Hipotesis Penelitian Sumber Data

34 penyerapan tenaga kerja. Selain itu model ini juga diharapkan mampu untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja dan respon penyerapan tenaga terhadap perubahan faktor-faktor tersebut serta elastisitas penyerapan tenaga kerja terhadap variabel-variabel utama ekonomi. Melalui identifikasi pola perkembangan PDRB, kontribusi sektor dan kondisi makroekonomi, diharapkan hasil analisis identifikasi tersebut dapat dijadikan sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan yang dapat menselaraskan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja atau kebijakan yang dapat menghilangkan anomali tersebut. Gambar 3.1: Kerangka operasional penelitian

3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan, tujuan dan alur kerangka berfikir penelitian di atas maka hipotesis yang dapat disusun dalam penelitian ini adalah: 1 Terjadi anomali tingkat pertumbuhan ekonomi dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yang pada provinsi-provinsi yang dikaji. Menurut teori 35 ekonomi suatu wilayah yang mempunyai pertumbuhan ekonomi tinggi akan diikuti dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi pula 2 Pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan dua arah dengan tingkat penyerapan tenaga kerja, meskipun antara keduanya memiliki hubungan yang tidak secara otomatis. 3 Pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang akan mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja. Respon yang tercermin melalui elastisitas penyerapan tenaga kerja mempunyai sifat yang berbeda dimana peubah makro ekonomi dapat berdampak positif maupun negatif terhadap penyerapan tenaga baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

3.3 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik BPS, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Bank Indonesia BI. Data yang dikumpulkan tersebut merupakan data panel pooled data yaitu data dari 30 provinsi di Indonesia dari tahun 2002-2009. Dalam penelitian ini, untuk mengukur pertumbuhan ekonomi digunakan indikator rata-rata pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB atau Produk Domestik Regional Bruto PDRB selama kurun 2002-2009. Untuk ketenagakerjaan, indikator yang digunakan adalah pertumbuhan penduduk yang bekerja dalam kurun waktu sama menurut sektor. Berdasarkan dua indikator ini dapat diturunkan indikator elastisitas tenaga kerja sebagai salah satu alat ukur kualitas pertumbuhan ekonomi. Data jumlah penduduk yang bersumber dari data proyeksi penduduk Indonesia menurut provinsi 2000-2009. Sementara untuk data PDRB menurut sektor maupun subsektor mencakup Sektor Pertanian, Industri, Pertambangan, Konstruksi, Perdagangan, Keuangan, dan Jasa. Untuk analisis ketenagakerjaan menggunakan data hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas yang diselenggarakan oleh BPS pada periode yang sama. Sakernas dinilai kridibel karena dirancang khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan. 36 Data pendidikan bersumber dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas yang diselenggarakan BPS secara tahunan. Salah datu data yang dikumpulkan oleh survei ini adalah penduduk menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan mulai jenjang Sekolah dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Atas SMA, dan Universitas atau Perguruan Tinggi PT.. Dengan sampel sekitar 300.000 rumah tangga survei ini dinilai kridibel untuk menyajikan data sosial ekonomi sampai level kabupatenkota. Sementara itu data Upah Minimum RegionalProvinsi UMRP berdasarkan data UMR yang dikumpulan oleh Kementrian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi secara tahunan.

3.4 Jenis Data