Emisi Karbon Potensial Akibat Penebangan

menyimpan massa karbon diatas permukaan tanah sebesar 57,68-107,71 ton Cha dan di hutan primer sebesar 229,33 ton Cha. Penelitian Feldpausch et al. 2005 di Amazonia Selatan menyebutkan bahwa potensi simpanan karbon di atas permukaan tanah adalah 138,10 ton Cha. Hasil penelitian lain menyebutkan bahwa hutan tropis di Indonesia diperkirakan mempunyai cadangan karbon berkisar antara 161-300 ton Cha Murdiyarso et al 1994. Lasco 2002 mereview berbagai studi mengenai cadangan karbon di Asia Tenggara, ditemukan bahwa cadangan karbon di hutan tropis Asia berkisar antara 40-250 ton Cha untuk vegetasi dan 50-120 ton Cha untuk tanah.

5.4.2 Sumber Emisi dan Besar Emisi Karbon Potensial Akibat Kegiatan Pemanenan Kayu

Emisi karbon potensial akibat kegiatan pemanenan kayu bersumber dari kegiatan penebangan dan penyaradan kayu. Emisi karbon potensial akibat kegiatan penebangan berasal dari jumlah karbon yang hilang dari kegiatan penebangan pohon dan jumlah karbon yang hilang dari pohon yang mengalami kerusakan akibat kegiatan penebangan tersebut sedangkan emisi karbon potensial akibat kegiatan penyaradan berasal dari jumlah karbon yang hilang dari pohon yang mengalami kerusakan akibat kegiatan penyaradan.

5.4.2.1 Emisi Karbon Potensial Akibat Penebangan

Kegiatan penebangan pohon merupakan salah satu sumber terjadinya emisi karbon potensial dalam kegiatan pemanenan kayu di hutan alam tropis. Kegiatan penebangan pohon yang telah dilakukan menyebabkan terjadinya pengurangan simpanan karbon di dalam hutan, dimana pengurangan simpanan karbon tersebut berpotensi menimbulkan emisi karbon. Besarnya emisi karbon potensial akibat kegiatan penebangan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Emisi karbon potensial akibat penebangan Plot Intensitas Penebangan Biomassa Karbon phnha tonha ton Cha A 13 34,61 17,30 B 18 60,30 30,15 C 10 32,81 16,41 D 13 81,18 40,59 E 10 28,18 14,09 F 12 45,68 22,84 G 8 20,89 10,44 H 9 82,12 41,06 I 16 128,04 64,02 J 8 38,98 19,49 Rata-rata 11,70 55,28 27,64 Std. Error 1,07 10,50 5,25 Dari Tabel 18 diketahui bahwa pohon yang paling banyak ditebang berada pada plot B sebanyak 18 pohon sedangkan yang paling sedikit berada pada plot G dan plot J sebanyak 8 pohon. Emisi karbon potensial terbesar berada pada plot I sebesar 64,02 ton Cha dan terendah pada plot G sebesar 10,44 ton Cha, dimana besarnya dipengaruhi oleh jumlah pohon yang ditebang pada plot tersebut. Emisi karbon potensial yang diakibatkan oleh kegiatan penebangan pohon adalah sebesar 27,64 ton Cha. Hasil penelitian Aryono 2010 di Kalimantan Tengah menyebutkan bahwa kegiatan penebangan pohon pada tegakan rapat mengakibatkan pengurangan simpanan karbon sebesar 53,42 ton Cha dan pada tegakan rawang pengurangan simpanan karbon sebesar 26,16 ton Cha. Selain dipengaruhi oleh intensitas penebangan, besarnya emisi karbon potensial juga dipengaruhi oleh ukuran diameter pohon yang ditebang. Meskipun intensitas penebangan pada plot B lebih besar dari pada plot I namun emisi karbon potensial yang terjadi pada plot I lebih besar, hal ini disebabkan karena pohon- pohon yang ditebang pada plot I memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan pada plot B. Emisi karbon potensial yang berasal dari pohon yang dipanen tidak seluruhnya akan menjadi emisi karbon karena pohon yang dipanen tersebut masih akan dimanfaatkan lagi menjadi produk-produk olahan kayu sehingga tidak seluruhnya akan menjadi emisi, namun yang berpotensi untuk menjadi emisi karbon adalah limbah dari proses pengolahan kayu tersebut menjadi produk.

5.4.2.2 Emisi Karbon Potensial dari Kerusakan Pohon Akibat Penebangan