tongkol.  Kawasan  terumbu memberikan hasil sebesar 1043
ekor  kuning,  silinder  merupak Lebar yang memberikan hasil
adalah  ikan  kerapu.  Pemanfaa memberikan  hasil  sebesar  30
tangkapan dominan adalah ikan
6.2 Pendugaan kurva perm
pada kawasan terumbu
Pendugaan  nilai  ekon surplus  konsumen  Marshallia
permintaan  digunakan  untuk terumbu buatan di Kepulauan S
11  diperoleh  nilai  kepuasan pemanfaatan  terumbu  buatan.
untuk lima kawasan terumbu b
Gambar 15 Pendugaan Terumbu Bu
48.3 178.83
455,005,143 1,871,015,182
4,485,858,879 1,100,597,166
pulau pramuka gosong
pramuka
Surplus Kon
rata-rata Q
u  buatan  Gosong  Pramuka  dengan  tipe  kuba 043 kg per trip dengan jenis ikan dominan adalah ika
pakan  tipe  terumbu  buatan  kawasan  Gosong  Karan sil sebesar 965 kg per trip dengan jenis ikan domina
faatan  kawasan  terumbu  buatan  Pulau  Semak  Dau 300  kg  per  trip  dengan  tipe  kubus  dan  jenis  ika
kan tenggiri.
ermintaan konsumen  dari sumberdaya perikana bu buatan
onomi  kawasan  terumbu  buatan  didekati  melalu llian  dengan  kurva  permintaan,  pendugaan  fung
tuk  menilai  manfaat  langsung  dari  lima  kawasa n Seribu. Dengan menggunakan program Maple ver
san  utilitas  dan  surplus  konsumen  untuk  tota tan.  Hasil  pendugaan  utilitas  dan  surplus  konsume
buatan terlihat pada Gambar 15.
aan  Surplus  Konsumen  dari  Pemanfaatan    Kawasa u Buatan
178.83 50
160.8 177.5
1,871,015,182 2,206,191,460
902,401,640 22,205,634
1,100,597,166 1,572,243,830
299,267,252 22,075,536
gosong pramuka
pulau semak daun
karang lebar pulau kelapa
onsumen Kawasan Terumbu Buatan
rata-rata Q utilitas
surplus konsumen
bah ikan
rang inan
aun ikan
nan
lalui ngsi
asan ersi
total men
asan
22,205,634 22,075,536
pulau kelapa
6.3.1 Penilaian manfaat A.   Manfaat langsung
Manfaat langsung adalah manfaat yang langsung diambil dari sumberdaya. Sumberdaya dalam konteks ini adalah sumberdaya ikan yang berasosiasi dengan
kawasan  terumbu  karang.  Berdasarkan  hasil  wawancara  kepada  responden diperoleh  enam    jenis  ikan  karang  yang  ditangkap  di  kawasan  terumbu  buatan
ikan kerapu, ikan lodi, ikan ekor kuning, ikan pisang-pisang, ikan moonfish, dan ikan  belong  dan  diasumsikan  sebagai  manfaat  langsung  dari  kawasan  terumbu
buatan. Hasil identifikasi manfaat langsung kawasan terumbu buatan berdasarkan surplus konsumen terlihat pada Tabel 18.
Tabel  18 Manfaat  Ekonomi  Kawasan  Terumbu  Buatan  Berdasarkan  Surplus Konsumen Tahun 2009
No Kawasan Terumbu
Buatan Nilai Ekonomi
Rp Total Biaya
Rp Manfaat Ekonomi
Rp 1
Pulau Pramuka 39.999.502.121
121.520.000 39.877.982.121
2 Gosong Pramuka
42.434.624.328 234.850.000
42.199.774.328 3
Pulau Semak Daun 29.011.417.699
214.836.000 28.796.581.699
4 Karang Lebar
23.895.499.362 30.870.000
23.828.629.362 5
Pulau Kelapa 355.290.144
24.053.000 331.237.144
Jumlah 135.660.333.653
626.129.000 135.034.204.653
Sumber : Data Primer Diolah 2009
Manfaat  ekonomi  tertinggi  diperoleh  dari  pemanfaatan  kawasan  terumbu buatan  Gosong  Pramuka  sebesar  Rp42.199.774.328, kawasan  terumbu  buatan
Pulau  Kelapa  menghasilkan  manfaat ekonomi  yang  paling  rendah  sebesar Rp331.237.144  dengan  total  biaya  yang  dikeluarkan  sebesar  Rp24.053.000.
Pemanfaatan  kawasan  terumbu  buatan  Pulau  Pramuka  memberikan  manfaat ekonomi  sebesar  Rp39.877.982.121 dengan  total  biaya  sebesar  Rp121.520.000.
Pemanfataan  kawasan  terumbu  buatan  Pulau  Semak  Daun  memberikan  manfaat ekonomi  sebesar  Rp28.796.581.699 dan  total  biaya  sebesar  Rp214.836.000.
Kawasan  terumbu  buatan Gosong  Karang Lebar  yang  memberikan  manfaat ekonomi  sebesar  Rp23.828.629.362  dengan  total  biaya  yang  digunakan  sebesar
Rp30.870.000.
Manfaat langsung kawasan terumbu buatan yang aktual dapat diidentifikasi berdasarkan hasil olahan data primer dengan perhitungan manual. Nilai langsung
dari  manfaat  hasil  kawasan  terumbu buatan  diperoleh  setelah  mengalikan  setiap jenis  manfaat  dengan  harga.  Total  keuntungan  pemanfaatan  aktual  kawasan
terumbu  buatan  adalah  sebesar  Rp14.485.820.390  dengan  keuntungan  tertinggi dari  pemanfaatan  kawasan  terumbu  buatan  Pulau  Pramuka  yaitu  sebesar
Rp12.574.881.750. Keuntungan  yang  dihasilkan  dari  pemanfaatan  kawasan terumbu  buatan  Gosong  Karang  Lebar  adalah  sebesar  Rp749.638.800.
