47
4.1.5. Rata – rata Kematian Larva Nyamuk Aedes spp. pada 4 Konsentrasi
Setiap 4 Jam Selama 20 Jam Pemberian Ekstrak Cabai Rawit Capsicum
frutescens L
Hasil pengamatan kematian larva nyamuk Aedes spp. setelah pemberian ekstrak cabai rawit pada ke 4 konsentrasi setiap 4 jam selama 20 jam setelah
perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Rata – Rata Kematian Larva Nyamuk Aedes spp. pada 4 Konsentrasi
Setiap 4 Jam Selama 20 Jam Waktu Pengamatan dengan Beberapa Konsentrasi Ekstrak Cabai Rawit
Capsicum frutescens L
Konsentrasi
Jumlah Larva
ekor
Ulangan Total
Rata – rata I II III
Jumlah Kematian
Kematian
A 0 30 0 0 0 0
B 0,1
30 18 19 20 57 19,00 63,33 C
0,2 30 25 25 26 76 25,33 84,44
D 0,3
30 30 30 30 90 30,00 100
Dari tabel 4.5. menunjukkan bahwa rata – rata kematian larva nyamuk Aedes spp. dengan waktu pengamatan setiap 4 jam selama 20 jam setelah perlakuan pada
masing – masing pengulangan pada konsentrasi 0 kontrol tidak terdapat kematian pada larva nyamuk Aedes spp., sedangkan yang menyebabkan kematian tertinggi
pada larva nyamuk Aedes spp. yaitu pada konsentrasi 0,3 ekstrak cabai rawit sebanyak 30,00 ekor 100.
4.2. Analisa Stastistik
Hasil penelitian ini akan dianalisa dengan uji statistik Anova satu arah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata - rata kematian larva nyamuk Aedes spp.
dengan asumsi varians keempat sampel adalah sama. Maka terlebih dahulu dilihat
48 dari perhitungan Levene Test hitung. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.6. Hasil Uji Persamaan Varians Levene Test Hitung Kematian Larva
Nyamuk Aedes spp. dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Cabai
Rawit Capsicum frutescens L pada Ovitrap
Variabel Persamaan
Varians Levene Test Hitung
Derajat Bebas Perlakuan
db1 Derajat Bebas
Galat db2
Prob. ρ
Jumlah larva Aedes spp. yang
mati 3,600 3 8
0,065
Pada tabel 4.6. di atas hasil analisis statistik Levene Test hitung adalah 3,600 dengan nilai probabilitas 0,065. Oleh karena probabilitas 0,065 0,05, maka Ho
diterima, atau keempat varians adalah sama. Dengan demikian, asumsi kesamaan varians untuk uji Anova terpenuhi perhitungan pada lampiran.
Setelah keempat varians terbukti sama, baru dilakukan uji Anova Analysis of Variance. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7. Hasil Uji Anova Rata – Rata Kematian Larva Nyamuk Aedes spp.
dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Cabai Rawit Capsicum
frutescens L pada Ovitrap menurut RAL
Sumber Keragaman
Jumlah Kuadrat JK
Derajat bebas db
Kuadrat Tengah KT
Prob. ρ
Perlakuan 1564,250 3 521,417
0.000 Galat 2,667
8 0,333
Total
1566,917 11
Pada tabel 4.7. di atas hasil analisis statistik Anova pada taraf nyata 5 menunjukkan nilai probabilitas 0,000 0,05, artinya Ho ditolak. Hal ini berarti rata
– rata keempat konsentrasi ekstrak cabai rawit Capsicum frutescens L tersebut
49 menunjukkan bahwa ada perbedaan rata – rata yang signifikan terhadap kematian
larva nyamuk Aedes spp. perhitungan pada lampiran. Setelah diketahui bahwa rata – rata kematian larva nyamuk Aedes spp. pada 4
konsentrasi ekstrak cabai rawit mempunyai pengaruh, kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur BNJ untuk mengetahui pasangan masing – masing kelompok
data konsentrasi ekstrak cabai rawit yang memiliki perbedaan rata – rata secara nyata signifikan. Namun sebelumnya harus dilakukan dahulu kriteria pemakaian uji Beda
Nyata Jujur BNJ apabila nilai Koefisien Keragaman KK data maksimal 5 dan nilai Koefisen Keragaman yang diperoleh sebesar 2,86 perhitungan pada
lampiran. Hasil uji Beda Nyata Jujur BNJ dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8. Hasil Uji BNJ terhadap Rata – Rata Kematian Larva Nyamuk Aedes spp. dengan 4 Konsentrasi Ekstrak Cabai Rawit Capsicum
frutescens L pada Ovitrap menurut RAL
Kelompok Pengamatan Beda Rata – Rata
I – J Prob.
