Penilaian biaya TINJAUAN PUSTAKA

ukuran kepuasan dari biaya mempekerjakan buruh terampil. Kedua, biaya relatif dari semua buruh meningkat dari waktu ke waktu dengan peningkatan upah riil yang diimbangi dengan peningkatan produktivitas yang terus menerus. b. Perhitungan harga untuk input material Alasan menonjol bahwa harga pasar material dapat melebihi biaya sosial riil dari produksi disebabkan monopoli, pajak tidak langsung dan penggangguran. Diberikan perbedaan antara harga material dan biaya produksi yang sebenarnya, pertanyaannya adalah apakah perhitungan harga material harus dibebankan ke proyek dan jawaban umumnya adalah bahwa material-material yang disediakan dialihkan dari pengguna lain maka harga pasar mewakili biaya sosial karena mencerminkan nilai dalam penggunaan alternatif. Material yang disuplai dari peningkatan produksi tidak akan terjadi sebaliknya perhitungan harga adalah biaya produksi marginal, harus mengecualikan mark-up monopoli dan pajak tidak langsung dimana mencerminkan transfer dari konsumsi sumberdaya dan harus mencakup perhitungan harga yang sesuai untuk buruh yang terlibat dalam material produksi. c. Perhitungan harga untuk lahan Harga pasar untuk lahan memberikan beberapa indikasi dari nilai kepada masyarakat yang dimodifikasi dalam dua cara untuk merepresentasikan nilai sosial riil. Pertama, harga dapat dipengaruhi oleh subsidi yang diwakili oleh transfer dari pemerintah untuk pemilik lahan dibandingkan dengan nilai produktif riil lahan dimana subsidi tersebut adalah pengecualian dari CBA. Kedua, harga mungkin gagal mencerminkan eksternalitas dari penggunaan lahan tersebut, seperti polusi udara yang dapat merugikan pengguna industri pada masyarakat setempat. Eksternalitas negatif seperti ini akan mengurangi perhitungan harga lahan di bawah harga pasar. Secara luas, jika harga pasar harus direvisi maka nilai lahan mungkin lebih baik untuk diabaikan dengan memperkirakan keuntungan bersih terdahulu dalam penggunaan alternatif yang terbaik. Penilaian lahan dalam kepemilikan bersama mungkin lebih sulit, tetapi harus ditekankan bahwa meskipun secara finansial kepada pemerintah lahan tidak memiliki biaya tapi masih memiliki opportunity cost. d. Biaya eksternal exsternal cost Biaya eksternal adalah pecahan kecil dari pendapatan rumah tangga yang dapat diasumsi untuk tujuan CBA dimana kompensasi dan nilai willingness to pay WTP dapat menjadi sama, tapi asumsi ini tidak dapat dipertahankan jika rumah tangga kehilangan asset terbesar seperti perdamaian dan ketenangan. Ada dua kemungkinan pendekatan untuk pendugaan nilai kompensasi. Pendekatan pertama, digunakan untuk estimasi utilitas marginal rata-rata dari uang yang dapat digunakan untuk konversi nilai WTP menjadi nilai kompensasi sedangkan pendekatan kedua digunakan untuk mengestimasi nilai kompensasi yang melibatkan pendugaan harga dimana rumah tangga akan membatalkan aset tertentu. Nilai-nilai kompensasi dapat digunakan jika CBA yang berkaitan dengan biaya dan manfaat dari setiap perubahan di masa kini dan dapat memperkirakan nilai kompensasi atas hilangnya asset saat ini yang membentuk bagian signifikan dari pendapatan rumah tangga.

2.3 Analisis biaya manfaat cost benefit analysis

Analisis biaya manfaat Cost benefit analysis dalam ekonomi lingkungan merupakan prinsip dasar yang dapat digunakan lebih lanjut untuk menilai atau mengukur barang lingkungan environmental goods yang tidak memiliki nilai pasar. Cost benefit analysis CBA menjadi alat utama dalam evaluasi ekonomi dari program-program masyarakat yang berkaitan dengan manajemen sumberdaya alam Intan et al. 2007. CBA dipertimbangkan dengan maksimisasi nilai agregat dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Konsumsi dalam konsep ini termasuk lingkungan dan barang yang tidak dipasarkan lainnya yang dapat dinilai dalam istilah moneter Abelson 1979. Pada dasarnya tujuan studi biaya manfaat mempengaruhi kesejahteraan individu, penilaian individu dari barang diukur dengan perilaku pasar atau dengan pendapat. Tujuan CBA untuk menemukan tambahan manfaat bersih dari proyek, cukup untuk penerima keuntungan mampu untuk mengkompensasi pihak yang menerima kerugian. Metode valuasi, khususnya CBA dipertimbangkan dalam tiga kriteria yang relevan untuk pembuatan keputusan seperti Abelson 1979: a komperhensif; b kecocokan dengan partisipasi demokrasi dan prosedur keputusan; c biaya manfaat aktual dari metode dalam latihan. CBA mempunyai dua ciri utama yang berbeda. Pertama, usaha untuk nilai biaya dan benefit selama mungkin dalam unit moneter dapat diringkas dan dibandingkan. Kedua, CBA menyertakan pemandu keputusan seperti net present value NPV atau internal rate of return IRR. 1. Pemandu keputusan decision guide Menurut Kadariah et al. 1999 dalam mencari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan atau penolakan suatu proyek, dikembangkan berbagai macam indeks yang disebut kriteria investasi investment criteria. Setiap indeks menggunakan nilai sekarang present value yang telah di discount dari arus-arus manfaat dan biaya selama umur suatu proyek. Kriteria investasi atau dua pemandu utama untuk pembuatan keputusan digunakan dalam CBA adalah net present value NPV dan internal rate of return IRR. NPV suatu proyek adalah selisih present value PV arus manfaat benefit dengan present value PV arus biaya cost. Dalam evaluasi suatu proyek tanda go dinyatakan oleh nilai NPV yang sama atau lebih besar dari nol. Jika NPV = 0, berarti proyek mengembalikan persis sebesar social opportunity cost of capital SOC. Menurut Layard dan Walters 1976 dalam Abelson 1979 nilai agregat dari konsumsi dalam istilah present value sangat tinggi dengan proyek dibanding tanpa proyek, jika r melebihi tingkat discount rate sosial, proyek diduga dalam kriteria dari nilai agregat dapat diterima. NPV adalah selisih antara PV manfaat benefit dan PV biaya cost. IRR adalah nilai discount rate social yang membuat NPV proyek sama dengan nol atau tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek. Suatu nilai IRR yang lebih besar atau sama dengan social discount rate menyatakan tanda diterima untuk suatu proyek, sedangkan IRR kurang dari social discount rate memberikan tanda ditolak. Kemungkinan ketiga pemandu keputusan adalah benefit cost ratio BCR digunakan dalam keadaan pasti. BCR seperti IRR dapat