Tabel 9 Good and Ecological Service Ekosistem Terumbu Karang
Goods Ecological service
Sumberdaya pulih Penambangan
karang Jasa struktur
fisik Jasa biotik
Jasa biogeokimia Jasa
Informasi Jasa sosial dan
budaya Dalam ekosistem
Antar ekosistem Produk seafood
Balok karang dan pasir untuk
bangunan Perlindungan
garis pantai Pemeliharaan
habitat Pendukung
biologi melalui hubungan
bergerak Perbaikan
nitrogen Monitoring dan
pencatatan polusi
Penyokong rekreasi
Bahan baku untuk obat-obatan
Bahan material untuk produksi
kapur dan semen Penambahan
kekuatan tanah Pemeliharaan
biodiversity dan
perpustakaan genetik
Ekspor produksi organik dan
plakton untuk jaringan
makanan pelagis CO
2
kontrol persediaan Ca
Pencatatan iklim Nilai estetika
dan inspirasi akustik
Bahan baku lain rumput laut dan
alga untuk agar, pupuk dll
Minyak mineral dan gas
Promosi pertumbuhan
mangrove dan padang lamun
Pengaturan proses dan fungsi
ekosistem -
Asimilasi sampah
- Menopang mata
pencaharian masyarakat
Barang seni dan perhiasan
- Generasi pasir
karang Pemeliharaan
ketahanan biologi
- -
- Penyokong
budaya, agama dan nilai spritual
Ikan hidup dan karang
dikumpulkan untuk
perdagangan aquarium
- -
- -
- -
-
Sumber : Folke dan Moberg 1999
2.6.1 Produk ekosistem terumbu karang
ecological goods of coral reefs
Terumbu karang menghasilkan berbagai produk makanan laut seperti ikan, remis, krustasea, teripang dan rumput laut. Tangkap lebih overfishing terumbu
karang diasosiakan dengan populasi ikan merupakan masalah utama. Industri farmasi menemukan manfaat unsur potensial dengan anti-kanker, menghambat
AIDS, anti-mikroba, anti radang dan anti pembekuan kekayaan antara rumput laut, sponge, moluska, karang, dan anemon laut di terumbu Folke dan Moberg
1999. Sebagai pupuk dan skeleton, karang terbukti memiliki peluang dalam operasi penyokong tulang. Manfaat terumbu karang yang paling merusak adalah
eksploitasi karang keras untuk material bangunan dan untuk produksi kapur, perekat, mortir dan semen.
2.6.2 Jasa ekosistem terumbu karang
ecological service of coral reefs
Terumbu karang menghasilkan persediaan pasir karang pantai yang baik dengan karakteristik pasir putih dari pulau tropis dan satu dari atraksi utama
dalam turis pantai. Fungsi terumbu karang penting sebagai daerah memijah, pengasuhan, beternak dan mencari makan untuk banyak organisme. Terumbu
karang penting dalam pemeliharaan keanekaragaman hayati yang luas dan perpustakaan genetik untuk generasi mendatang. Sekitar 60 ribu hewan dan
tumbuhan yang hidup pada karang, spesies lain dan kelompok spesies penting dalam pemeliharaan ketahanan ekosistem terumbu karang. Beberapa organisme
terumbu karang migrasi di antara ekosistem yang bersebelahan seperti ikan migrasi ke mangrove dan padang lamun dana menjadikannya sebagai daerah
pengasuhan nursery ground. Migrasi ikan dari ekosistem terumbu karang dapat mempengaruhi siklus
nutrien dari padang lamun dan mangrove melalui ekresi. Terumbu karang tidak hanya menyediakan perlindungan fisik, tetapi juga pendukung biologi untuk
padang lamun, mangrove dan laut terbuka. Hubungan secara biologi adalah input untuk karang dari dan produk dari migrasi ikan Folke dan Moberg 1999. Input
dari nutrien dan bahan organik dari migrasi kemudian makan di padang lamun pada malam dan beristirahat di atas koloni karang sepanjang hari, meningkatkan
pertumbuhan terumbu karang. Terumbu karang mendukung jaringan makanan
pelagis dengan ekspor dari kelebihan produksi organik dan dipecahkan bahan organik seperti bakteri plankton, fitoplankton, dan zooplankton. Terumbu karang
berfungsi sebagai pencampur nitrogen dalam lingkungan yang kurang nutrien. Karang mungkin tidak produktif dan berbeda tanpa kapasitas dari mikroba
dan asosiasi cyanobacteria dalam biotope karang bawah dan juga cyanobacteria dalam kolom air untuk asimilasi nitrogen atmosfir Folke dan Moberg, 1999.
