85
5.2.3.5 Respon UMR
Tabel 4 dan Tabel 5 juga menunjukkan bahwa variabel UMR berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Setiap kenaikan UMR 1 unit akan
mengakibatkan turunnya penyerapan tenaga kerja sebesar 574 orang di wilayah Kuadran I dan III. Sebaliknya akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja
sebesar 905 orang di wilayah Kuadran II dan IV. Adanya tuntutan kenaikan UMRP baik pada level provinsi maupun kabupatenkota tiap tahunnya yang
dimaksudkan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan kaum buruh, disisi lain sebagian justru berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Dalam
penetapan kenaikan UMRP harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja sehingga pihak perusahaanpengusaha dapat meningkatkan
produksinya atau meningkatkan output perusahaan sementara dari sisi buruh dapat hidup lebih layak decent living.
5.2.3.6 Analisis Model Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja
Hasil analisis dari model ekonometrika yakni estimasi model persamaan regresi penyerapan tenaga kerja dirangkum pada Tabel 5.8 dan 5.9 script
program dan data yang digunakan serta hasil analisis model ekonometrika lengkap dapat dilihat pada lampiran. Hasil analisis memperlihatkan bahwa setiap variabel
independen masing-masingnya memiliki p-value yang lebih kecil dari level signifikansi
=0,05, yang berarti bahwa setiap variabel independen secara signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu proporsi penduduk yang
bekerja. Selain itu, model ini mampu menjelaskan keragaman penyerapan tenaga kerja dengan baik, hal ini dirunjukkan oleh nilai koefisien determinasi model R-
square dugaan cukup tinggi yaitu sebesar 99.4 persen untuk estimasi provinsi-
provinsi yang berada di Kuadran I dan IIIdan 99.8 persen untuk estimasi di Kuadran II dan IV.
5.2.4 Analisis Lintas Sektor Menurut Wilayah Kuadran