Emisi Karbon Potensial dari Kerusakan Pohon Akibat Penebangan

5.4.2.2 Emisi Karbon Potensial dari Kerusakan Pohon Akibat Penebangan

Dalam kegiatan penebangan, emisi karbon potensial tidak hanya berasal dari pohon yang ditebang saja namun juga berasal dari pohon yang mengalami kerusakan akibat kegiatan penebangan pohon tersebut. Tingkat kerusakan yang terjadi diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu kerusakan ringan, kerusakan sedang dan kerusakan berat, namun perhitungan emisi karbon potensial hanya dilakukan untuk kategori pohon yang mengalami tingkat kerusakan berat saja karena nantinya pohon tersebut akan mati dan berpotensi menimbulkan emisi karbon, sedangkan untuk kategori pohon yang mengalami kerusakan ringan dan sedang tidak diperhitungkan karena pohon tersebut masih dapat hidup dan masih mampu menyerap ataupun menyimpan karbon sehingga tidak berpotensi menimbulkan emisi karbon. Besarnya emisi karbon potensial dari pohon yang rusak akibat kegiatan penebangan dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19 Emisi karbon potensial pohon yang rusak akibat penebangan Plot Kerusakan Biomassa Karbon phnha tonha ton Cha A 12 6,68 3,34 B 22 15,31 7,66 C 10 6,37 3,19 D 18 8,85 4,43 E 8 5,35 2,67 F 14 9,45 4,72 G 11 4,54 2,27 H 16 16,59 8,29 I 21 18,59 9,29 J 10 5,96 2,98 Rata-rata 14,20 9,77 4,88 Std. Error 1,54 1,63 0,81 Pada Tabel 19 terlihat bahwa kerusakan terbesar akibat kegiatan penebangan berada pada plot B sebanyak 22 pohonha dan terendah pada plot E sebanyak 8 pohonha. Emisi karbon potensial yang berasal dari pohon yang mengalami kerusakan akibat kegiatan penebangan adalah sebesar 4,88 ton Cha. Emisi karbon potensial terbesar berada pada plot I sebesar 9,29 ton Cha yang disebabkan oleh banyaknya pohon yang mengalami kerusakan berat pada plot tersebut sedangkan emisi karbon potensial terendah berada pada plot G sebesar 2,27 ton Cha. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ricardo 2008 di Papua Barat yang menyatakan jumlah karbon yang hilang pada tegakan tinggal yang rusak akibat penebangan dengan menggunakan teknik CL Conventional Logging sebesar 33,40 ton Cha sedangkan dengan menggunakan teknik RIL Reduced Impact Logging sebesar 27,94 ton Cha, adapun hasil penelitian Feldpausch et al. 2005 menyebutkan jumlah karbon yang hilang pada tegakan tinggal yang rusak akibat penebangan adalah 3,20 ton Cha. Perbedaan hasil ini disebabkan karena besar nya intensitas penebangan yang dilakukan berbeda-beda dan disebabkan juga oleh perbedaan jumlah pohon yang mengalami kerusakan akibat kegiatan penebangan tersebut.

5.4.2.3 Emisi Karbon Potensial dari Kerusakan Pohon Akibat Penyaradan