Metode Pengumpulan Data Metode Analisis
                                                                                program LISREL 8.8. Menurut Bagozzi dan Fornell 1982 dalam Ghozali dan  Fuad  2005:3  SEM  merupakan  generasi  kedua  teknik  analisis
multivariate .
SEM  mempunyai  metode  yang  mirip  dengan  gabungan  pengolahan data  yang  menggunakan  factor  analysis  analisis  faktor  dan  multiple
regression analysis analisis regresi berganda.
Menurut Bollen 1989 dalam Ghozali dan Fuad 2005:3 menyatakan bahwa tidak seperti analisis multivariate biasa analisis faktor dan analisis
regresi berganda, SEM dapat menguji secara bersama-sama: a.
Model  pengukuran  yaitu  hubungan  nilai  loading  antara  indikator dengan konstruk variabel laten.
Model  pengukuran  disebut  juga  sebagai  Confirmatory  Factor Analysis
CFA Wijanto, 2008:25. Tahap ini bertujuan untuk menguji kelayakan, yakni reliabilitas dan validitas tiap-tiap indikator untuk tiap
konstruk.    Menurut  Wijanto  2008:64-65  validitas  berhubungan dengan  apakah  suatu variabel  mengukur  apa  yang  seharusnya  diukur.
Sedangkan  Reliabilitas  adalah  konsistensi  suatu  pengukuran.  Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini yaitu:
1 Nilai  t  muatan  faktornya  loading  factors  lebih  besar  dari  nilai
kritis atau ≥  1.96 atau untuk praktisnya  ≥  2
2 Muatan faktor standarnya standardized loading factors  ≥  0.70
Sementara  itu, Igbaria et.al. 1997 yang menggunakan  guidelines dari  Hair  et.al.  1995  dalam  Wijanto  2008:65,139,  menyatakan
bahwa muatan faktor standar ≥  0.50 adalah very significant, jika lebih
kecil  dari  batas  kritikal  tersebut  variabel  teramati  tersebut  bisa dihapuskan dari model.
3 Nilai  Construct  Reliability  CR-nya  ≥   0.70  dan  nilai  Variance
Extracted VE-nya
≥  0.50. Reliabilitas komposit suatu konstruk dihitung sebagai berikut:
Construct Reliability =
j 2
2
e loading
. std
loading .
std Σ
+ Σ
Σ
Dimana  std.  loading  standardized  loadings  dapat  diperoleh secara  langsung  dari  keluaran  program  LISREL,  dan  e
j
adalah measurement error
untuk setiap indikator atau variabel teramati Sedangkan  ekstrak  varian  merupakan  cerminan  dari  jumlah
keseluruhan  dalam  indikator-indikator  variabel-variabel  teramati yang  dijelaskan  oleh  variabel  laten.  Ukuran  ekstrak  varian  dapat
dihitung  sebagai  berikut  Fornel  dan  Larker,  1981  dalam  Wijanto 2008:66:
Variance Extracted =
j 2
2
e loading
. std
loading .
std Σ
+ Σ
Σ
Atau Hair et.al.:2007 dalam Wijanto 2008:66: Variance Extracted
= N
loading .
std
2
Σ
Dimana  N  adalah  banyaknya  variabel  teramati  dari  model pengukuran.
Analisis faktor atau factor analysis dalam CFA ini sedikit berbeda dengan  analisis  faktor  yang  digunakan  pada  statistikmultivariat,
dimana pada CFA model dibentuk lebih dahulu, jumlah variabel laten ditentukan  oleh  analis,  setiap  konstruk  telah  ditetapkan  indikator-
indikatornya  terlebih  dahulu  berdasarkan  teori  yang  digunakan. Sedangkan,  analisis  faktor  pada  statistikmultivariat  lebih  kepada
exploratory factor analysis. Wijanto, 2008:25.
Muatan-muatan  faktor  atau  faktor  loadings  yang  menghubungkan variabel laten dan variabel teramati diberi notasi
λ  lambda, dimana pada sisi x adalah Lambda x dan sisi y adalah Lambda y.
b. Model  struktural  yaitu  hubungan  antara  konstruk
1
independen  dan dependen.
