KERANGKA PEMIKIRAN Analisis Efisisensi Ekonomi Armada Perikanan Tangkap Kincang di Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Pendekatan Data Envelopment Analysis)

Tabel 2 Jumlah Penduduk Kecamatan Pelabuhanratu Tahun 2011 No Desa Dusun RW RT Penduduk KK L P Jumlah 1 Pelabuhanratu - 35 133 15.906 15.369 31.275 8.185 2 Citepus 3 22 67 5.380 5.446 10.826 2.860 3 Citarik 4 14 73 9.856 9.744 19.600 4.956 4 Buniwangi 4 8 54 4.798 4.656 9.454 2.406 5 Cibodas 4 8 45 3.854 3.420 7.274 1.908 6 Cikadu 4 8 42 4.730 4.251 8.981 2.326 7 Tonjong 3 9 26 3.356 3.232 6.588 1.781 8 Pasirsuren 4 9 33 3.636 3.388 7.024 1.975 Jumlah 26 113 473 51.516 49.506 101.022 26.397 Sumber: Data Kependudukan Kecamatan Pelabuhanratu, 2011

5.5. Unit Penangkapan Ikan

Dalam satu unit penangkapan ikan terdiri atas kapal, alat tangkap dan nelayan yang mengoperasikan. Unit penangkapan ikan tersebut merupakan suatu kesatuan teknik dalam operasi penangkapan ikan.

5.5.1. Kapal

Kapal yang beroperasi di Perairan Teluk Pelabuhanratu diklasifikasikan menjadi dua, yaitu perahu motor tempel dan kapal motor Tabel 3. Alat tangkap yang dioperasikan menggunakan kapal motor antara lain, tuna longline, gillnet, purse seine dan payang, serta digunakan juga pada kapal angkutan bagan. Perahu motor tempel merupakan perahu yang dalam pengoperasiannya, mesin diletakkan di luar badan kapal outboard. Umumnya perahu motor tempel digunakan untuk mengoperasikan alat tangkap pancing dan jaring rampus. Tabel 3 Perkembanggan Jumlah Kapal yang Menggunakan PPN Pelabuhanratu sebagai Fishing Base Periode 2002-2011 Tahun KapalPerahu Perikanan Kondisi Maksimum Jumlah KapalPerahu Perikanan Unit Perahu Motor Tempel PMT Kapal Motor KM 2002 317 135 452 2003 253 128 381 2004 266 264 530 2005 428 248 676 2006 511 287 798 Tahun KapalPerahu Perikanan Kondisi Maksimum Jumlah KapalPerahu Perikanan Unit Perahu Motor Tempel PMT Kapal Motor KM 2007 531 321 852 2008 416 230 646 2009 364 394 758 2010 346 491 837 2011 461 629 1.090 Sumber: PPN Pelabuhanratu 2002-2011 Berdasarkan laporan tahunan statistik PPN Pelabuhanratu, jumlah kapal yang beroperasi di Perairan Teluk Pelabuhanratu pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 30,23 atau 253 unit kapal. Adanya kenaikan jumlah kapal ini menyebabkan kenaikan terhadap kebutuhan logistik BBM sebesar 32,24.

5.5.2 Alat Tangkap

Armada perikanan yang menggunakan PPN Pelabuhanratu sebagai fishing base memiliki beragam jenis alat tangkap untuk menangkap ikan. Jenis alat tangkap yang digunakan antara lain, pancing, gillnet, payang, bagan, rawai, purse seine, trammel net, rampus dan tuna longline. Sejak tahun 2002 jumlah alat tangkap terus mengalami peningkatan hingga puncaknya terjadi pada tahun 2007 yaitu sebanyak 1.329 unit. Namun semenjak itu jumlah alat tangkap terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, jumlah alat tangkap mengalami penurunan sebesar 15,27 dari tahun sebelumnya. Perkembangan jumlah alat tangkap yang beroperasi di Perairan Teluk Pelabuhanratu dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Perkembangan Jumlah Alat Tangkap yang Beroperasi di Perairan Teluk Pelabuhanratu Tahun Jumlah Alat Tangkap Unit 2002 577 2003 609 2004 693 2005 733 2006 846 2007 1.329 2008 744 2009 593 Tahun Jumlah Alat Tangkap Unit 2010 491 2011 416 Sumber: PPN Pelabuhanratu Tahun 2002-2006

