Hubungan Keadilan Organisasi dengan Keinginan Pindah Kerja

44

2. Hubungan Keadilan Organisasi dengan Keinginan Pindah Kerja

McKnight et al. 2009 menyatakan bahwa keadilan yang diterima pekerja di tempat kerja dapat mempengaruhi keinginan untuk melakukan turnover . Sugianto 2011 menemukan bahwa variabel keadilan distributif dan keadilan prosedural memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap turnover intention karyawan. Keadilan prosedural dan keadilan distributif juga memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap turnover intention pada penelitian yang dilakukan Rokhman, 2011. Namara, 2013 menemukan variabel keadilan distributif dan keadilan prosedural memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap turnover intention sedangkan keadilan interaksional memiliki hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap turnover intention, hal ini berarti tingginya tingkat keadilan organisasi yang dirasakan karyawan akan menurunkan tingkat turnover intention pada karyawan tersebut. Secara konseptual, individu-individu yang mempersepsikan adanya ketidak-adilan prosedural akan cenderung memperlihatkan reaksireaksi baik positif maupun negatif. Reaksi positif dapat mengambil bentuk dengan munculnya perilaku-perilaku di luar peran resmi extrarole behavior, seperti issue selling , voice, OCB , whilstle blowing dan lain sebagainya. Perilaku tersebut muncul dalam rangka memperbaiki kondisi ketidak-adilan yang terjadi. Sedangkan reaksi negatif dapat muncul dalam bentuk penurunan kinerja, meningkatnya absensi, dan timbulnya keinginan berpindah dari organisasi William dan Livingstone, 1994; Clugston, 45 2000; Russ dan McNelly, 1995. Ketika individu-individu yang mempersepsikan adanya ketidak-adilan prosedural merasa bahwa upaya- upaya untuk memperbaiki keadaan menjadi terlalu berisiko, maka keinginan untuk berpindah ke organisasi lain akan semakin kuat. Namun demikian, belum terdapat bukti-bukti empiris yang menyimpulkan adanya hubungan keadilan prosedural dengan keinginan berpindah. Atas dasar uraian dan argumentasi di atas, maka dapat dibuat hipoteis yaitu : H 2a : Keadilan Distributif berpengaruh terhadap Keinginan Pindah Kerja H 2b : Keadilan Prosedural berpengaruh terhadap Keinginan Pindah Kerja H 2c : Keadilan Interaksional berpengaruh terhadap Keinginan Pindah Kerja

3. Hubungan Etos Kejra Islam dengan Keinginan Pindah Kerja