Pemilihan Jenis Tanaman Tahapan Kegiatan Pengelolaan

kebun campuran yang dimilikinya sendiri atau dengan bantuan keluarganya. Penggunaan jasa tenaga kerja buruh untuk kegiatan pengelolaan lahan akan dilakukan apabila pemilik lahan memiliki kesibukan lain yang dianggap dapat menghasilkan pendapatan lebih besar atau lahan yang dimiliki luas. Tahapan kegiatan pengelolaan yang dilakukan meliputi pemilihan jenis tanaman, pengolahan tanah, pengadaan benih dan bibit, penanaman, pemeliharaan, pemanenan hasil, dan pemasaran hasil. Tahapan kegiatan pengelolaan kebun campuran antara lain dijelaskan sebagai berikut :

4.3.2.1. Pemilihan Jenis Tanaman

Jenis tanaman yang terdapat di kebun campuran petani dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu tanaman kayu, tanaman buah, dan tanaman pertanian. Sebagian besar petani memilih sengon sebagai tanaman keras penghasil kayu, baik kayu bakar sebagai bahan bakar maupun kayu gelondongan sebagai bahan baku furniture dan bangunan. Jenis sengon banyak dipilih karena budaya turun temurun yang diwariskan orang tua. Terdapat juga beberapa petani yang menanam tanaman kayu jenis afrika dan suren di kebun campuran yang mereka miliki karena nilai jual yang lebih tinggi. Jenis tanaman penghasil buah yang banyak terdapat di kebun campuran petani adalah manggis, pisang, dan kelapa. Sebagian besar petani memilih tanaman manggis sebagai pilihan utama karena harga jual yang relatif stabil dan banyaknya tengkulak yang membantu memasarkan hasil panen mereka. Sampai saat ini Desa Sukadamai merupakan salah satu desa penghasil manggis terbesar setelah Desa Hegarmanah dengan hasil buah mencapai lebih dari 5.000 tonhatahun Buku Monografi Desa Sukadamai 2008. Sedangkan untuk jenis tanaman pisang dan kelapa dipilih petani karena hasilnya dapat dipanen beberapa kali dalam satu tahun. Jenis tanaman pertanian yang menjadi komoditas yang paling utama dipilih petani adalah singkong. Hal ini disebabkan karena mudahnya kegiatan pemasaran hasil karena banyaknya industri kecil pembuatan enyé-enyé dan kripik singkong di wilayah Desa Sukadamai. Tanaman pertanian lain yang banyak ditanam petani antara lain ubi jalar, cabai, tomat, kacang merah, kacang buncis, kacang panjang, serai, dan petai. Jenis-jenis ini ditanam petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari rumah tangga sebagai bahan makanan dan tanaman obat- obatan. Apabila dirasa telah cukup atau hasil panen besar petani akan menjual hasil dari jenis tanaman pertanian ke pasar, tengkulak, dan industri pengolahan. Sumber : Dokumentasi Penelitian. Gambar 4 Berbagai jenis tanaman kebun campuran responden Faktor utama pemilihan jenis tanaman kebun campuran adalah faktor budaya, faktor ekonomi, faktor teknik pemeliharaan tanaman, dan faktor morfologi tanaman. Berdasarkan penelitian sebesar 23 responden memilih jenis tanaman karena faktor budaya, yaitu merupakan warisan turun temurun dari orang tua mereka. Jenis tanaman yang banyak dipilih responden karena faktor ini adalah sengon, manggis, dan singkong. Faktor ekonomi sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang ingin diperoleh yang dipengaruhi oleh nilai jual, biaya pengelolaan dan waktu panen dan merupakan faktor tertinggi dalam memilih jenis tanaman 64 . Sebagian besar responden memilih jenis tanaman buah dan tanaman pertanian karena harga jual yang tinggi dan dapat dipanen minimal 1 kalitahun. Sebesar 9 responden memilih jenis tanaman yang akan ditanam karena teknis pemeliharaan tanaman yang mudah. Tanaman tidak membutuhkan perlakuan pemeliharaan intensif agar tumbuh dengan baik. Jenis tanaman ini adalah sengon, manggis, pisang, kelapa, cabai, tomat, jahe, lengkuas, serai, dan petai. Faktor morfologi tanaman berhubungan dengan sifat fisik tanaman yang meliputi bentuk batang dan tajuk. Tanaman yang memiliki batang cukup besar dan penutupan tajuk renggang digunakan sebagai pelindung tanaman lain terhadap angin dan sinar matahari yang berlebih. Jenis tanaman buah seperti manggis, mangga, dan alpukat yang memiliki batang besar dan penutupan tajuk tinggi dimanfaatkan sebagai tempat berteduh. Pengelompokan responden berdasarkan latar belakang pemilihan jenis tanaman disajikan dalam Tabel 10. Tabel 10 Latar belakang responden dalam memilih jenis tanaman Latar Belakang Jumlah Responden jiwa Persentase Faktor budaya 8 23 Faktor ekonomi 22 62 Faktor teknik pemeliharaan 3 9 Faktor morfologi tanaman 2 6 Total 35 100 Sumber : Data Primer Penelitian. Jenis tanaman yang terdapat pada berbagai macam kategori luas kebun campuran responden relatif sama dengan jumlah jenis tanaman rata-rata sebanyak 14 jenis tanaman dengan jumlah jenis tanaman rata-rata tertinggi berasal dari kategori ≥ 1 ha 16 jenis tanaman. Sedangkan jumlah jenis tanaman rata-rata terendah berasal dari kategori luas kebun campuran 0,25 - 0,5 ha 12 jenis tanaman. Jumlah jenis tanaman rata-rata tertinggi berasal dari jenis tanaman pertanian, yaitu sebanyak 8 jenis tanaman. Jumlah jenis tanaman kayu rata-rata hanya sebanyak 1 jenis tanaman sedangkan jumlah jenis tanaman buah rata-rata sebanyak 5 jenis tanaman. Pengelompokan responden menurut jumlah jenis tanaman yang terdapat selengkapnya disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Rata-rata jumlah jenis tanaman menurut kategori luas kebun campuran Jumlah Jenis Tanaman Rata-rata Kategori Luas Kebun Campuran Tanaman Kayu Tanaman Buah Tanaman Pertanian Total 0,25 ha 1 5 7 13 0,25 - 0,5 ha 1 4 7 12 0,5 - 1 ha 1 4 8 13 ≥ 1 ha 2 5 9 16 Rata-rata 1 5 8 14 Sumber : Data Primer Penelitian.

4.3.2.2. Pengolahan Tanah

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pepohonan Terhadap Rumah Tangga pada Sistem Pekarangan (Studi Kasus di Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah)

0 20 58

Kajian Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Kebun Campuran Terhadap Pendapatan Rumah Tangga pada Masyarakat Desa Jlarem, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

0 9 73

Dimensi Gender dalam Agroforestry Kajian pada Komunitas Petani di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat

0 18 7

Potensi Reprodulsi dan Distribusi dalam Pengembangan Kambing PE di Desa Hegarmanah Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

0 4 7

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur)

0 19 97

Sistem Pengelolaan Kebun Campuran dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta

0 7 154

Sistem Pengelolaan Kebun Campuran dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan rumah Tangga di Desa Babakan Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta

0 10 82

Kontribusi pengelolaan agroforestri terhadap pendapatan rumah tangga petani (Studi Kasus: Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 3 110

Kontribusi Pengelolaan Agroforestri Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Studi Kasus Di Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 4 36

Peranan Istri Petani Dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Bojonggenteng Sukabumi Jawa Barat

2 27 126