5.5.3 Nelayan

Nelayan di Pelabuhanratu dikelompokan menjadi dua, yaitu nelayan pemilik dan buruh. Nelayan pemilik adalah nelayan yang memiliki armada penangkapan dan membiayai operasi penangkapan. Nelayan buruh adalah nelayan yang langsung terlibat dalam operasi penangkapan ikan. Perkembangan jumlah nelayan di Perairan Teluk Pelabuhanratu dapat dilihat dalam Tabel 5. Tabel 5 Perkembangan Jumlah Nelayan di Perairan Teluk Pelabuhanratu Periode 2002-2006 Tahun Nelayan Orang Perkembangan 2002 2.519 - 2003 3.340 32,59 2004 3.439 2,96 2005 3.498 1,72 2006 4.364 24,73 2007 5.994 37,38 2008 3.900 -34,93 2009 4.453 14,18 2010 4.474 0,47 2011 4.569 2,12 Sumber: PPN Pelabuhanratu Tahun 2002-2011 Selama periode 2002-2011 jumlah serta perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 5.994 orang dengan perkembangan 37,38 dari tahun sebelumnya.

5.6. Musim dan Daerah Penangkapan Ikan

Kegiatan penangkapan ikan yang ada di Pelabuhanratu sangat dipengaruhi oleh musim angin barat dan musim angin timur. Musim angin barat terjadi pada Bulan Desember sampai dengan Bulan Februari, dimana pada musim angin barat ini sering ditandai oleh adanya gelombang yang besar dan sering terjadi hujan lebat. Sedangkan musim angin timur terjadi pada Bulan Juni sampai dengan Bulan September, ditandai dengan kondisi perairan yang tenang dan ombak relatif kecil. Daerah operasi penangkapan ikan tergantung dari target tangkapan, jenis alat tangkap, keadaan cuaca dan pengalaman yang dimiliki. Nelayan Pelabuhanratu memiliki daerah operasi disekitar Teluk Pelabuhanratu, Cilacap dan Banten.

5.7. Kondisi Umum Armada Perikanan Tangkap Kincang di Pelabuhanratu

Armada perikanan tangkap kincang merupakan kapal kecil yang berukuran 2 GT dengan nelayan yang mengoperasikan berkisar 2-3 orang. Kapal kincang yang beroperasi di Pelabuhanratu umumnya menggunakan alat tangkap pancing ulur dan atau jaring rampus. Komoditi utama yang menjadi target dari kapal kincang yang menggunakan pancing ulur adalah ikan layur. Sedangkan target komoditi utama kapal kincang yang menggunakan jaring rampus adalah ikan tembang. Jumlah kapal kincang sejak tahun 2002 hingga 2011 mengalami peningkatan dan penurunan seperti yang terlihat pada Tabel 6. Tabel 6 Perkembangan Jumlah Kapal Kincang Yang Menggunakan PPN Pelabuhanratu Periode 2002-2011 Tahun Perahu Motor Tempel Kincang Mengunakan Pancing Ulur Menggunakan Jaring Rampus Total Unit Kapal 2002 - - 204 2003 - - 125 2004 - - 131 2005 - - 220 2006 - - 301 2007 - - 350 2008 - - 311 2009 188 42 230 2010 233 22 255 2011 345 21 366 Sumber: PPN Pelabuhanratu 2002-2011 Tahun 2011 jumlah kapal kincang yang menggunakan PPN Pelabuhanratu mencapai jumlah tertingginya yaitu sebanyak 366 unit. Dari 366 unit tersebut yang menggunakan alat tangkap pancing ulur sebanyak 345 unit, sedangkan yang menggunakan alat tangkap jaring rampus sebanyak 21 unit. Berdasarkan data hasil tangkapan yang diperoleh dari PPN Pelabuhanratu selama periode 2007 hingga 2011 yang tertera pada Tabel 7, terlihat adanya fluktuasi perubahan produksi dari hasil tangkapan armada perikanan kincang. Berfluktuasinya produksi hasil tangkapan disebabkan faktor eksternal dan internal. Faktor Eksternal yang mempengaruhi volume produksi antara lain, cuaca, musim, kondisi perikanan laut dan sebagainya. Faktor internal yang berpengaruh yaitu, jumlah nelayan, jumlah alat tangkap, trip penangkapan, dan ukuran alat tangkap Tabel 7 Perkembangan Produksi Kapal Kincang Yang Menggunakan PPN Pelabuhanratu Periode 2007 - 2011 Tahun Jumlah Tangkapan Kapal Kincang Pancing Ulur kg Jaring Rampus kg Total kg 2007 149.472 268.025 417.496 2008 130.917 1.059.129 1.190.046 2009 68.427 543.906 612.333 2010 39.036 5.425 44.461 2011 137.094 58.824 195.918 Sumber: PPN Pelabuhanratu 2007-2011