Pendapatan Kebun Campuran Kebun Campuran 2. Biaya Pengelolaan Kebun Campuran

Sumber : Diolah dari data primer penelitian.

4.4.1.2. Pendapatan Kebun Campuran

Pendapatan yang diperoleh responden dari kebun campuran terdiri atas pendapatan dari hasil tanaman kayu, tanaman buah, dan tanaman pertanian. Pendapatan terbesar kebun campuran diperoleh petani dari jenis tanaman buah- buahan seperti pisang, manggis, kelapa, mangga dan alpukat karena harga yang relatif tinggi dan stabil. Tanaman buah yang dinilai paling menguntungkan petani adalah manggis dengan kisaran produksi tanaman buah manggis per pohon dapat mencapai 100 - 150 kgtahun dan harga jual rata-rata Rp. 6.000kg. Jenis tanaman pertanian, seperti singkong, kacang buncis, kacang panjang, ubi jalar, bambu dan cabai, menghasilkan pendapatan yang cukup tinggi karena pemanenan dapat dilakukan 3 - 4 kalitahun. Pendapatan terbesar kebun campuran dari tanaman pertanian berasal dari tanaman singkong dengan kisaran produksi 500 – 6.000 kg dalam satu tahun dengan harga jual rata-rata Rp. 500kg. Pendapatan responden dari jenis tanaman kayu berasal dari kayu gelondongan karena hasil kayu bakar biasa digunakan sendiri oleh responden sebagai bahan bakar dengan hasil yang diperoleh responden antara 2 - 25 pohontahun dan harga jual Rp. 90.000 - 100.000pohon. Pengambilan hasil kayu akan dilakukan petani apabila pohon telah mencapai umur 5 - 10 tahun atau sudah adanya permintaan penebangan oleh pembeli. Harga jual rata-rata berbagai komoditas hasil kebun campuran selengkapnya disajikan pada Lampiran 3. Menurut hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendapatan total kebun campuran rata-rata tertinggi diperoleh dari jenis tanaman buah yaitu sebesar Rp. 3.104.167tahun 46,2 . Pendapatan total rata-rata dari jenis tanaman pertanian merupakan yang tertinggi kedua dengan pendapatan total rata-rata sebesar Rp. 2.539.643tahun 37,4 . Pendapatan total rata-rata terendah diperoleh dari jenis tanaman kayu, yaitu sebesar Rp. 1.289.464tahun 16,3 . Tingginya pendapatan yang diperoleh dari jenis tanaman buah disebabkan oleh karena harga jual yang tinggi dan banyaknya jumlah tanaman buah di kebun campuran responden. Pendapatan yang diperoleh responden dari jenis tanaman pertanian yang tidak terlalu tinggi disebabkan oleh karena sebagian hasil tanaman pertanian dikonsumsi sendiri oleh responden untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan rendahnya pendapatan yang diperoleh responden dari jenis tanaman kayu disebabkan oleh karena sedikitnya jumlah pohon di kebun campuran yang diakibatkan karena waktu panen yang relatif lama. Pendapatan total rata-rata tertinggi diperoleh responden dari kategori luas kebun campuran ≥ 1 ha, yaitu sebesar Rp. 10.300.000tahun dengan kisaran pendapatan Rp. 8.000.000tahun - Rp. 12.900.000tahun. Pendapatan rata-rata tertinggi pada kategori ini dihasilkan dari jenis tanaman buah yaitu sebesar Rp. 4.466.667tahun 43,4 . Pendapatan rata-rata terendah pada kategori ini diperoleh dari jenis tanaman kayu yaitu sebesar Rp. 2.666.667tahun 25,9. Sedangkan pendapatan rata-rata dari jenis tanaman pertanian pada kategori ini adalah sebesar Rp. 3.166.667tahun 30,7 . Pendapatan total rata-rata pada kategori luas kebun campuran 0,25 ha merupakan yang terendah dengan pendapatan total rata-rata sebesar Rp. 2.526.667tahun dengan kisaran pendapatan Rp. 1.050.000tahun - Rp. 4.000.000tahun. Pendapatan tertinggi pada kategori ini diperoleh dari jenis tanaman buah dengan pendapatan rata-rata Rp. 1.320.000tahun 52,2 . Sedangkan pendapatan dari jenis tanaman kayu merupakan yang terkecil yaitu sebesar