VI. KARAKTERISTIK ARMADA PERIKANAN TANGKAP KINCANG
6.1. Karakteristik Nelayan
Nelayan armada perikanan tangkap kincang yang beroperasi di perairan Pelabuhanratu memiliki sebaran usia dari usia 32 tahun hingga 63 tahun. Dari
rentang tersebut sebanyak 31 berada pada usia 46-50 tahun. Berdasarkan rentang usia tersebut tidak adanya nelayan yang berada pada usia dibawah 30 tahun. Hal ini
disebabkan semakin berkurangnya minat pemuda terhadap profesi nelayan yang memiliki penghasilan yang tidak menentu seperti nelayan kapal kincang.
Sumber: Data Primer 2013
Gambar 5 Sebaran Usia Nelayan Kapal Kincang Dilihat dari tingkat pendidikannya, nelayan armada perikanan tangkap
kincang telah mengenyam pendidikan minimal sekolah dasar SD atau 36. Dari sebaran tingkat pendidikannya, mayoritas nelayan telah mengenyam pendidikan
sekolah menengah tingkat pertama SMP yaitu sebesar 45 dan 19 nelayan yang mencapai pendidikan sekolah menengah atas SMA.
31-35 Tahun 3
36-40 Tahun 19
41-45 Tahun 22
46-50 Tahun 31
51-55 Tahun 22
≥36 Tahun 3
Sumber: Data Primer 2013
Gambar 6 Tingkat Pendidikan Nelayan Kapal Kincang Karakteristik nelayan tidak lepas dari lamanya pengalaman yang dimiliki oleh
nelayan tersebut. Hal ini terkadang dalam beberapa penelitian lebih penting daripada tingkat pendidikan nelayan itu sendiri. Pengalaman juga dapat
menentukan hasil atau jumlah tangkapan ikan yang dihasilkan oleh seorang nelayan. Dari data lapang yang didapat sebanyak 30 nelayan memiliki pengalaman 16-20
tahun dan hanya 3 yang memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
Sumber: Data Primer 2013
Gambar 7 Pengalaman Nelayan Kapal Kincang
SD 36
SMP 45
SMA 19
0-5 Tahun 8
6-10 Tahun 14
11-15 Tahun 17
16-20 Tahun 30
21-25 Tahun 17
26-30 Tahun 11
31 ≤ Tahun 3
Nelayan kapal kincang umumnya melakukan kegiatan sesuai dengan musim banyaknya ikan. Gambar 8 menjelaskan bahwa nelayan umumnya ramai beroperasi
antara bulan Januari – April. Hal ini disebabkan oleh musim banyak ikan tangkapan
berada pada kisaran bulan tersebut. Pada periode tersebut juga Indonesia khususnya Pelabuhanratu sedang mengalami musim angin barat atau angin muson, dimana
ikan layur yang merupakan tangkapan utama nelayan sedang melimpah jumlahnya. Secara detail dapat dilihat pada Lampiran 9.
Sumber: Data Sekunder Diolah 2013
Gambar 8 Jumlah Trip Kapal Kincang Tahun 2012
6.2. Karakteristik Kapal Kincang
Kapal kincang merupakan kapal yang memiliki ukuran isi kapal sebesar 2 GT dengan panjang 6-13 meter, lebar 0,6-1 meter dan kedalaman 0,7-1 meter. Kapal
ini memiliki 2 jenis bahan dasar, kayu dan fiberglass. Kapal kincang merupakan kapal yang beroperasi sehari sekali atau dikenal dengan istilah one day trip. Kapal
ini hanya beroperasi disepanjang Teluk Pelabuhanratu. Kapal kincang memiliki umur teknis berkisar antara 4-6 tahun untuk berbahan
dasar fiberglass dan bisa mencapai 10 tahun untuk berbahan dasar kayu dengan kisaran harga 10-16 juta rupiah. Perawatan kapal dilakukan 4-6 bulan sekali yang
meliputi pengecatan, penambalan bagian yang bocor, penggantian kayu yang rusak untuk berbahan dasar kayu, dan menghilangkan teritip. Perawatan tersebut bisa
190 277
144 217
27 1
12 55
183 151
66 66
50 100
150 200
250 300
Ju m
lah Tr
ip
Tahun
memakan waktu hingga 7 hari, tergantung dari kerusakan perahu tersebut. Perbaikan kapal tidak dilakukan oleh nelayan itu sendiri, melainkan oleh tenaga
ahlinya. Biaya perbaikan pun bervariasi tergantung kerusakan perahu tersebut. Kontruksi kapal kincang tidak memiliki bangunan di atas dek, tetapi di atas
bagian dek dipasang 2 buah tiang bamboo yang digunakan untuk memasang tenda. Tenda ini digunakan untuk menghindari nelayan dari panasnya terik matahari disaat
siang hari atau pun sebagai tempat berteduuh dikala hujan. Bagian lambung kapal digunakan untuk menyimpan alat tangkap, perlengkapan, perbekalan, dan hasil
tangkapan.
Sumber: Widi Astuti 2008
Gambar 9 Sketsa Struktur Kapal Kincang