Pengaruh Ekstrak Cabai Rawit Capsicum frutescens L Terhadap

54

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Ekstrak Cabai Rawit Capsicum frutescens L Terhadap

Kematian Larva Nyamuk Aedes spp. pada Ovitrap Hasil penelitian ekstrak cabai rawit Capsicum frutescens L terhadap kematian larva nyamuk Aedes spp. pada ovitrap yang telah dilakukan dengan menggunakan 4 macam konsentrasi perlakuan yaitu 0, 0,1, 0,2, dan 0,3 dengan 3 kali ulangan, dilakukan setiap 4 jam serta mencatat waktu pengamatan 20 jam setelah perlakuan dan diperoleh jumlah kematian larva nyamuk Aedes spp. yang berbeda – beda. Pada penelitian ini menggunakan larva nyamuk Aedes spp. sebanyak 30 ekor dalam masing – masing perlakuan. Data yang terlihat dari tabel 4.5. rata – rata kematian larva nyamuk Aedes spp. yaitu pada konsentrasi 0 sebagai kontrol yang berisi air sumur menunjukkan bahwa larva nyamuk Aedes spp. tidak ada yang mati dalam 3 kali pengulangan setiap 4 jam selama 20 jam pengamatan. Hal ini membuktikan bahwa air sumur tidak mengandung asam keasaman air dalam batas normal. Kematian larva mulai terlihat dari konsentrasi 0,1 menunjukkan bahwa kematian larva nyamuk Aedes spp. setiap 4 jam selama 20 jam pengamatan sebanyak 19,00 ekor 63,33. Pada konsentrasi 0,2 menunjukkan bahwa kematian larva nyamuk Aedes spp. setiap 4 jam selama 20 jam pengamatan sebanyak 25,33 ekor 84,44 dan kematian larva nyamuk Aedes spp. setiap 4 jam selama 20 jam pengamatan paling banyak pada konsentrasi 0,3 sebanyak 30,00 ekor 100. Dari hasil data penelitian di atas membuktikan bahwa ekstrak cabai rawit memiliki daya insektisida. 55 Hasil analisis data berdasarkan tabel 4.6. hasil analisis statistik Levene Test hitung adalah 3,600 dengan nilai probabilitas 0,065 0,05, maka Ho diterima, atau keempat varians adalah sama, maka dilanjutkan dengan uji Anova Satu Arah. Pada tabel 4.7 uji statistik Anova satu arah pada taraf nyata 5 efektifitas ekstrak cabai rawit terhadap kematian larva nyamuk Aedes spp. menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,000 0,05, maka Ho ditolak. Hal ini berarti rata – rata keempat konsentrasi tersebut menunjukkan adanya perbedaan rata - rata yang signifikan. Selanjutnya dilakukan uji Beda Nyata Jujur BNJ untuk melihat kelompok pasangan mana saja yang mempunyai perbedaan rata – rata yang signifikan beda nyata dan menentukan konsentrasi yang paling berpengaruh optimal terhadap kematian larva nyamuk Aedes spp. Menentukan perlakuan yang terbaik optimal yang akan direkomendasikan sebagai aplikasi hasil suatu penelitian tujuan akhir suatu penelitian aplikatif harus diingat bahwa perlakuan tersebut tidak saja harus terseleksi secara statistik tetapi juga harus logis masuk akal. Pada tabel 4.9. hasil uji Beda Nyata Jujur pada ekstrak cabai rawit dapat diketahui masing – masing pasangan kelompok konsentrasi berbeda secara nyata. pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi ekstrak cabai rawit yang terbaik optimal terhadap kematian larva nyamuk Aedes spp. adalah konsentrasi 0,3 karena perbedaan rata - rata kematian larva pada konsentrasi ini berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya 0, 0,1, dan 0,2. Menurut Iskandar 1985 suatu hasil pengujian insektisida dianggap baik ataupun efektif jika dapat membunuh 100 larva uji. Berdasarkan hal tersebut maka 56 dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa ekstrak cabai rawit yang paling efektif terhadap kematian nyamuk Aedes spp. adalah pada konsentrasi 0,3 dalam 20 jam pengamatan karena dapat mematikan seluruh larva nyamuk Aedes spp. 100. Serta, berdasarkan data penelitian ini dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat konsentrasi yang diberikan diaplikasikan maka semakin cepat kematian larva nyamuk Aedes spp. pada Ovitrap. Menurut Syamsuhidayat dan Hutapea 1991 dikutip oleh Wakhyulianto 2005 bahwa kandungan senyawa pada cabai rawit yang mampu digunakan sebagai larvasida berdasarkan sifatnya yaitu flavanoid yang dapat merusak membran sel, saponin yang dapat merusak pembuluh darah, dan tannin yang dapat mengecilkan pori – pori lambung. 5.2. Suhu, Kelembaban, dan Keasaman Air 5.2.1. Suhu