ρ Konsentrasi I
Konsentrasi J
Konsentrasi 0 Kontrol
Konsentrasi 0,1 -19,000
0,000 Konsentrasi 0,2
-25,333 0,000
Konsentrasi 0,3 -30,000
0,000 Konsentrasi 0,1
Konsentrasi 0 kontrol 19,000
0,000 Konsentrasi 0,2
-6,333 0,000
Konsentrasi 0,3 -11,000
0,000 Konsentrasi 0,2
Konsentrasi 0 kontrol 25,333
0,000 Konsentrasi 0,1
6,333 0,000
Konsentrasi 0,3 -4,667
0,000 Konsentrasi 0,3
Konsentrasi 0 kontrol 30,000
0,000 Konsentrasi 0,1
11,000 0,000
Konsentrasi 0,2 4,667
0,000 Keterangan:
Tanda = berbeda nyata
ρ 0,05
50 Pada tabel 4.8. hasil analisis BNJ menurut RAL menunjukkan bahwa keempat
konsentrasi ekstrak cabai rawit memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan konsentrasi lainnya. Adapun perbedaan rata – rata kematian larva nyamuk
Aedes spp. pada konsentrasi 0 kontrol lebih kecil nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 0,1 19,000, 0,2 25,333, dan 0,3 30,000. Perbedaan rata – rata
kematian larva nyamuk Aedes spp. pada konsentrasi 0,1 lebih besar nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 0 19,000 dan lebih kecil nilainya dibandingkan
dengan konsentrasi 0,2 6,333 dan konsentrasi 0,3 11,000 perbedaan rata – rata kematian larva nyamuk Aedes spp. pada konsentrasi 0,2 lebih besar nilainya
dibandingkan dengan konsentrasi 0 25,333, 0,1 6,333 dan lebih kecil nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 0,3 4,667. Perbedaan rata – rata kematian larva
nyamuk Aedes spp. pada konsentrasi 0,3 lebih besar nilainya dibandingkan dengan konsentrasi 0 30,000, 0,1 11,000 dan 0,2 4,667.
Jika hasil uji BNJ pada RAL sebelumnya menunjukkan kelompok pasangan konsentrasi mana saja yang memiliki perbedaan nyata, maka dalam subset
homogenitas justru akan dilihat grup subset mana saja yang mempunyai perbedaan rata – rata yang tidak berbeda secara signifikan untuk mempermudah dalam
menentukan perlakuan yang terbaik optimum dari percobaan. Hasil uji BNJ dalam Subset Homogenitas dapat dilihat dari tabel berikut ini:
51
Tabel 4.9. Hasil Uji BNJ terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes spp.
dengan 4 Konsentrasi Ekstrak Cabai Rawit Capsicum frutescens L
dalam Subset Homogenitas
Konsentrasi Ekstrak Cabai
Rawit Jumlah
Pengulangan N
Subset for α = 0,05
1 2 3 4
A. 0 Kontrol 3
0,00 B. 0,1
3 19,00
C. 0,2 3
25,33 D. 0,3
3 30,00
Pada tabel 4.9. hasil uji BNJ pada taraf nyata 5 dalam subset homogenitas menunjukkan bahwa pada subset 1 terlihat hanya konsentrasi 0 kontrol saja, yang
berarti konsentrasi 0 berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Pada subset 2 terlihat hanya konsentrasi 0,1 dengan rata – rata angka kematian larva nyamuk
Aedes spp. sebesar 19,00 yang berarti konsentrasi ini berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Pada subset 3 terlihat hanya konsentrasi 0,2 dengan rata – rata
angka kematian larva nyamuk Aedes spp. sebesar 25,33 yang berarti konsentrasi ini berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Pada subset 4 terlihat hanya konsentrasi
0,3 dengan rata – rata angka kematian larva nyamuk Aedes spp. sebesar 30,00 yang berarti konsentrasi ini berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya.
4.3. Pengukuran Suhu, Kelembaban Udara, dan Keasaman Air 4.3.1. Pengukuran Suhu