Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola. Kesimpulan
yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heterodastisitas.
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji Determinasi
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Koefisien determinasi dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R Square berkisar nol sampai satu Nugroho,
2005:37. Ada dua pilihan yang dapat dipilih yaitu apakah memakai R Square atau Adjusted R Square. Jika variabel lebih dari dua variabel maka
yang dipakai adalah Adjusted R Square. Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen yaitu variabel sense dan act. Maka
dalam penelitian ini yang dipakai adalah R Square.
Tabel 4.11
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,579a ,336
,321 1,254
a Predictors: Constant, Act, Sense
Sumber: Hasil penelitian, 2010 data diolah Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi yang
disesuaikan R Square sebesar 0,336 atau sebesar 33,6. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh sense dan
Universitas Sumatera Utara
act sebesar 33,6 sedangkan sisanya sebesar 66,4 100 - 33,6 dijelaskan oleh faktor lainnya seperti promosi, bauran pemasaran dan lain-
lainnya yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. 2.
Uji Statistik F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya:
a. Menentukan model hipotesis untuk H
dan Ha. b.
Mencari F
tabel
dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan
menentukan derajat kebebasan df. c.
Mencari nilai F
hitung
dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS for Windows.
d. Terima H
bila F
hitung
F
tabel
atau H diterima apabila signifikansi F
α. e.
Tolak H terima H
a
bila F
hitung
F
tabel
atau H
a
diterima apabila signifikansi F
α.
Tabel 4.12
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 73,916
2 36,958
23,490 ,000a
Residual 146,323
93 1,573
Total 220,240
95 a Predictors: Constant, Act, Sense
b Dependent Variable: Kepuasan_Konsumen
Sumber: Hasil penelitian, 2010 data diolah
Dari uji ANOVA atau F-test pada Tabel 4.12, dapat diketahui nilai F hitung sebesar 23,490 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F
tabel
sebesar 3,094 dengan taraf signifikansi 0,05 5. Maka F
hitung
F
tabel
23,490
Universitas Sumatera Utara
3,094, sedangkan tingkat signifikan sebesar 0,000 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa variabel sense dan variabel ac secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada bengkel Cahaya. Kesimpulannya adalah tolak H
dan terima Ha, berarti variabel bebas dalam penelitian ini dapat dipakai untuk mengestimasi
kepuasan konsumen pada bengkel Cahaya. 3.
Pengujian parsial Uji T Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi
berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t t test. Adapun hipotesis untuk uji t adalah
sebagai berikut: X1 : Sense berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen
X2 : Act berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen Untuk melihat pengaruh sense dan act secara individu terhadap kepuasan
konsumen, dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik t. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh antara satu variabel
penjelasindependen secara individualparsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk mengetahui
sense dan act secara individu terhadap kepuasan konsumen secara parsial.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13
Sumber: Hasil penelitian, 2010 data diolah
Dari Tabel 4.13 hasil uji signifikasi parsial dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Nilai t
hitung
variabel sense adalah 1,121 dan t
tabel
bernilai 1,985 sehingga t
hitung
t
tabel
1,121 1,985 dan nilai signifikan 0,265 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sense berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan konsumen pada bengkel cahaya. Koefisien regresi untuk untuk variabel sense adalah 0,089,
artinya bahwa apabila sense meningkat, maka kepuasan konsumen akan menurun sebesar 0,089, begitu pula sebaliknya jika terjadi penurunan
pada sense, maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar 0,089. Dalam hal ini hipotesis untuk variabel X1 ditolak.
2. Nilai t
hitung
variabel act adalah 2,605 dan t
tabel
bernilai 1,985 sehingga t
hitung
t
tabel
2,605 1,985 dan nilai signifikan 0,011 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel act berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada bengkel Cahaya. Koefisien regresi untuk untuk variabel act adalah 0,161, artinya bahwa
apabila act meningkat, maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar 0,161, begitu pula sebaliknya jika terjadi penurunan pada act,
Coefficients
a
2,730 ,750
3,639 ,000
,089 ,079
,180 1,121
,265 ,161
,062 ,418
2,605 ,011
Constant Sense
Act Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kepuasan_Konsumen a.
Universitas Sumatera Utara
maka kepuasan konsumen akan menurun sebesar 0,161. Dalam hal ini hipotesis untuk variabel X2 diterima.
D. Analisis Regresi Linier Berganda