89
Koefisien p-value
Koefisien p-value
Koefisien p-value
Intersep -0,6452
0,0000 -0,6452
0,0000 -0,6452
0,0000 PERTANIAN
0,5430 0,0000
0,5430 0.0000
0,5430 0.0000
PERTAMBANGAN 0,0128
0,0000 0,0128
0.0000 0,0128
0.0000 INDUSTRI
-0,0434 0,0000
-0,0434 0.0000
-0,0434 0.0000
KONSTRUKSI 0,0216
0,0000 0,0216
0.0000 0,0216
0.0000 PERDAGANGAN
0,3138 0,0000
0,3138 0.0000
0,3138 0.0000
JASA 0,3025
0,0000 0,3025
0.0000 0,3025
0.0000 Variabel
PLS FEM
REM
yang menamatkan perguruan tinggi mengalami kenaikan sekitar 9 persen per tahun. Di tingkat pendidikan dasar mereka yang menamatkan pendidikan SD
mengalami penurunan sebesar 1,8 persen. Seperti terlihat pada Tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari sisi analisis ekonometrika menunjukkan bahwa Sektor
Pertanian. Pertambangan, Konstruksi, Perdagangan, dan Jasa mempunyai kontribusi positif terhadap penyerapan tenaga kerja pada wilayah ini. Hanya
Sektor Industri mempunyai kontribusi negatif dalam menyerap tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja relatif tinggi di wilayah ini
meskipun rata-rata pertumbuhan PDRB dibawah nasional. Tabel 5.13: Hasil estimasi koefisien data panel Kuadran II
5.2.4.2 Wilayah Kuadran III
Wilayah ini merupakan kebalikan dari wilayah Kuadran I yaitu mempunyai pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja dibawah
rata-rata nasional. Seperti terlihat pada Tabel 5.14 menunjukkan bahwa sektor riil tumbuh relatif lambat dalam menyerap tenaga kerja. Sementara Sektor Listrik,
Gas dan Air serta Sektor Keuangan rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sekitar 10 persen per tahun.
Selama kurun waktu tersebut rata-rata pertumbuhan PDRB berdasarkan harga konstan tahun 2000 relatif tinggi yaitu sekitar 5,18 persen per tahun.
Tingkat inflasi dapat diturunkan dari 12,4 persen tahun 2002 turun menjadi 3,5 persen tahun 2009. Sementara itu, UMR mengalami kenaikan rata-rata hampir
11,4 persen per tahun selama kurun waktu tersebut.
90
Parameter 2002
2009 LPP
Penduduk yang bekerja 41.737.045
46.095.796 1,43
Pertanian 17.034.003
17.713.825 0,56
Pertambangan 288.749
345.176 2,58
Industri 6.574.761
6.669.030 0,20
Listrik, Gas dan Air 54.115
102.097 9,49
Konstruksi 2.291.484
2.130.963 -1,03
Dagang 8.448.630
9.735.717 2,05
Angkutan 2.248.081
2.637.758 2,31
Keuangan 283.069
556.958 10,15
Jasa 4.514.153
5.742.548 3,50
Jumlah penduduk 93.539.549
102.014.450 1,25
PDRB juta 452.531,19
644.264,29 5,18
Inflasi 12,4
3,5 -16,42
SD 32,3
29,2 -1,46
SMP 14,7
16,1 1,33
SMA 14,9
18,3 2,97
PT 3,5
5,4 6,37
UMR 000 327,5
695,5 11,36
Tabel 5.14: Beberapa indikator sosial ekonomi Kuadran III, 2002-2009
Sektor pendidikan penduduk di wilayah ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dimana selama kurun waktu tersebut mereka yang menamatkan
perguruan tinggi mengalami kenaikan sebesar 6,4 persen per tahun. Di tingkat pendidikan dasar mereka yang menamatkan pendidikan SD mengalami penurunan
sebesar 1,5 persen per tahun. Dari sisi analisis ekonometrika seperti yang terlihat pada Tabel 5.15 menunjukkan bahwa sektor riil berdampak positif dala
menyerapan tenaga kerja meskipun dalam proporsi yang kecil. Demikian pila Sektor Keuangan, Perdagangan dan Jasa juga menunjukkan pola yang sama
dengan sektor riil. Dengan demikian wilayah ini meskipun mempunyai rata-rata pertumbuhan ekonomi dibawah rata-rata nasional tetapi mempunyai tingkat
penyerapan tenaga kerja relatif rendah.
91 Tabel 5.15: Hasil estimasi koefisien data panel Kuadran III
5.2.4.4 Wilayah Kuadran IV