Kemampuan mencampur nitrogen tidak hanya untuk sistem karang tapi juga untuk produktivitas komunitas pelagis yang bersebelahan untuk pelepasan
kelebihan nitrogen yang tercampur dalam karang. Proses biokimia terumbu karang memegang peranan yang signifikan dalam keseimbangan dunia kalsium.
Terumbu karang dapat mengubah, mengurai dan menyerap limbah yang dilepaskan manusia dan menyediakan jasa pembersihan. Produk minyak tang
dalam lingkungan laut diuiraikan oleh mikroba, memutar hidrokarbon menjadi karbon dioksida dan air. Seperti jasa asimilasi limbah dari karang diuraikan dalam
studi kasus Galapagos oleh de Groot 1992 dalam Folke dan Moberg 1999, telah diestimasi mempunyai nilai US 57 per ha per tahun.
Organisme karang digunakan dalam monitoring dan sebagai catatan polusi. Terumbu karang merupakan sistem sangat sensitif dan secara ekstentif
digunakan dalam pertukaran monitoring terbaru dalam lingkungan laut dan efek dari gangguan manusia. Terumbu karang berfungsi sebagai pencatat iklim,
komposisi kimia skeleton karang dapat digunakan untuk rekonstruksi temperatur permukaan laut tropis dan jalur variasi dalam salinitas. Lapisan deposit karang
raksasa dari skeleton bertukar-tukar dan densitas bergantung pada kondisi lingkungan. Terumbu karang pendukung rekreasi, nilai rekreasi karang
diindikasikan dengan banyaknya pendapatan turis. Nilai finansial turis di Greet Barrier Reef World Heritage Area WHA diestimasi oleh Driml 1994 dalam
Folke dan Moberg 1999, menjadi US 682 juta tiap tahun.
2.7 Terumbu buatan artificial reefs
Terumbu buatan artificial reefs adalah satu atau lebih objek dari alam atau berasal dari manusia yang disebar secara penuh pada dasar laut untuk
mempengaruhi fisik, biologi, atau proses sosial ekonomi dihubungankan ke
sumberdaya penghuni laut
Seaman 2000. Terumbu buatan didefinisikan sebagai benda berbentuk kotak bolong dikeenam sisinya, yang terbuat dari
susunan batangan beton bertulang yang dapat mempengaruhi jumlah dan jenis biota yang memanfaatkannya Mawardi 2003. Menurut Seaman 2000, manfaat
terumbu buatan artificial reefs pada lingkungan laut antara lain: 1 menambah produksi perikanan artisinal; 2 meningkatkan poduksi pemancingan komersial;
3 lokasi produksi akuakultur; 4 meningkatkan rekreasi pemancingan dengan kail dan tombak; 5 lokasi rekreasi diving; 6 kontrol kematian ikan; 7
manipulasi sejarah hidup organisme; 8 perlindungan habitat; 9 konservasi dan biodiversity
. Menurut Chou 1997, fungsi utama dari terumbu buatan adalah 1 tempat
berkumpulnya organisme terutama ikan sehingga dapat menambah efisiensi penangkapan; 2 meningkatkan produktivitas alam dengan menyediakan habitat
baru untuk organisme menempel yang berkontribusi pada rantai makanan; 3 menyediakan habitat baru spesies target; 4 melindungi organism kecil atau
juvenile dan sebagai nursery ground; 5 pelindung pantai dari gelombang serta
sebagai tempat naungan organism dari arus yang kuat dan pemangsaan; 6 meningkatkan kompleksitas habitat dasar. Karakteristik terumbu buatan artificial
reefs menunjuk pada komponen fisik terumbu dan lingkungan fisik dimana
terumbu ditempatkan. Secara umum, terumbu buatan artificial reefs ditempatkan di pantai yang dangkal dan perairan estuaria sepanjang danau dan sungai.
