12 h.  Telur
Telur digunakan
untuk memperkuat
struktur roti,
menambah volume
pengembangan,  memberikan  warna,  flavor,  dan  nilai  gizi  yang  lebih  baik.  Kuning  telur berfungsi  sebagai  emulsifier  yang  dapat  menghambat  staling.  Penampakan  roti  dapat
diperbaiki dengan mengoleskan putih telur pada permukaan roti Brown 2000.
2. Proses Pembuatan Roti
Bahan-bahan pembuatan roti dicampur sampai membentuk adonan yang elastis. Adonan kemudian difermentasi. Pada tahap ini, terjadi fermentasi karbohidrat menjadi karbondioksida,
alkohol,  dan  sejumlah  kecil  komponen-komponen  lain  yang  mempengaruhi  protein  dan bertindak  sebagai  precursor  flavor.  Selain  itu,  matriks  protein  termodifikasi  sehingga
menghasilkan  pengembangan  adonan  secara  optimum  dan  retensi  gas  selama  pemanggangan Pomeranz dan Shellenberger 1971.
Adonan  yang  sudah  difermentasi  dibagi-bagi  dan  ditimbang.  Adonan  yang  lebih  kecil ini  kemudian  dibentuk.  Perlakuan  ini  untuk  menghilangkan  gelembung  gas  yang  besar  dan
membuat  adonan  homogen.  Adonan  yang  sudah  dibentuk  lalu  dibiarkan  mengembang proofing dalam ruangan  yang lembab RH 80-85 dan hangat suhu 32-38
o
C Kotschevar 1975. Proofing dilakukan untuk menyediakan karbondioksida dan mendapatkan adonan yang
mengembang  dengan  sempurna.  Tahap  selanjutnya  adalah  pemanggangan.  Pada  tahap  awal terjadi oven spring  yaitu  pengembangan adonan secara cepat karena  penuaian gas. Setelah itu
terjadi  gelatinisasi  pati  dan  koagulasi  protein,  disertai  pembentukan  struktur  yang  kaku. Perubahan  kimia  yang  terjadi  selama  pemanggangan  menghasilkan  flavor  dan  warna  yang
diinginkan Pomeranz dan Shellenberger 1971. Pembuatan  roti  manis  substitusi  tepung  selain  tepung  terigu  telah  banyak  dilakukan.
Yusein  2001  melaporkan  bahwa  pada  pembuatan  roti  manis,  tepung  sukun  dapat mensubstitusi  tepung  terigu  sebanyak  10-30  dari  berat  total  tepung  yang  digunakan  untuk
menghasilkan  roti  manis  yang  dapat  diterima  oleh  panelis.  Giantine  2007  juga  melaporkan bahwa  tepung  umbi  garut  dapat  mensubstitusi  tepung  terigu  sebanyak  5-25  dari  berat  total
tepung yang digunakan.
13
III. METODE PENELITIAN
A.  BAHAN DAN ALAT 1.  Bahan
Bahan  utama  yang  digunakan  yaitu  pisang  uli  yang  diperoleh  dari  pasar  sekitar  Bogor dengan derajat kematangan ¾ matang tua, belum matang dan warna kulit hijau. Bahan yang
digunakan untuk pembuatan roti manis yaitu tepung pisang, tepung terigu, gula pasir, margarin, shortening
, ragi roti, susu skim, garam, telur, emulsifier, dan air es. Bahan lain yang digunakan adalah  berbagai  bahan  kimia  seperti  heksan,  etanol,      HCl,  DNS,  fenol,  H
2
SO
4
,  serta  bahan pendukung lain yang digunakan untuk preparasi maupun analisis sampel.
Gambar 1. Pisang uli
2.  Alat
Alat-alat  yang  digunakan  pada  penelitian  ini  terdiri  dari  peralatan  pembuatan  tepung pisang, peralatan pembuatan roti manis, peralatan evaluasi sensori, fisik,  dan  kimia. Peralatan
pembuatan  tepung  pisang  meliputi  autoklaf,  lemari  pendingin  refrigerator,  oven  pengering cabinet drier, disc mill dan ayakan 60 mesh serta peralatan kecil lain serta wadah. Peralatan
untuk membuat roti meliputi mixer, varimixer, proofer box, oven pemanggang dan sebagainya. Instrumen analisis meliputi texture analyzer, spektrofotometer, dan sentrifuse.
B.  METODE PENELITIAN 1.
Pembuatan Tepung Pisang Uli Modifikasi
Tepung  pisang  uli  modifikasi  mengacu  pada  pembuatan  tepung  pisang  tanduk modifikasi  oleh  Jenie  et  al.  2009  Gambar  2.  Pisang  uli  utuh  dikupas  dan  diiris  dengan
ketebalan ±
6  mm,  kemudian  direndam  dalam  aquades  dengan  perbandingan  1  :  2  dan