2,27 ton Cha. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ricardo 2008 di Papua Barat yang menyatakan jumlah karbon yang hilang
pada tegakan tinggal yang rusak akibat penebangan dengan menggunakan teknik CL Conventional Logging sebesar 33,40 ton Cha sedangkan dengan
menggunakan teknik RIL Reduced Impact Logging sebesar 27,94 ton Cha, adapun hasil penelitian Feldpausch et al. 2005 menyebutkan jumlah karbon yang
hilang pada tegakan tinggal yang rusak akibat penebangan adalah 3,20 ton Cha. Perbedaan hasil ini disebabkan karena besar nya intensitas penebangan yang
dilakukan berbeda-beda dan disebabkan juga oleh perbedaan jumlah pohon yang mengalami kerusakan akibat kegiatan penebangan tersebut.
5.4.2.3 Emisi Karbon Potensial dari Kerusakan Pohon Akibat Penyaradan
Sama seperti emisi karbon potensial pohon yang rusak akibat kegiatan penebangan, perhitungan emisi karbon potensial pohon yang rusak akibat kegiatan
penyaradan juga berasal dari pohon yang mengalami tingkat kerusakan berat saja. Emisi karbon potensial dari pohon yang rusak akibat kegiatan penyaradan dapat
dilihat pada Tabel 20. Tabel 20 Emisi karbon potensial pohon yang rusak akibat penyaradan
Plot Kerusakan
Biomassa Karbon
phnha tonha
ton Cha A
6 2,90
1,45 B
10 4,56
2,28 C
6 3,35
1,68 D
11 6,92
3,46 E
6 3,69
1,84 F
6 2,95
1,48 G
5 1,86
0,93 H
7 3,33
1,66 I
11 4,35
2,17 J
4 6,22
3,11 Rata-rata
7,20 4,01
2,01 Std. Error
0,80 0,49
0,25 Pada Tabel 20 terlihat bahwa kerusakan terbesar akibat kegiatan
penyaradan berada pada plot D dan plot I sebanyak 11 pohonha dan terendah pada plot J sebanyak 4 pohonha. Emisi karbon potensial yang berasal dari pohon
79,61 27,64
6,89
114,14
20 40
60 80
100 120
Sebelum Pemanenan Pasca Pemanenan
Kar b
o n
to n
C h
a
Kondisi Tegakan Potensi Awal
Rusak Dipanen
Sisa
yang mengalami kerusakan akibat kegiatan penyaradan adalah 2,01 ton Cha. Emisi karbon potensial terbesar berada pada plot D sebesar 3,46 ton Cha dan
terendah berada pada plot G sebesar 0,93 ton Cha. Hasil penelitian Feldpausch et al. 2005 di Amazonia Selatan menyebutkan bahwa jumlah karbon yang hilang
pada tegakan tinggal yang rusak akibat penyaradan sebesar 0,60 ton Cha. Emisi karbon potensial yang berasal dari pohon yang mengalami kerusakan akibat
kegiatan penebangan dan penyaradan kayu ini memiliki kemungkinan yang besar untuk menjadi emisi karbon nantinya setelah melalui tahapan dekomposisi.
Emisi karbon potensial dari pohon yang rusak akibat kegiatan penyaradan secara keseluruhan nilainya lebih rendah bila dibandingkan dengan emisi karbon
potensial dari pohon yang rusak akibat kegiatan penebangan. Hal ini disebabkan karena perbedaan jumlah pohon yang mengalami kerusakan akibat dari dua
kegiatan tersebut. Jumlah pohon yang mengalami kerusakan akibat kegiatan penyaradan lebih sedikit dari pada jumlah pohon yang mengalami kerusakan
akibat kegiatan penebangan, sehingga emisi karbon potensial nya pun menjadi lebih rendah.
5.4.3 Perubahan Simpanan Karbon