Terumbu juga diletakan di pantai dangkal untuk mengontrol erosi. Terumbu diletakan di dasar lautan atau estuari yang merupakan subjek untuk kekuatan arus
Seaman 2000. Struktur terumbu menunjuk kepada material fisik dari komposisi dan
distribusi geografi seperti material terumbu. Untuk capaian keberhasilan terumbu, penting untuk memastikan struktur terumbu akan tinggal di lokasi dengan 1
penentangan kekuatan hidrodinamik lokal; 2 tidak melebihi kemampuan sedimen dasar untuk mendukung bobot struktur terumbu dan 3 pengaturan
struktur integritas material. Terumbu buatan artificial reefs digambarkan dengan desain dan pengaturan material yang digunakan dalam konstruksi. Material dapat
kompleksnya interaksi dalam ekosistem terumbu karang menyebabkan sukarnya mendapatkan bentuk umum dan desain terumbu buatan untuk semua perairan.
Pembuatan terumbu buatan dengan cara mengecor adonan semen, batu kricak, dan pasir pada sebuah cetakan. Kotak-kotak itu kemudian disusun menjadi bentuk
piramida, dengan komposisi sembilan bawah, empat tengah, satu puncak, kemudian diikat satu sama lain. Proses selanjutnya yaitu menenggelamkan
piramida ke dalam laut. Kedalamannya harus memenuhi syarat minimal 10 sampai 30 meter dari permukaan laut, supaya tidak menganggu pelayaran.
Setelah terpasang di lokasi yang memenuhi syarat, di permukaan ditempatkan sebuah pelampung yang dihubungkan dengan tali dan diikatkan pada karang
buatan itu. Pelampung itu akan menjadi tanda atau peringatan bagi pengguna perairan, bahwa di lokasi yang dimaksud terdapat karang buatan. Benda ini
selanjutnya akan dihinggapi binatang-binatang karang, yang seiring perjalanan waktu akan mengalami proses pengerasan atau pengapuran.
2.8 Aspek sosial dan ekonomi terumbu buatan artificial reefs
Pengumpulan data sosial dan evaluasi adalah suatu bagian integral dari suatu strategi adaptasi managemen untuk penggunaan sumberdaya dengan
monitoring, evaluasi fisik, biologi dan tanggapan sistem sosial harus diselenggarakan untuk menduga hipotesis kerja awal untuk mengurangi
ketidakpastian ilmiah sebagai informasi publik dan jika perlu untuk mengembangkan hipotesis alternatif dan rencana pelaksanaan Milon et al. 1979
dalam Seaman 2000. Gambar 7 menunjukkan kerangka umum untuk adaptasi
manajemen terumbu buatan. Tujuan sosial dan kebijakan untuk pengembangan terumbu buatan dinyatakan melalui variasi politik dan agen pemerintahan. Tujuan
atau sasaran ini secara umum sering dinyatakan dan memerlukan perbaikan lebih lanjut oleh ahli untuk menjadi dasar sasaran penelitian. Kebijakan alternatif
tersedia untuk menunjuk tujuan sosial dalam konteks sasaran penelitian studi produktivitas dan biaya manfaat dari potensi material dan lokasi terumbu buatan.