Jenis-Jenis Coping Terpusat Masalah Problem-Focused Coping

29 2 Positive Reinterpretation and Growth Dalam strategi coping ini, individu menilai kembali suatu situasi yang menimbulkan stress secara lebih positif, yang dapat mengarahkannya untuk tetap aktif sehingga memungkinkan dilakukannya tindakan-tindakan coping terpusat masalah. 3 Denial Adalah menolak kehadiran sumber stres atau bertindak seakan-akan sumber stres tidak nyata. 4 Acceptance Merupakan kebalikan dari denial, yaitu suatu perilaku coping yang penting pada situasi di mana seseorang harus menerima atau menyesuaikan diri dengan keadaan yang dialaminya. 5 Turning to Religion Dalam keadaan stres, individu dapat kembali pada agama, karena agama dapat mengartikan suatu situasi secara positif. Agama dapat menjadi suatu sumber dukungan emosional, sebagai rode dari positive reinterpretation and growth, atau sebagai suatu teknik dari coping yang aktif dalam mengahadapi sumber stres.

C. Remaja

1. Definisi Remaja

Ada banyak definisi yang dapat diambil untuk memperoleh pengertian tentang remaja diantaranya : 30 a. Save M. Dagon, menerangkan bahwa remaja merupakan tahap pertumbuhan anak menuju dewasa yang terjadi mulai saat puber sampai usia 17-18 tahun. 25 b. WHO Organisasi Kesehatan Dunia sebagaimana yang dikutip oleh Sarlito Wirawan Sarwono, mendefinisikan bahwa remaja adalah suatu masa dimana : 1 Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda- tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksualnya. 2 Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. 3 Terjadi peralihan dari ketergantungan social ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relative lebih madiri. 26 c. M. Alisut Sabri, menerangkan bahwa masa remaja merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan. Masa ini dikenal sebagai suatu periode peralihan, suatu masa perubahan usia bermasalah saat di mana individu mencari identitas usia yang menakutkan masa tidak realistis dan masa ambang dewasa. 27 Dari beberapa definisi di atas dapat digaris besarkan bahwa remaja adalah suatu masa transisi, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa yang didalamnya mengalami semua perkembangan sebagai 25 Save M Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta : LPKN, 1997, h. 956 26 Sarlino Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press, 2000, Cet. Ke-3, h.6. 27 M. Alisut Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan Anak dan Remaja, Jakart: Pedoman Ilmu Jaya, 1997, cet. Ke-2, h. 160. 31 persiapan memasuki masa dewasa. Remaja adalah masa yang penuh dengan perubahan-perubahan yang amat cepat menyangkut segi pertumbuhan dan kejiwaan maupun yang bersifat sosial. Sehingga nampak adanya perubahan-perubahan itu menyebabkan gejala-gejala kejiwaan dan perilaku sehari-hari yang kadang-kadang terlihat normal dan kadang- kadang bernilai menyimpang.

2. Ciri-ciri Umum Remaja

28 Seorang remaja berada pada batasan peralihan kehidupan anak dan dewasa. Tubuhnya kelihatan sudah “dewasa” akan tetapi bila dilakukan seperti orang dewasa ini gagal menunjukan kedewasaannya. Pengalaman mengenai alam dewasa masih belum banyak karena itu sering terlihat pada mereka adanya: a. Kegelisahan: keadaan yang tidak tenang menguasai diri si remaja. Mereka mempunyai banyak macam keingginan yang tidak selalu dapat dipenuhi. Di satu pihak ingin mencari pengalaman, karena diperlukan untuk menambah pengetahuan dan keluwesan dalam tingkah laku. Di pihak lain mereka merasa diri belum mampu melakukan berbagai hal. Mereka ingin tahu segala peristiwa yang terjadi di lingkungan luas, akan tetapi tidak berani mengambil tindakan untuk mencari pengalaman dan pengetahuan yang langsung dari sumber-sumbernya. Akhirnya mereka hanya dikuasai oleh perasaan gelisah karena keinginan-keinginan yang tidak tersalurkan. 28 Singgih D. Gunarsa, Psikologi Remaja.Jakarta: PT. BPK Gunung Mulya, 1983, cet. Ke-5, h. 82.