Tes Homogenitas Varian Test Homogeneity of Variance Uji Anova Uji F Test Post Hoc Post Hoc Test

39 6. Keasaman Air Keasaman Air adalah derajat keasaman air yang mempengaruhi kehidupan larva yang diukur dengan menggunakan Kertas Lakmus Universalindikator pH 0 – 14.

3.9. Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan di analisis secara statistik dengan menggunakan uji statistik ANOVA Analysis of Variance. Prosedur yang digunakan dalam analisis Anova ini adalah prosedur One Way Anova atau sering disebut dengan perancangan sebuah faktor, yang merupakan salah satu alat analisis statistik Anova yang bersifat satu arah satu jalur. Alat uji ini untuk menguji apakah dua populasi atau lebih yang independent, memiliki rata-rata yang dianggap sama atau tidak sama. Teknik Anova akan menguji variabilitas dari observasi masing-masing kelompok dan variabilitas antar mean kelompok. Melalui kedua variabilitas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan mengenai mean populasi. Adapun langkah – langkah dalam prosedur One-Way Anova adalah sebagai berikut:

3.9.1. Tes Homogenitas Varian Test Homogeneity of Variance

Uji ini bertujuan untuk menguji berlaku atau tidaknya asumsi untuk dilakukannya uji Anova yaitu untuk menguji kesamaan homogenitas varians populasi. Apabila hasil uji menunjukkan varians populasi homogen, maka dapat langsung dilanjutkan dengan uji Anova. Untuk menguji asumsi dasar ini dapat dilihat dari hasil test homogenitas dari varians dengan menggunakan uji Levene Statistic. 40 Hipotesis yang akan diuji adalah: Ho : Keempat varians populasi adalah identik sama. Hi : Keempat varians populasi adalah tidak identik berbeda. Dasar dari pengambilan keputusan: - Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima - Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak

3.9.2. Uji Anova Uji F

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa semua kelompok mempunyai mean populasi yang sama adalah Uji F. Anova menggunakan table F untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata – rata kematian larva nyamuk Aedes spp. pada berbagai ekstrak cabai rawit. Jika hasil uji Anova menunjukkan adanya perbedaan rata – rata kematian larva yang bermakna dilanjutkan dengan uji komparasi ganda uji beda rerata. Hipotesis yang akan diuji adalah: Ho : Tidak ada perbedaan rata – rata kematian larva dengan berbagai konsentrasi ekstrak cabai rawit. Hi : Ada perbedaan rata – rata kematian larva dengan berbagai konsentrasi ekstrak cabai rawit. Dasar pengambilan keputusan: 1. Berdasar perbandingan F hitung dengan F tabel: Dasar pengambilan keputusan yang sama dengan uji F Anova: - Jika Statistik Hitung angka F output Statistik Tabel tabel F, maka Ho ditolak. 41 - Jika Statistik Hitung angka F output Statistik Tabel tabel F, maka Ho diterima. 2. Berdasar nilai Probabilitas - Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima - Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak

3.9.3. Test Post Hoc Post Hoc Test

Dari pengujian Anova Uji F setelah diketahui bahwa secara umum seluruh kelompok memiliki perbedaan yang signifikan maka digunakan Test Post Hoc dengan menggunakan salah satu prosedur Tukey atau metode Uji Beda Nyata Jujur Honestly Significant Difference Method. Uji BNJ merupakan salah satu teknik uji beda rerata yang digunakan untuk mengetahui perbandingan perbedaan rata – rata pasangan konsentrasi secara signifikan. Uji BNJ dapat dilakukan jika besar nilai KK Koefisien Keragaman yang diperoleh kecil yaitu maksimal 5 pada kondisi homogen Hanafiah, 2008. Koefisien keragaman ini dinyatakan sebagai persen rerata dari rerata umum percobaan sebagai berikut: y KTG KK  x 100 Keterangan: KTG = Kuadrat Tengah Galat y = Rerata seluruh data perlakuan 42 Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah: Ho : Perbandingan rata – rata kematian larva antar pasangan konsentrasi ekstrak cabai rawit tidak berbeda nyata. Hi : Perbandingan rata – rata kematian larva antar pasangan konsentrasi ekstrak cabai rawit berbeda nyata. Dasar dari pengambilan keputusan: - Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima - Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak Santoso, 2006 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Pengaruh Ekstrak Cabai Rawit Capsicum frutescens L terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes spp. Peneltian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif dari ekstrak cabai rawit Capsicum frutescens L terhadap kematian larva nyamuk Aedes spp. Hasil penelitian menggunakan berbagai konsentrasi yang terdiri dari 0 sebagai kontrol, 0,1, 0,2 dan 0,3 dengan 3 kali pengulangan pada setiap perlakuan konsentrasi, dilakukan setiap 4 jam serta mencatat waktu pengamatan 20 jam setelah perlakuan. Pada penelitian ini menggunakan larva nyamuk Aedes spp. sebanyak 30 ekor dalam masing – masing perlakuan. Hasil penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

4.1.1. Kematian Larva Nyamuk Aedes spp. pada Konsentrasi 0 Kontrol

Ekstrak Cabai Rawit Capsicum frutescens L Pada konsentrasi 0 kontrol dengan waktu pengamatan setiap 4 jam selama 20 jam dengan 3 kali pengulangan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1. Kematian Larva Nyamuk Aedes spp. Setiap 4 Jam dengan Pengamatan selama 20 Jam pada Konsentrasi 0 Kontrol Waktu Pengamatan Jam Jumlah larva Aedes spp. yang mati pada kontrol ekor Rata - rata Ulangan Total Jumlah Kematian Kematian I II III 4 8 0 0 0 12 0 0 0 16 0 0 0 20 0 0 0 24 0 0 0 Total 0 0 0 0