Rp. 273.333tahun 10,8. Pendapatan total yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh luas kebun campuran yang dimiliki. Semakin luas kebun campuran yang dimiliki, maka semakin besar pula pendapatan total yang diperoleh responden. Pendapatan total rata-rata kebun campuran selengkapnya disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Pendapatan total kebun campuran rata-rata menurut kategori luas kebun campuran dan jenis pendapatan Pendapatan Total Kebun Campuran Rata-rata Rptahun Kategori Luas Kebun Campuran Tanaman Kayu Tanaman Buah Tanaman Pertanian Total 0,25 ha 273.333 10,8 1.320.000 52,2 933.333 36,9 2.526.667 0,25 - 0,5 ha 675.000 11,1 2.780.000 45,7 2.630.000 43,2 6.085.000 0,5 - 1 ha 1.542.857 17,5 3.850.000 43,6 3.428.571 38,9 8.821.429 ≥ 1 ha 2.666.667 25,9 4.466.667 43,4 3.166.667 30,7 10.300.000 Rata-rata 1.289.464 16,3 3.104.167 46,2 2.539.643 37,4 6.933.274 Sumber : Diolah dari data primer penelitian. Pendapatan bersih responden dari kebun campuran diperoleh dari hasil pengurangan antara pendapatan total dengan biaya pengelolaan yang dikeluarkan. Pendapatan bersih rata-rata responden sebesar Rp. 3.903.066tahun. Pendapatan bersih rata-rata tertinggi diperoleh dari kategori luas 0,5 - 0,1 ha yaitu sebesar Rp. 5.438.629tahun yang disebabkan karena tingginya pendapatan yang diperoleh akibat lahan yang dimiliki cukup luas. Sedangkan pendapatan bersih rata-rata terendah diperoleh dari kategori luas kebun campuran 0,25 ha yaitu sebesar Rp. 2.063.933tahun yang disebabkan karena rendahnya pendapatan yang diperoleh akibat lahan yang dimiliki kecil. Pendapatan bersih rata-rata kebun campuran responden disajikan pada Tabel 17. Tabel 17 Pendapatan bersih kebun campuran rata-rata berbagai kategori luas kebun campuran Kategori Luas Kebun Campuran Pendapatan Total Rptahun Biaya Pengelolaan Rptahun Pendapatan Bersih Rptahun 0,25 ha 2.526.667 616.760 2.063.933 0,25 - 0,5 ha 6.085.000 1.328.365 4.206.635 0,5 - 1 ha 8.821.429 3.382.800 5.438.629 ≥ 1 ha 10.300.000 6.494.617 3.805.383 Rata-rata 6.933.274 3.023.135 3.903.066 Sumber : Diolah dari data pimer penelitian. 4.4.2. Rumah Tangga 4.4.2.1. Biaya Total Rumah Tangga

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pepohonan Terhadap Rumah Tangga pada Sistem Pekarangan (Studi Kasus di Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah)

0 20 58

Kajian Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Kebun Campuran Terhadap Pendapatan Rumah Tangga pada Masyarakat Desa Jlarem, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

0 9 73

Dimensi Gender dalam Agroforestry Kajian pada Komunitas Petani di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat

0 18 7

Potensi Reprodulsi dan Distribusi dalam Pengembangan Kambing PE di Desa Hegarmanah Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

0 4 7

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur)

0 19 97

Sistem Pengelolaan Kebun Campuran dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta

0 7 154

Sistem Pengelolaan Kebun Campuran dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan rumah Tangga di Desa Babakan Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta

0 10 82

Kontribusi pengelolaan agroforestri terhadap pendapatan rumah tangga petani (Studi Kasus: Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 3 110

Kontribusi Pengelolaan Agroforestri Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Studi Kasus Di Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 4 36

Peranan Istri Petani Dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Bojonggenteng Sukabumi Jawa Barat

2 27 126