Sebaran bambu

2.3. Sebaran bambu

  Bambu memiliki kemampuan adaptasi yang

  3. Metode penelitian

  besar terhadap variasi unsur-unsur iklim dan

  3.1. Lokasi dan waktu penelitian

  tanah. Iklim yang panas dan lembab seperti di

  Penelitian

  ini

  dilaksanakan di Desa

  Indonesia sangat cocok untuk pertumbuhan

  Purwobinangun,

  Kecamatan Pakem,

  bambu, sehingga tidak mengherankan apabila

  Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa

  tanaman bambu banyak dijumpai di Indonesia,

  Yogyakarta. Pengamatan dilakukan pada bulan

  antara lain di Sulawesi Tengah, Sulawesi

  Mei hingga November 2010.

  Selatan, Jawa, Bali dan Sumatra (Reilingh dan Heyne dalam Sulthoni, 1994). Di Indonesia

  3.2. Bahan penelitian

  telah dilaporkan terdapat sembilan marga dan

  Jenis-jenis bambu yang tumbuh di lokasi

  tiga jenis bambu yang penting. Marga-marga

  penelitian.

  tersebut adalah Arundinaria, Bambusa, Dendrocalamus, Gigantochloa, Melocanua,

  3.3. Alat penelitian

  Nastus, Phyllostachym, Scizostachym, dan

  Alat-alat penelitian yang digunakan antara lain

  Thyrsostachys. Lebih dari 90 dari jenis-jenis

  pustaka identifikasi bambu, teropong, kamera,

  yang ada terdapat di luar kawasan hutan

  alat tulis, tally sheet, GPS, hagameter, pita

  (Sharma dalam Winarno, 1992).

  meter dan seperangkat komputer, software

  Persebaran bambu baik horizontal maupun

  Mapsource dan Archgis 9.3

  vertikal amatlah luas. Terutama persebaran horizontal yang berada di daerah tropis, namun

  3.4. Prosedur penelitian

  ada beberapa di daerah yang beriklim sedang.

  1) Metode inventarisasi yang dipakai adalah

  Pada persebaran secara vertikal bambu berkisar

  metode sampling random dengan terlebih

  pada ketinggian 0 sampai 1.500 m dpl, bahkan

  dahulu membagi ke dalam beberapa zona

  ada yang lebih dari 2.000 m dpl (Hildebrand

  berdasarkan pemanfaatan lahan untuk

  dalam Surtiyanto, 1994).

  mendapatkan keseragaman di setiap zona. Pada tiap zona dipilih sedikitnya 2 dusun

  2.4. Habitat tanaman bambu

  yang mewakili.

  Tanaman bambu dapat tumbuh pada berbagai

  2) Inventarisasi dilakukan untuk memperoleh

  jenis tanah. Berbagai keadaan tanah dapat

  data tentang bambu yang ada di lokasi

  ditumbuhi bambu, mulai dari tanah berat

  penelitian

  dicatat.

  Parameter yang

  Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012 Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012

  Petung (355 rumpun), bambu Ampel (48

  rumpun, jumlah anakan, jumlah batang

  rumpun), bambu Legi (34 rumpun), bambu

  muda, jumlah batang tua, tinggi batang dan

  Kuning (19 rumpun), bambu Wulung (12

  keliling batang.

  rumpun), bambu Jepang (2 rumpun) dan paling

  3) Tabulasi dan analisis data meliputi:

  sedikit adalah bambu Gading (hanya ada 1

  a. Pemanfaatan jenis yang ada di Desa

  rumpun di Dusun Sembung). Daerah utara

  Purwobinangun

  dibandingkan

  Desa Purwobinangun memiliki jumlah rumpun

  berdasarkan hasil wawancara.

  paling besar karena daerahnya paling luas dan

  b. Peta persebaran bambu di Desa

  memiliki banyak lahan kosong sebagai tempat

  Purwobinangun dibuat dengan bantuan

  tumbuh bambu daripada daerah tengah Desa

  GPS.

  Purwobinangun maupun daerah selatan Desa

  c. Potensi bambu dihitung.

  Purwobinangun. Selain itu, Daerah Tengah Purwobinangun dan daerah selatan Desa

  4. Hasil dan analisis hasil

  Purwobinangun

  memiliki persawahan,

  Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan

  perkebunan dan pemukiman yang relatif lebih

  bahwa daerah penelitian memiliki jenis-jenis

  besar daripada daerah utara Desa Purwobinangun.

  Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan

  4.2. Jumlah batang bambu tiap jenis di

  ini dapat diketahui mengenai sebaran, potensi

  Desa Purwobinangun

  Hasil inventarisasi bambu di enam dusun Desa

  Purwobinangun ini.

  Purwobinangun diperoleh jumlah setiap jenis dari tingkatan umur bambu di masing-masing

  4.1. Jumlah rumpun bambu pada masing –

  dusun seperti Tabel 2.

  masing Dusun yang diteliti di Desa

  Hasil inventarisasi bambu yang tersaji di

  Purwobinangun

  atas menunjukkan bahwa Desa Purwobinangun

  Hasil pengamatan di lapangan pada enam

  memiliki potensi bambu Apus dan bambu

  dusun yang terdapat di Desa Purwobinangun

  Petung yang amat besar. Jumlah bambu

  diperoleh jumlah rumpun masing–masing jenis

  anakan, bambu muda maupun bambu tua untuk

  bambu yang tersaji pada Tabel 1.

  jenis bambu Apus paling banyak daripada jenis

  Tabel 1. menunjukkan bahwa jumlah

  bambu yang lain. Bambu Apus, bambu Petung,

  rumpun bambu di Desa Purwobinangun

  bambu Ampel maupun bambu Wulung

  sebanyak 1.191 rumpun. Urutan jumlah

  memiliki jumlah bambu tua yang siap panen

  rumpun yang terbanyak hingga paling sedikit

  relatif lebih banyak daripada jumlah bambu

  adalah bambu Apus (720 rumpun), bambu

  mudanya.

  Tabel 1. Jumlah rumpun bambu di 6 dusun Desa Purwobinangun

  Jenis Bambu

  Dusun

  ∑

  Apus Petung Ampel Legi Wulung Kuning Jepang Gading

  Daerah Utara Purwobinangun Ngepring

  Daerah Tengah Purwobinagun Wringin Kidul-

  Potro Watuadeg

  Daerah Selatan Purwobinangun Sembung

  Jumlah Jenis

  Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012

  Tabel 2. Jumlah tiap jenis bambu di 6 dusun Desa Purwobinangun

  Jenis Bambu

  Tabel 3. Potensi bambu tiap jenis di Desa Purwobinangun Jenis bambu

  Potensi sampel bambu

  Potensi bambu desa

  g) 140000

  120000 an at

  b 100000

  u 80000

  b

  60000 am 40000

  B

  si 20000

  en ot

  P