Kadar Pati AOAC 1995 Persiapan Sampel

21 B2 = Berat blanko bebas abu untuk SDF Ka = Kadar air sampel Kl = Kadar lemak sampel KS1 KS3 = Kertas saring kosong KS2 KS4 = Kertas saring + residu CW1 CW3 = Cawan Porselen Kosong CW2 CW4 = Cawan Porselen + Abu

e. Kadar Pati AOAC 1995 Persiapan Sampel

Sebanyak 3 gram sampel yang telah dihancurkan dibungkus dengan kertas saring, kemudian kertas saring yang berisi contoh tersebut dimasukkan ke dalam gelas piala. Pelarut heksan dimasukkan ke dalam gelas piala secukupnya. Selanjutnya gelas piala ditutup dan dimasukkan ke dalam shaker selama semalam sampai pelarut berwarna jernih. Penentuan Kadar Pati Analisis kadar pati menggunakan metode hidrolisis langsung oleh asam Direct Acid Hydrolysis . Selanjutnya sebanyak 0.5 g sampel yang telah bebas lemak dan gula-gula sederhana ditimbang dan dimasukkan ke dalam gelas piala. Lalu ditambahkan 25 ml air destilata dan 5 ml HCl 25. Gelas piala ditutup dengan aluminium foil dan dimasukkan ke dalam penangas air suhu 100 C selama 2.5 jam. Setelah dingin, larutan yang terbentuk dinetralkan dengan menggunakan NaOH 25 dan disaring dengan kertas saring kemudian ditepatkan volumenya hingga 100 ml. Penentuan kadar pati dinyatakan sebagai glukosa pada filtrate. Total glukosa dianalisis dengan menggunakan metode DNS. Sebanyak 1 ml sampel yang telah dihidrolisis ditambahkan 2 ml pereaksi dinitrosalisilat DNS. Pereaksi DNS dibuat dengan cara melarutkan 1 gram 3.5- dinitrosalisilat, 30 gram Na-K tartarat dan 1.6 gram NaOH dalam 100 ml air destilata. Setelah itu dipanaskan dalam penangas air suhu 100 C selama 10 menit lalu didinginkan pada suhu ruang. Sampel kemudian diencerkan dengan penambahan 10 ml air destilata dan diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm. Blanko diperoleh dengan cara yang sama dengan sampel tetapi pada pembuatan blanko tidak digunakan sampel melainkan air destilata. Kurva standar dibuat dengan menggunakan larutan glukosa standar 5000 ppm sebagai larutan induk. Larutan kerja yang digunakan sebagai standar, yaitu 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm, 2500 ppm, 3000 ppm, 4000 ppm, dan 5000 ppm. Persen pati diperoleh dengan cara mengalikan persen glukosa dengan faktor koreksi 0.9. Pati Glu x FP x 100 x 0.9 W Keterangan : A = Absorbansi sampel S = Slope atau kemiringan kurva FP= Faktor pangenceran W = Berat sampel g 22

f. Daya Cerna Pati secara in vitro Anderson et al. 2002