Dalam  tahap  ini,  tiap  konstruk  dan  indikator  yang  telah  diuji validitas dan reliabilitasnya pada tahap measurement model siap untuk
diolah  kembali.  Tahap  ini  bertujuan  untuk  mengestimasi  secara simultan  model  struktural  structural  model,  sehingga  akan  terlihat
hubungan  antar  variabel  bebas  dan  terikat,  serta  kualitas  pengukuran dari nilai muatan faktor dari masing-masing konstruk dan indikator.
Parameter  yang  menunjukkan  regresi  variabel  laten endogen  pada variabel  laten  eksogen  diberi  label  huruf  Yunani
γ  gamma. Parameter  yang  menunjukkan  regresi  variabel  laten  endogen  pada
variabel laten endogen yang lain diberi label huruf Yunani
β beta.
1
Yaitu variabel laten unobservedvariabel yang tidak dapat diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator atau proksi untuk mengukurnya.
Menurut  Bollen  1989  dalam  Ghozali  dan  Fuad  2005:3 digabungkannya  pengujian  model  pengukuran  dan  struktural  tersebut
memungkinkan peneliti
untuk menguji
kesalahan pengukuran
mesurement error sebagai bagian  yang tidak terpisahkan dari Structural Equation  Modeling
dan  melakukan  analisis  faktor  bersamaan  dengan pengujian hipotesis.
2. Model Umum SEM
Menurut  Wijanto  2008:22,  untuk  mengestimasi  parameter  model, digunakan  model  LISREL  yang  merupakan  model  SEM  yang  sangat
populer. Secara matematis, model umum SEM adalah sebagai berikut : a.
Structural Model Model Struktural ζ
βη η
+ Γ
+ =
b. Measurement Model Model Pengukuran
1 Model Pengukuran untuk y
y =
y
Λ ε
η + 2
Model Pengukuran untuk x x =
x
Λ δ
ξ + c.
Dengan asumsi : 1
ζ tidak berkorelasi dengan  ξ 2
ε  tidak berkorelasi dengan η 3
δ  tidak berkorelasi dengan ξ 4
ζ ,
ε
dan δ  tidak saling berkorelasi mutual uncorrelated
d. Di mana :
1 Variables:
a η  eta adalah latent endogenous variables
b ξ  ksi adalah latent exogenous variables
c ζ  zeta adalah latent errors in equations
d y adalah observed indicator of η
e x adalah observed indicators of ξ
f ε  epsilon adalah measurement errors for y
g δ  delta adalah measurement errors for x
2 Coefficients :
a β   beta  adalah  coeficient  matrix  for  latent  endogenous
variables. b
Γ   gamma  adalah  coeficient  matrix  for  latent  exogenous variables.
c
y
Λ  lambda y adalah coeficient matrix relating y to η
d
x
Λ  lambda x adalah coeficient matrix relating x to ξ
3 Covariance Matrix
a Φ  phi adalah covariance matrix of
ξ b
Ψ  psi adalah covariance matrix of ζ
c
ε
Θ  theta-epsilon adalah covariance matrix of
ε
d
δ
Θ  theta-delta adalah covariance matrix of δ
3. Model dan Pengukurannya
Dalam  penelitian  ini  akan  diusulkan  model-model  penelitian  sebagai berikut:
a. Model kausal di antara variabel-variabel laten.
Pembentukan model ini berdasarkan penggabungan variabel etiket, komunikasi, komitmen dan kepercayaan, dimana:
x
1
=  sikap dan perilaku =
λ
1
etiket+ δ
1
x
2
=  penampilan =
λ
2
etiket + δ
2
x
3
=  cara berpakaian =
λ
3
etiket + δ
3
x
4
=  komunikasi dua arah =
λ
4
komunikasi + δ
4
x
5
=  komunikasi formal =
λ
5
komunikasi + δ
5
x
6
=  komunikasi tanpa tekanan  =
λ
6
komunikasi + δ
6
x
7
= wujud komitmen =
λ
7
komitmen + δ
7
x
8
=  konsistensi bank =
λ
8
komitmen + δ
8
x
9
=  tidak bersikap oportunis   =
λ
9
komitmen + δ
9
y
1
=  memiliki kredibilitas =
λ
10
kepercayaan kepada bank + ε
1
y
2
=  kepedulian =
λ
11
kepercayaan kepada bank +
ε
2
y
3
=  dapat diandalkan      =
λ
12
kepercayaan kepada bank + ε
3
Path  Diagram hubungan  kausal  di  antara  variabel-variabel  laten,
dapat dilihat pada gambar 3.1 di halaman berikut ini:
b. Model etiket ETIKET
Model ini merupakan model CFA Confirmatory Factor Analysis yang memiliki satu variabel laten yaitu variabel etiket karyawan bank.
