Keterbatasan DEA Data Envelopment Analysis
                                                                                atau  ukuran  kapal,  larangan  menangkap  pada  waktu  tertentu  ketika  terjadi pencemaran, misalnya,  dan kendala sosio-ekonomi lainnya. Keistimewaan DEA
yang lain adalah kemampuan dalam mengakomodasi multiple outputs  dan multiple inputs. DEA juga dapat menentukan tingkat potensial maksimum dari effort atau
variabel input secara umum dan laju utilisasi optimalnya Fauzi dan Anna 2002. Pengukuran efisiensi pada dasarnya merupakan rasio antara output  dan input
Fauzi dan Anna 2002: � � � � � =
�
4.1 Pengukuran  efisiensi  ini  tidak  tepat  apabila  kita  berhadapan  dengan  data
multiple inputs  dan outputs yang berkaitan dengan sumber daya, faktor aktivitas dan  lingkungan  yang  berbeda.  Meskipun  pengukuran  efisiensi  yang  menyangkut
multiple input dan output dapat diatasi dengan menggunakan efisiensi relatif yang dibobot, namun  pengukuran tersebut  tetap memiliki  keterbatasan berupa sulitnya
menentukan bobot yang seimbang untuk input dan output Fauzi dan Anna 2002. Di  dalam  DEA,  efisiensi  diartikan  sebagai  target  untuk  mencapai  efisiensi
maksimum, dengan kendala relatif efisiensi seluruh unit tidak boleh melebihi 100. Secara matematis, efisiensi dalam DEA merupakan solusi dari persamaan berikut
Fauzi dan Anna 2002: max � =
∑
�
∑
�
4.2 dengan kendala:
∑
�
∑
�
1 untuk setiap unit ke j 4.3
�
,
�
� 4.4
Keterangan: �   = efisiensi
�
= bobot untuk output i
�
= bobot untuk input k
�
= output perikanan Rp, Kg
�
= input Orang, Rp, Hari, Tahun Variabel  input  dalam  perikanan  terdiri  atas  jumlah  anak  buah  kapal,  umur
kapal,  investasi,  lama  trip,  jumlah  trip,  dan  biaya  operasional  total,  sementara
output  yang  dihasilkan  berupa  rente  dan  produksi.  Hasil  analisis  DEA  dapat dijabarkan dalam bentuk grafik melalui apa yang disebut Efficiency Frontier.
Analisis DEA  yang dilakukan dibagi menjadi  dua jenis analisis  yaitu DEA Tipe I dan II. DEA I menganalisis efisiensi penangkapan ikan dari tahun 2007-2011.
Sedangkan DEA II menganalisis efisiensi penangkapan ikan yang dilakukan oleh armada  perikanan  kincang  yang  ada  di  Pelabuhanratu  pada  tahun  2012.  Untuk
mempermudah penghitungan nilai  efisiensi tersebut  digunakan  software Frontier Analyst. Score yang dihasilkan dalam software merupakan nilai efisiensi perikanan
tangkap  di  Pelabuhanratu,  sedangkan  untuk  pengolahan  data  dan  proyeksi digunakan  software  Microsoft  Excel  2010    dan  Minitab  16.  Nilai  efisiensi  inilah
yang  kemudian  digunakan  untuk  membanding  tingkat  efisiensi  antara  armada perikanan tangkap  yang satu  dengan  yang lainnya dan setiap tahun penangkapan
yang dilakukan.