Hipotesis Penelitian Definisi Oprasional dan Indikator Penelitian

44 Variabel Teori Definisi Oprasioanal Indicator jenis, yaitu: a. Problem Focused Coping b. Emotion Focused Coping terpusat pada emosi 1. Emotional Support 2. Acceptence 3. Positiv Reinteroretation and Growht 4. Denial 5. Turning and Religion pengalaman sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah 3. Suppression of Competing Activities -berusaha focus pada masalah yang dihadapi -membatasi kegiatan yang bias menimbulkan masalah baru -berusaha mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dialami -berusaha berbagi dengan teman atau orang lain yang memiliki masalah yang sama. 4. Restraint Coping -menahan diri untuk putus asa -berusaha tidak menyalahkan orang lain -mampu mengontrol kondisi emotional 5. Instrumental Support -mengatasi masalah dengan mencari bantuan, nasehat atau informasi 6. Emotional Support -mengatasi strees dengan mencari dukungan moral, simpati, emotional 7. Acceptence -menerima kenyataan dari situasi tersebut 8. Positive Reinteroretation and Growht -menyadari sisi positif kesulitan menyelesaikan masalah -mengembangkan rasa simpati -menjadi lebih aktif untuk mengembangkan 45 Variabel Teori Definisi Oprasional Indikator kemampuan diri baik dalam segi fisik ataupun psikis. 9. Denial -menolak kenyataan dari situasi yang terjadi 10. Turning and Religion -sikap individu untuk menyelesaikan masalah dengan keagamaan

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ialah alat pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan, dengan cara menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. 9 Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dengan alternatif jawaban telah tersedia oleh penulis dengan skala Likert. Angket ini diajukan dengan pernyataan mengenai pengaruh bimbingan agama ustadz Bachtiar Nasir terhadap kemampuan coping remaja di Ar-Rahman Qur’anic Learning Islamic Center. Penelitian ini juga menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Observasi ialah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan tetapi tidak mengajukan pertanyaan. 10 Penulis mengobservasi langsung kegiatan bimbingan Agama di Ar- Rahman Qur’anic Learning Islamic Center. Dokumentasi adalah Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan catatan- 9 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2005, cet. Ket-4, h.133. 10 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, cet. Ke- 8, h. 69. 46 catatan tertulis yang dapat menunjang pembahansan yang diperoleh dari sumber utama mulai dari literatur-literatur yang berupa buku bacaan serta dokumen lain yang menjelaskan kerangka teoritis dan sumber lain yang berkaitan dengan judul skripsi.

H. Uji Instrumen

1. Uji Validitas Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen yang valid akan memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti validitasnya rendah. Jika instrumen itu valid, maka kriteria yang digunakan batas minimum suatu instrumen atau angket atau bahan tes yang dinyatakan valid, atau yang dianggap memenuhi syarat koefisien dengan n= 50 taraf kesalahan 5 diperoleh 0.301 dan taraf kesalahan 1 = 0.389. 11 2. Uji Realibilitas Uji reabilitas merupakan pengujian yang mengajukan sejauhmana alat ukur dipercaya atau dapat diandalkan. Instrument dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha 0.60 maka data tersebut mempunyai kehandalan yang tinggi. 12 11 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2011, cet. Ke-18, h. 373. 12 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariant Dengan Program SPPS, Semarang: BP, UNDIP, 2003,h. 41-42. 47 Peneliti menggunakan teknik Internal Consistency yang dilakukan dengan cara mengukur instrument sekali saja, kemundian data yang diproleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi rebilitas instrumen. Dalam uji reabilitas ini, peneliti menggunakan realibility Analysis dengan metod e Cronbach’s Alpha dengan bantuan perangkat lunak SPSS 17.0 for Windows. Adapun blue print untuk skala Bimbingan Agama Ustadz Bachtiar Nasir sebelum dilakukan uji coba valisditas instrument terlihat pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2 Blue Print Skala bimbingan Agama Ustadz Bachtiar Nasir No Dimensi Pengaruh Bimbingan Agama Favorable Unfavorable Jumlah 1 Afektif 1,2,3 4,5,6 6 2 Kognitif 7,8,9,10,11, 12,13,14,15, 16 17,18,19,20,2 1,22,23,24,25, 19 3 Psikomotorik 26,27,28 29,30 5 Jumlah 30 Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dengan teknik Product moment pada skala Bimbingan Agama sebanyak 50 responden, dari 30 item butir pertanyaan yang diuji cobakan terdapat 8 item butir pertanyaan yang tidak valid. Banyaknya item yang gugurtidak valid ini dikarenakan pertanyaan yang kurang jelas atau kurang dipahami oleh responden. Sehingga item yang valid atau yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya adalah sebanyak 22 butir pertanyaan seperti terlihat pada blue 48 print Tabel 3. Blue Print Skala bimbingan Agama Ustadz Bachtiar Nasir Setelah Validasi Instrument. Tabel 3 Blue Print Skala bimbingan Agama Ustadz Bachtiar Nasir Setelah Validasi Instrument No Dimensi Pengaruh Bimbingan Agama Favorable Unfavorable Jumlah 1 Afektif 1,2 2 2 Kognitif 3,4,5,6,7,8.9 ,10 11,12,13,14,1 5,16,17,18,19 17 3 Psikomotorik 20,21 22 3 Jumlah 22 Adapun blue print untuk skala kemampuan coping remaja sebelum dilakukan uji coba valisditas instrument terlihat pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4 Blue Print Skala Kemampuan Coping Remaja No Dimensi Kemampuan Coping favorable Unfavorable Jumlah 1 Problem Focused Coping 1,2,3,4,5,6,7 ,8,9,10,11,1 2,13,14,15,1 6,17,18,19,2 0,21, 22,23,24 24 2 Emotional Focused coping 25,26,29,30, 31,32,38,39 27,28,34,35,3 6,37,40,41,42, 43,44 20 Jumlah 44 Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dengan teknik Product moment pada skala Kemampuan Coping sebanyak 50 responden, dari 44 item butir pertanyaan yang diujicobakan terdapat 30 item butir pertanyaan yang tidak valid. Banyaknya item yang gugurtidak valid ini dikarenakan pertanyaan yang kurang jelas atau kurang dipahami oleh responden.