21 Untuk menjauhkan serangga atau gangguan oleh serangga terhadap manusia
dengan bahan-bahan kimia adalah Repellent yang digunakan dengan cara menggosokkannya pada tubuh atau menyemprotkannya pada pakaian. Oleh karena itu
repellent harus memenuhi syarat yaitu tidak mengganggu pemakainya, tidak melekat atau lengket, baunya menyenangkan pemakainya dan orang sekitarnya, tidak
menimbulkan iritasi pada kulit, tidak beracun, tidak merusak pakaian, dan daya pengusir terhadap serangga hendaknya bertahan cukup lama. DEET N,N-diethyl-m-
toluamide adalah salah satu contoh repellent yang tidak berbau, akan tetapi repellent ini menimbulkan rasa terbakar jika mengenai mata, luka atau jaringan membranous.
Repellent digunakan dalam berbagai bentuk, misalnya berbentuk cairan, pasta atau semprotan yang ditujukan pada pakaian Soedarto, 1992.
Interval jarak taraf perlakuan harus memberi peluang kepada peneliti untuk mendapatkan perlakuan terbaik yang memberikan pengaruh maksimum. Semakin
tinggi derajat ketelitian yang diinginkan dan semakin heterogen lingkungan kondisi percobaan, jumlah ulangan harus lebih banyak. Secara umum, ulangan minimal untuk
percobaan harus 3 tiga kali Hanafiah, 2008.
2.2.3. Keunggulan dan Kelemahan Insektisida Nabati
Penggunaan insektisida nabati memiliki keunggulan dan kelemahan, yaitu Naria, 2005:
1. Keunggulan
a. Insektisida nabati tidak atau hanya sedikit meninggalkan residu pada
komponen lingkungan dan bahan makanan sehingga dianggap lebih aman daripada insektisida sintetis kimia.
22 b.
Zat pestisidik dalam insektisida nabati lebih cepat terurai di alam sehingga tidak menimbulkan resistensi pada sasaran.
c. Dapat dibuat sendiri dengan cara yang sederhana.
d. Bahan pembuat insektisida nabati dapat disediakan di sekitar rumah.
e. Secara ekonomi tentunya akan mengurangi biaya pembelian insektisida.
2. Kelemahan
a. Frekuensi penggunaan insektisida nabati lebih tinggi dibandingkan dengan
insektisida sintetis. Tingginya frekuensi penggunaan insektisida botani adalah karena sifatnya yang mudah terurai di lingkungan sehingga harus
lebih sering diaplikasikan. b.
Insektisida nabati memiliki bahan aktif yang kompleks multiple active ingredient dan kadang kala tidak semua bahan aktif dapat dideteksi.
c. Tanaman insektisida nabati yang sama, tetapi tumbuh di tempat yang
berbeda, iklim berbeda, jenis tanah berbeda, umur tanaman berbeda, dan waktu panen yang berbeda mengakibatkan bahan aktifnya menjadi sangat
bervariasi.
2.2.4. Cara Masuk Insektisida
Untuk membunuh
serangga, insektisida masuk dalam tuguh serangga melalui
lambung, kontak, dan alat pernapasan Wudianto, 2004, yaitu: 1.
Insektisida dapat meracuni lambung stomach poisons bila insektisida masuk dalam tubuh bersama bagian tanaman yang dimakannya. Akibatnya alat
pencernaan akan terganggu. Insektisida seperti ini sangat efektif untuk mengendalikan serangga yang mulutnya bertipe penggigit dan pengunyah.
23 2.
Insektisida kontak contact poisons akan masuk ke dalam tubuh serangga melalui kutikulanya.
3. Insektisida masuk ke tubuhnya melalui pernapasan, misalnya fumigasi hama
gudang dapat mematikan hama yang mengisap gas beracun dari fumigan. Sedangkan dilihat dari cara kerjanya, insektisida dibedakan atas peracun fisik,
peracun protoplasma, dan peracun pernapasan, yaitu: 1.
Insektisida peracun fisik akan menyebabkan dehidrasi, yaitu keluarnya cairan tubuh dari dalam tubuh serangga.
2. Insektisi peracun protoplasma dapat mengendapkan protein dalam tubuh
serangga. 3.
Insektisida peracun pernapasan dapat menghambat aktifitas enzim pernapasan.
2.3. Tinjauan Tentang Cabai Rawit 2.3.1. Deskripsi Cabai Rawit