84 progam keluarga berencana perlu digalakan kembali setelah ―mati suri‖ sejak era
reformasi.
5.2.3.2 Respon PDRB
Dari kedua tabel tersebut juga menunjukkan bahwa peningkatan kontribusi sektor industri terhadap PDRB sebanyak 1 persen akan berdampak pada
penyerapan tenaga kerja sekitar 864 orang pada wilayah Kuadran I dan II, dan 2.481 orang pada wilayah Kuadran II dan IV, ceteris paribus. Hasil ini
menunjukkan perlunya pemerintah memelihara momentum agar ekonomi tetap tumbuh mengingat dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja.
5.2.3.3 Respon Share Sektor
Respon positif yang ditunjukkan oleh share sektor terhadap penyerapan tenaag kerja perlu ditingkatkan uatamanya lebih memfokuskan pertumbuhan
sektor-sektor padat karya seperti sektor pertanian dan sektor lainnya yang relatif lebih banyak menyerap tenaga kerja. Sama halnya dengan sektor industri,
kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB juga berpengaruh terhadap kurangnya daya serap tenaga kerja.
Ada 8 lapangan usahasektor yaitu pertanian, industri, konstruksi, pertambangan, angkutan, keuangan, perdagangan dan jasa di Kuadran I dan III
dan 7 sektor di Kuadran I dan III yang berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Koefisien positif menunjukkan adanya kontribusi sektor-
sektor tersebut terhadap penyerapan tenaga kerja meskipun dengan tingkat penyerapan yang berbeda antar sektor.
5.2.3.4 Respon Variabel Pendidikan
Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan yang ditamatkan juga berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Pengaruh
tersebut berbeda antar jenjang pendidikan mulai jenjang SMP sampai perguruan tinggi. Tamatan perguruan tinggi mempunyai pengaruh positif terhadap
penyerapan tenaga kerja di wilayah Kuadran I dan III. Tidak satupun jenjang pendidikan mempunyai pengaruh positif di wilayah Kuadran II dan IV. Meskipun
pengaruh variabel pendidikan ini relatif kecil, hal ini tetap perlu dicermati mengingat setiap tahunnya jumlah siswa tamat sekolah menurut jenjang
pendidikan relatif besar jumlahnya.
85
5.2.3.5 Respon UMR