Variabel ini merupakan variabel eksogen yang memiliki tiga indikator atau variabel teramati observed variabel.
Persamaan struktural model etiket adalah sebagai berikut: x  =
x
Λ δ
ξ + x =
,
1
x ,
2
x
3
x ξ   =
1
ξ
x
Λ = ,
1
λ ,
2
λ
3
λ δ  =
,
1
δ ,
2
δ
3
δ Variabel  laten
1
ξ   mewakili  etiket  karyawan  bank.  Variabel  ini memiliki tiga indikator berupa variabel teramati, yaitu:
1  Variabel  teramati x
1
adalah  karyawan  bank  tidak  pernah mengobrol  dengan  sesama  karyawan  pada  saat  melayani  nasabah
SKP. 2  Variabel teramati
x
2
adalah karyawan bank bersikap ramah dan sopan SPN.
3  Variabel  teramati x
3
adalah  penampilan  karyawan  bank  selalu rapi CR PAKAI.
Adapun  gambar  model  etiket  karyawan  bank  dapat  dilihat  pada gambar 3.2 berikut ini:
1
δ
1
λ
2
δ
2
λ
3
δ
3
λ
Gambar 3.2. Path Diagram Model Etiket
Sumber: data olahan penulis dari berbagai sumber
c. Model komunikasi KOM
Model ini merupakan model CFA Confirmatory Factor Analysis yang memiliki satu variabel  laten  yaitu variabel  komunikasi.  Variabel
ini  merupakan  variabel  eksogen  yang  memiliki  tiga  indikator  atau variabel teramati observed variabel.
Persamaan struktural model komunikasi adalah sebagai berikut: X  =
x
Λ δ
ξ + x =
, x
4
, x
5
x
6
ξ   =
2
ξ
x
Λ = ,
4
λ ,
5
λ
6
λ δ  =
,
4
δ ,
5
δ
6
δ Variabel laten
2
ξ  mewakili komunikasi. Variabel ini memiliki tiga indikator berupa variabel teramati, yaitu:
CR PAKAI
X 3
SPN
X 2
ETIKET
1
ξ SKP
X 1
1  Variabel  teramati x
4
adalah  setiap  kali  nasabah  menghadapi masalah,  bank  akan  memberikan  perhatian  terhadap  penyelesaian
masalah tersebut KOM 2 AR. 2  Variabel teramati
x
5
adalah karyawan bank selalu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas KOM FORM.
3  Variabel  teramati x
6
adalah  selama  berkomunikasi  dengan nasabah,  karyawan  bank  tidak  melakukan  penekanan  kebijakan
yang dapat merugikan orang lain KOM TNTK. Adapun  gambar  model  etiket  karyawan  bank  dapat  dilihat  pada
gambar 3.3 berikut ini:
4
δ
4
λ
5
δ
5
λ
6
δ
6
λ
Gambar 3.3. Path Diagram Model Komunikasi
Sumber: data olahan penulis dari berbagai sumber
d. Model komitmen KOMIT
Model ini merupakan model CFA Confirmatory Factor Analysis yang  memiliki  satu  variabel  laten  yaitu  variabel  komitmen.  Variabel
ini  merupakan  variabel  eksogen  yang  memiliki  tiga  indikator  atau variabel teramati observed variabel.
KOM TNTK
X 6
KOM FORM
X 5
KOM
2
ξ KOM 2AR
X 4
Persamaan struktural model komitmen adalah sebagai berikut: x  =
x
Λ δ
ξ + x =
, x
7
, x
8
x
9
ξ   =
3
ξ
x
Λ = ,
7
λ ,
8
λ
9
λ δ  =
,
7
δ ,
8
δ
9
δ Variabel  laten
3
ξ   mewakili  komitmen.  Variabel  ini  memiliki  tiga indikator berupa variabel teramati, yaitu:
1  Variabel  teramati x
7
adalah  bank  dapat  menyelesaikan  masalah yang dihadapi nasabah dengan sungguh – sungguh WJD KOMT.
