3.5.2.1 Interpretasi citra Landsat
Interpretasi citra merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi obyek dalam citra dan menilai arti penting obyek tersebut Estes dan Simonett 1975 melalui
rangkaian kegiatan deteksi, identifikasi dan analisis. Deteksi adalah pengamatan atas ada atau tidaknya suatu obyek pada citra. Identifikasi adalah upaya untuk
mencirikan obyek menggunakan kunci interpretasi citra. Pada tahap analisis dikumpulkan keterangan lebih lanjut untuk membuat kesimpulan Lintz dan
Simonett 1975 dari tahapan ini diperoleh peta tutupan lahan aktual tahun 2013.
3.5.2.2 Digitasi peta satuan lahan dan kesesuaian lahan
Peta kesesuaian lahan berbasis satuan lahan diperoleh dari BPTP Prov. Kep. Babel berbentuk hardcopy. Untuk dapat menggunakanmengolah data tersebut ke
dalam bentuk spasial dilakukan digitasi manual dan ditambahkan atribut peta sehingga didapatkan peta satuan lahan dengan atribut yang lengkap. Kriteria
evaluasi lahan yang digunakan disajikan pada Lampiran 4 dan 5. 3.5.2.3
Overlay peta tutupan lahan aktual, RTRWK dan peta kesesuaian lahan
Dengan melakukan overlay peta tutupan lahan aktual hasil interpretasi citra Landsat dengan peta pola ruang tanaman padi RTRWK diperoleh peta lahan yang
dapat dikembangkan untuk kawasan pertanian padi. Selanjutnya dari overlay peta lahan yang dapat dikembangkan dengan peta kesesuaian lahan diperoleh peta
areal tersedia untuk pengembangan kawasan pertanian padi di Kab. Basel. 3.5.3
Analisis arahan pengembangan kawasan pertanian padi di Kab. Basel
Analisis ini mensintesiskan hasil analisis sebelumnya sehingga didapatkan arahan pengembangan kawasan pertanian padi berdasarkan preferensi petani dan
sumberdaya lahan tersedia.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Persepsi terhadap Strategi Pengembangan Pertanian Padi
4.1.1 Prioritas strategi menurut responden petani keseluruhan
Tabel 3 menggambarkan hasil preferensi petani secara keseluruhan tanpa dibedakan apakah petani tersebut termasuk kelompok petani cukup berkembang
atau belum berkembang. Strategi pengembangan infrastruktur pertanian merupakan strategi dengan pengaruh tingkat kepentingan yang tertinggi yaitu
dengan bobot 0,272 27,2 selanjutnya strategi penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian dengan bobot 0,270 27,0, strategi pembinaan pemasaran di
tingkat lapangan dengan bobot 0,191 19,1, strategi adanya lembaga keuangan yang menyediakan kredit untuk usaha pertanian padi dengan bobot 0,141 14,1
dan dengan bobot terendah adalah strategi pemberian penghargaan kepada petani berprestasi dengan bobot 0,125 12,5.
Tabel 3 Prioritas strategi berdasarkan preferensi responden
Strategi Seluruh
Petani Cukup
Berkembang Belum
Berkembang Instansi
Terkait Bobot
Bobot Bobot
Bobot A
Pengembangan infrastruktur pertanian
27,2 1 27,1 1 26,9 2 26,5 2
B Penyediaan sarana dan
prasarana produksi pertanian
27,0 2 24,0 3 29,5 1 27,2 1
C Adanya lembaga
keuangan yang menyediakan kredit
untuk usahatani padi 14,1 4
11,7 5 16,5 3 17,8 3 D
Pemberian penghargaan kepada
petani berprestasi 12,5 5
12,7 4 12,1 5 11,6 5 E
Pembinaan pemasaran di tingkat lapangan
19,1 3 24,3 2 15,1 4 16,9 4
Jumlah 100
100 100 100 Keterangan: prioritas
Dari urutan prioritas tersebut dapat dipahami bahwa petani padi di Kab.
Basel mementingkan infrastruktur pertanian untuk dikembangkan terlebih dahulu diikuti dengan penyediaan sarana dan prasaran produksi pertanian saprotan.
Setelah strategi pendukung produksi pertanian tersebut telah dilaksanakan, untuk menjamin tersedianya mitra usaha untuk menampung hasil panen maka
pembinaan pemasaran sebagai strategi selanjutnya sudah harus dilaksanakan. Untuk meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas hasil panen, petani
membutuhkan adanya lembaga keuangan yang menyediakan kredit untuk pengembangan usaha pertanian padinya. Apabila strategi untuk peningkatan
kualitas dan kuantitas pertanian padi telah dilaksanakan barulah petani menganggap pemberian penghargaan kepada petani berprestasi sebagai strategi
yang baik untuk diterapkan di Kab. Basel. 4.1.2
Prioritas strategi menurut responden petani daerah cukup berkembang
Pembedaan responden preferensi petani bertujuan untuk lebih mengetahui secara spesifik kebutuhan strategi yang berbeda antara petani pada daerah
pertanian cukup berkembang dengan daerah pertanian belum. Menurut petani daerah cukup berkembang Tabel 3, urutan pengaruh tingkat kepentingan strategi
dari yang tertinggi ke terendah adalah: 1 pengembangan infrastruktur pertanian 27,1, 2 pembinaan pemasaran di tingkat lapangan 24,3, 3 penyediaan
sarana dan prasarana produksi pertanian 24,0, 4 pemberian penghargaan kepada petani berprestasi 12,7 dan 5 adanya lembaga keuangan yang
menyediakan kredit untuk usahatani padi 11,7.
Prioritas yang didapatkan dari responden petani cukup berkembang berbeda dengan preferensi prioritas responden petani secara keseluruhan. Strategi
pengembangan infrastruktur tetap menjadi strategi dengan prioritas utama, dikarenakan petani cukup berkembang di Kab. Basel apabila dibandingkan
dengan petani di Jawa keadaan infrastrukturnya masih tertinggal, baik dari segi jaringan irigasi maupun dari segi kesuburan tanahnya. Strategi pembinaan
pemasaran menurut responden petani cukup berkembang merupakan hal terpenting berikutnya, dikarenakan petani cukup berkembang sudah berorientasi
pada pemasaran hasil panen. Pembinaan pemasaran menjadi penting karena tingkat persaingan yang tinggi dengan beras impor yang memiliki kualitas lebih
baik dan harga yang sama atau bahkan lebih murah dapat mengancam pendapatan petani. Oleh karena itu, kegiatan pemasaran yang didukung dan diawasi oleh
pemerintah merupakan hal yang diharapkan. Setelah pemasaran diawasi dan didukung oleh pemerintah, penyediaan saprotan menjadi strategi selanjutnya yang
dipilih oleh petani sebagai strategi peningkatkan produktivitas hasil panennya.
Strategi pemberian penghargaan lebih dipilih oleh petani dikarenakan berdasarkan hasil wawancara kebanyakan petani di daerah cukup berkembang
sudah pernah merasakan kredit perbankan dan mereka tidak ingin lagi mengambil kredit dengan alasan takut tidak mampu membayar. Oleh karena itu, sebaiknya
pemerintah membuat program yang berkerjasama dengan pihak perbankan yang bertujuan memberikan bantuan kredit ringan, dikarenakan bantuan kredit sangat
bermanfaat bagi petani untuk meningkatkan usahataninya. Selain itu, banyaknya bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian yang diberikan oleh pemerintah
membuat petani tidak terlalu menginginkan untuk mengajukan kredit kepada bank.
4.1.3 Prioritas strategi menurut responden petani daerah belum berkembang