3. Bagi Akademisi.
Sebagai pelengkap kepustakaan tentang perbankan terutama tentang pengaruh etiket, komunikasi dan komitmen terhadap kepercayaan nasabah
penguna tabungan di lingkungan perbankan. 4.
Bagi Pihak Lain. Sebagai tambahan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan yang
membutuhkan dan sebagai entry point untuk penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Etiket, Komunikasi dan Komitmen
1. Pengertian Etiket Istilah etiket berasal dari Etiquette Perancis yang berarti dari awal
suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di Perancis mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan
para elite kerajaan atau bangsawan. Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata krama yang harus
dipatuhi, seperti cara berpakaian tata busana, cara duduk, cara bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan sikap serta perilaku
yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi Gumilar, 2007.
Dalam arti sempit etiket sering juga disebut dengan etika yang artinya tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Dalam arti luas etiket
sering disebut tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan masyarakat. Tingkah laku ini perlu diatur agar tidak melanggar
norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat Kasmir, 2004:185.
Menurut K. Bertens 1994 dalam artikel Gumilar 2007 terdapat perbedaan antara etika dan etiket, yaitu secara umum sebagai berikut :
a. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak,
sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah menetapkan cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai
dengan yang diharapkan. b.
Etika adalah nurani bathiniah, bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah
formalitas lahiriah, yang tampak dari sikap luarnya yang penuh dengan sopan santun dan kebaikan.
c. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau
perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi. Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatu
kebudayaan daerah tertentu, tetapi belum tentu di tempatdaerah lainnya.
d. Etika berlakunya tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain
yang hadir. Etiket hanya berlaku jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada orang lain maka etiket itu tidak berlaku.
Meskipun berbeda terdapat persamaan diantara keduanya, yaitu pertama etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Kedua etika dan
etiket mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka
kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan Widhiyanta, 2008.