2  Variabel  teramati x
8
adalah  bank  dapat  memberikan  pelayanan kepada  nasabah  sesuai  dengan  jangka  waktu  yang  dijanjikan
KONSIST. 3  Variabel  teramati
x
9
adalah  karyawan  bank  tidak  pernah memanfaatkan  nasabah,  dengan  meminta  imbalan  atau  janji
tertentu kepada nasabah TK OPORT. Adapun  gambar  model  komitmen  dapat  dilihat  pada  gambar  3.3
berikut ini:
7
δ
7
λ
8
δ
8
λ
9
δ
9
λ
Gambar 3.4. Path Diagram Model Komitmen
Sumber: data olahan penulis dari berbagai sumber
e. Model kepercayaan kepada bank KPECAYA
Model ini merupakan model CFA Confirmatory Factor Analysis yang memiliki satu variabel laten yaitu variabel kepercayaan. Variabel
ini  merupakan  variabel  endogen  yang  memiliki  tiga  indikator  atau variabel teramati observed variabel.
Persamaan struktural model kepercayaan adalah sebagai berikut: y =
y
Λ ε
η + y =
, y
1
, y
2
y
3
η  =
1
η
y
Λ = ,
10
λ ,
11
λ
12
λ ε  =
,
1
ε ,
2
ε
3
ε Variabel  laten
1
η   mewakili  kepercayaan.  Variabel  ini  memiliki tiga indikator berupa variabel teramati, yaitu:
TK OPORT
X 9
KONSIST
X 8
KOMIT
3
ξ WJD KOMT
X 7
1  Variabel  teramati y
1
adalah  bank  selalu  memenuhi  pelayanan yang dijanjikan KREDIBL.
2  Variabel teramati
y
2
adalah nasabah
selalu merasa
kepentingannya lebih diutamakan oleh bank KPEDULI. 3  Variabel  teramati
y
3
adalah  cara  karyawan  bank  melayani nasabah dapat diandalkan ANDAL.
Adapun gambar model kepercayaan kepada bank dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini:
10
λ
1
ε
11
λ
2
ε
12
λ
3
ε
Gambar 3.5. Path Diagram Model Kepercayaan
Sumber: data olahan penulis dari berbagai sumber
4. Prosedur SEM
Prosedur SEM mengandung hipotesis nol : H
:  Σ  =  Σ θ
Σ  adalah matrik kovarian populasi dari variabel teramati. Σ
θ  adalah matrik kovarian dari variabel yang dispesifikasikan. θ  adalah vektor yang berisi parameter-parameter model tersebut.
KPECAYA
1
η KREDIBL
Y 1
KPEDULI
Y 2
ANDAL
Y 3
Apabila  model  yang  dispesifikasikan  adalah  benar,  maka  matrik kovarian  populasi
Σ   dapat  ditulis  sebagai  kombinasi  penjumlahan parameter-parameter yang terdapat pada
Σ θ .
Tahap-tahap  prosedur  SEM  secara  umum  untuk  CFA  Confirmatory Factor Analysis
adalah sebagai berikut Wijanto, 2008:174: a.
Spesifikasi Model Langkah pertama adalah menspesifikasikan model penelitian  yang
akan  dianalisis.  Spesifikasi  model  secara  garis  besar  adalah  sebagai berikut:
1  Mendefinisikan variabel-variabel laten. Yaitu etiket, komunikasi, komitmen, kepercayaan kepada bank.
2  Mendefinisikan variabel-variabel teramati Yaitu sikap dan perilaku, sopan santun dan ramah, cara berpakaian,
komunikasi  dua  arah,  komunikasi  formal,  komunikasi  tanpa tekanan,  wujud  komitmen,  konsistensi  bank,  tidak  bersikap
oportunitis, memiliki kredibilitas, kepedulian, dapat diandalkan. 3
Mendefinisikan  hubungan  antara  variabel  laten  dengan  variabel- variabel teramati.
Yaitu sikap dan perilaku, sopan santun, cara berpakaian merupakan indikatorvariabel  teramati  dari  etiket;  komunikasi  dua  arah,
komunikasi  formal  dan    komunikasi  tanpa  tekanan  merupakan indikator dari komunikasi; wujud komitmen, konsistensi bank dan
tidak  bersikap  oportunitis  merupakan  indikator  dari  komitmen;
memiliki kredibilitas, kepedulian dan dapat diandalkan merupakan indikator dari kepercayaan kepada bank.
b.  Pengumpulan data Pengumpulan  data  dilakukan  melalui  survei  data  primer  sesuai
dengan instrumenkuesioner yang dibuat. c.  Pembuatan program SIMPLIS
Berdasarkan  spesifikasi  model  dan  data  yang  telah  tersedia,  maka dapat dibuat program SIMPLIS-nya.