Pemanfaatan  aktual  kawasan  terumbu buatan  Gosong  Pramuka  menghasilkan keuntungan  sebesar  Rp652.232.840  dan  keuntungan  dari  pemanfaatan  aktual
kawasan  terumbu  buatan  Pulau  Kelapa  sebesar  Rp594.507.000  sedangkan pemanfaatan  kawasan  terumbu  buatan  Pulau  Semak  Daun  tidak  menghasilkan
keuntungan  tetapi  mengalami  kerugian  sebesar Rp85.440.000.    Secara  rinci  nilai ekonomi  kawasan  terumbu  buatan  berdasarkan  pemanfaatan  aktual  terlihat  pada
Tabel 19. Tabel 19 Nilai  Ekonomi  Kawasan  Terumbu  Buatan  berdasarkan  Pemanfaatan
Aktual
No Kawasan Terumbu
Buatan Nilai Ekonomi
Rp Total Biaya
Rp Manfaat Ekonomi
Rp 1
Pulau Pramuka 12.696.401.750
121.520.000 12.574.881.750
2 Gosong Pramuka
887.082.840 234.850.000
652.232.840 3
Pulau Semak Daun 129.396.000
214.836.000 -85.440.000
4 Gosong Karang Lebar
780.508.800 30.870.000
749.638.800 5
Pulau Kelapa 618.560.000
24.053.000 594.507.000
Jumlah 15.111.949.390
626.129.000 14.485.820.390
Sumber : Data Primer Diolah 2009
B.  Manfaat tidak langsung Manfaat  tidak  langsung  adalah  manfaat  yang  secara  tidak  langsung
dirasakan  manfaatnya  oleh  pengguna  kawasan  terumbu  buatan. Jenis  manfaat tidak  langsung  dari  kawasan  terumbu  buatan  yang  dapat  diidentifikasi  adalah
manfaat  biologi  dan  manfaat  fisik.  Manfaat biologi  kawasan  terumbu buatan berupa kawasan terumbu buatan sebagai tempat mencari makan feeding ground.
Manfaat feeding ground didekati dari nilai penjualan ikan yang tidak berasosiasi dengan  kawasan  terumbu  buatan,  tetapi  tertangkap  di  kawasan  terumbu  buatan.
Manfaat  fisik  dari  kawasan  terumbu  buatan  yaitu  memiliki  fungsi  perlindungan pantai  dari  gelombang  dan  bahaya  abrasi.  Manfaat  perlindungan pantai  didekati
dengan  biaya  rehabilitasi  sebesar  US2.100  ha  Heeger  dan  Sotto  2000.  Total nilai  manfaat  biologi  feeding  ground  kawasan  terumbu  buatan  sebesar
Rp19.658.000 dan  total  manfaat  fisik  sebesar  Rp4.083.042.600. Manfaat  tidak langsung dari lima kawasan terumbu buatan secara rinci terlihat pada Tabel 20.
Tabel 20 Manfaat Tidak Langsung Kawasan Terumbu Buatan
No Kawasan Terumbu
Buatan Tipe Terumbu
Buatan Manfaat
Feeding Ground Rp
Manfaat Perlindungan
Pantai Rp 1
Pulau Pramuka Ban dan hong
2.954.000 2.159.948.700
2 Gosong Pramuka
Kubah 338,000
557.247.600 3
Pulau Semak Daun Kubus
1.986.000 323.095.500
4 Gosong Karang Lebar
Silinder 4.750.000
649.630.800 5
Pulau Kelapa Besi Susun
9.510.000 393.120.000
Total 19.538.000
4.083.042.600
Sumber : Data Primer Diolah 2009
Tabel  21  menunjukkan  bahwa  manfaat feeding  ground tertinggi  berada pada  kawasan  terumbu  buatan  Pulau  Kelapa  sebesar  Rp9.510.000 sedangkan
manfaat feeding  ground terendah  adalah  kawasan  terumbu  buatan  Gosong Pramuka  sebesar  Rp338.000.  Manfaat feeding  ground untuk  kawasan  Pramuka
sebesar  Rp2.954.000  sedangkan  untuk  kawasan  Pulau  Semak  Daun  dan  Gosong Karang  Lebar  manfaat feeding  ground masing-masing  Rp1.986.000  dan
Rp4.750.000.  Manfaat  perlindungan  pantai  terendah  pada  kawasan  terumbu buatan Semak Daun sebesar Rp
323.095.500
dan nilai manfaat perlindungan pantai tertinggi pada kawasan terumbu buatan Pulau Pramuka sebesar Rp2.159.984.700.
Nilai  total  manfaat  tidak  langsung  dari  lima  kawasan  terumbu  buatan  adalah sebesar Rp4.088.438.100.
C.  Manfaat pilihan Manfaat  pilihan  dalam  penelitian  ini  menggunakan  nilai  keanekaragaman
hayati  biodiversity  dari  ekosistem  terumbu  karang  berdasarkan  hasil  penelitian dari White dan Trinidad 1998 dalam Rusli 2007. Nilai keanekargaman hayati
ekosistem  ini  bernilai  US 8000  km
2
.  Manfaat  pilhan  untuk  kawasan  terumbu buatan secara rinci terlihat pada Tabel 21.