Salmonella typhi, salmonella paratyphi A, Salmonella paratyphi B,

22 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Akhir-akhir ini juga ditemukan bahwa kuman ini bisa mengakibatkan syok bakterimia karena invasinya yang mendadak ke dalam peredaran darah Hare, 1993.

2.7.2. Salmonella typhi, salmonella paratyphi A, Salmonella paratyphi B,

Salmonella paratyphi C Dalam gambarannya organisme tersebut tersebut sangat mirip dengan basil koliform, tetapi beberapa diantaranya tidak memiliki flagella. Tidak satupun diantaranya yang dapat meragi laktosa. Kuman ini mencapai penderita melalui makanan, air atau susu dan menyerang jaringan limfoid pada bercak peyer usus kecil. Setelah kira-kira 12 hari masa inkubasi kuman mencapai peredaran darah. Pasien segera merasakan sakit disertai demam yang semakin tinggi dan bercak kemerahan pada kulit yang khas pada tifoid dan paratifoid. Penyebaran abses dapat terjadi pada hamper setiap bagian tubuh. Yang lebih penting adalah melemahnya dinding usus pada bercak Peyer sehingga dapat terjadi perforasi ke dalam rongga peritoneum atau pendarahan akibat pecahnya pembuluh darah dinding usus. Penyakit ini dapat sembuh dalam waktu 3 minggu atau lebih. Penyembuhan terjadi secara lambat dan sering terjadi kekambuhan Hare, 1993. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2012-April 2013, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Central Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: neraca, water bath shaker, oven, autoklaf, inkubator bakteri, pipet serologi, mikroskop, lemari pendingin, vortex, hot plate, glass bead, stainless steel, sentrifugasi, spektrofotometer, mikro pipet dan tube. Bahan yang digunakan adalah isolat Bacillus sp. Jamilah et al, 2009; Jamilah Barus, 2010, bakteri patogen oportunistik, media Eosin Metylen Blue EMB, Salmonella- Shigella Agar SSA, Manitol Salt Agar MSA, Sea Water Complete SWC cair dan padat, bufer fosfat 0.2 M, Plate Count Agar PCA, dan media uji biokimia seperti Sulfide Indole Motility SIM, Simmon’s Citrat Agar SCA, Triple Sugar Iron Agar TSIA, Starch Agar SA, dan larutan H 2 O 2 3. 3.3. Prosedur Penelitian 3.3.1. Pengambilan Sampel Bakteri Patogen Oportunistik Isolat diisolasi dari tambak udang pada 3 tambak, yaitu Kecamatan Pantai Cermin 1 tambak dan Kecamatan Batubara 2 tambak. Pada lokasi tambak diambil secara random pada salah satu tambak. Sumber isolat diambil dari air, sedimen dan apusan cotton bud pada permukaan substrat untuk deteksi sel biofilm. Sampel air diambil sebanyak 100 ml dimasukkan ke botol sampel kaca steril. Sedimen bagian paling atas diambil sebanyak 100 g, dimasukkan ke dalam botol sampel. Sampel biofilm bakteri diambil dengan mengoles bahan padat dengan cotton bud steril, permukaan sustrat dibilas sebelumnya dengan aquadest steril untuk menghindari bakteri planktonik. Cotton bud dan sampel bakteri dimasukkan ke tabung reaksi steril dan dimasukkan ke dalam kotak es, di bawa ke laboratorium. Alur kerja isolasi bakteri dapat dilihat pada Lampiran 3 pada halaman 51. Universitas Sumatera Utara