d.  Menjalankan program SIMPLIS dan analisis keluarannya. Program  SIMPLIS  yang  merupakan  hasil  respesifikasi  dijalankan
dengan menggunakan LISREL 8.8. Secara garis besar analisis keluaran program SIMPLIS adalah sebagai berikut :
1  Memeriksa  adanya  offending  estimate,  seperti  negative  error variance
dan  standardized  loading  factor    yang  paling  sering terjadi adalah  lebih besar dari 1.0, serta nilai standard error  yang
sangat besar. 2  Memeriksa  validitas  variabel  teramati,  kriteria  validitas  yang  baik
yaitu  jika  nilai  standardized  factor  loadings  muatan  faktor standar
≥  0.70. 3  Menguji  kecocokan  atau  Goodness  Of  Fit  GOF  seluruh  model
pengukuran, yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini:
Tabel. 3.2 Perbandingan Ukuran-Ukuran GOF
UKURAN GOF TINGKAT KECOCOKAN YANG BISA
DITERIMA ABSOLUTE-FIT MEASURES
Statistic Chi-square
χ
2
Mengikuti  uji  statistik  yang  berkaitan  dengan persyaratan  signifikan.  Semakin  kecil  semakin
baik. Non-Centralilty
Parameter NCP
Dinyatakan  sebagai  bentuk  spesifikasi  ulang  dari Chi-square
. Penilaian
didasarkan atas
perbandingan  dengan  model  lain.  Semakin  kecil semakin baik.
Goodness-of-Fit Index
GFI Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi
adalah  lebih  baik.  GFI    0.90  adalah  good-fit, sedangkan 0.80 GFI 0.90 adalah marginal fit.
Root  Mean  Square Error
of Approxima-tion
RMSEA Rata-rata  perbedaan  per  degree  of  freedom  yang
diharapkan  terjadi  dalam  populasi  dan  bukan dalam  sampel.  RMSEA    0.08  adalah  goodfit,
sedangkan RMSEA  0.05 adalah close fit.
Expected Cross-
Validation Index
ECVI Digunakan  untk  perbandingan  antar  model.
Semakin kecil semakin baik. Pada model tunggal,
nilai  ECVI  dari  model  yangmendekati  nilai saturated ECVI menunjukkan good fit.
INCREMENTAL FIT MEASURES Normed  Fit  Index
NFI Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi
adalah  lebih  baik.  NFI    0.90  adalah  good-fit, sedangkan 0.80 NFI 0.90 adalah marginal fit.
Comparative Fit
Index CFI
Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi adalah  lebih  baik.  CFI    0.90  adalah  good-fit,
sedangkan 0.80 CFI 0.90 adalah marginal fit. Incremental
Fit Index
IFI Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi
adalah  lebih  baik.  IFI    0.90  adalah  good-fit, sedangkan 0.80 IFI 0.90 adalah marginal fit.
Relative  Fit  Index RFI
Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi adalah  lebih  baik.  RFI    0.90  adalah  good-fit,
sedangkan 0.80 RFI 0.90 adalah marginal fit. Adjusted  Goodness
of Fit Index AGFI
Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi adalah  lebih  baik.  AGFI    0.90  adalah  good-fit,
sedangkan 0.80 AGFI 0.90 adalah marginal fit.
Sumber: Wijanto 2008:61-62
4  Menganalisis  reliabilitas  model  pengukuran,  dengan  menghitung nilai  construct  reliability  CR  dan  variance  extracted  VE  dari
nilai-nilai  standardized  loading  factors  dan  error  variances melalui rumus-rumus sebagai berikut:
Construct reliability =
j
e loading
std loading
std Σ
+ Σ
Σ
2 2
. .
Variance extracted =
j
e loading
std g
loading std
Σ +
Σ Σ
2 2
. .
.
e.  Respesifikasi  model  penelitian  dan  perubahan  program  SIMPLIS. Respesifikasi dilakukan ketika ada offending estimates, validitas model
yang  belum  baik,  kecocokan  keseluruhan  model  yang  belum  cukup baik  dan  reliabilitas  model  yang  belum  baik.  Untuk  melaksanakan
respesifikasi  model,  kita  melakukan  perubahan  pada  program SIMPLIS sesuai dengan kebutuhan respesifikasi.
                