Alasan pemilihan jenis

3.2. Alasan pemilihan jenis

  Lokasi demplot agroforestry proyek ITTO PD 39406 Rev. 1 (F) di Desa Sipangan Bolon merupakan lahan margakomunal (marga Sinaga) dengan luas kurang lebih 1 ha yang dikelola oleh kelompok tani yang berjumlah 20 orang. Proses penentuan jenis yang akan ditanam di demplot agroforestry dilakukan melalui inventarisasi dan pengecekan kondisi pertumbuhan jenis tanaman yang tumbuh di sekitar lokasi demplot.

  Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan wawancara dengan masyarakat diketahui bahwa beberapa jenis tanaman yang tumbuh di sekitar lokasi demplot adalah sebagai berikut:

  1) tanaman kehutanan seperti bambu, kemiri, alpukat, jambu biji, pinus, suren, mahoni, petai, nangka, kecapi, mangga, makadamia, dan aren.

  2) tanaman perkebunan seperti kopi, coklat, dan cengkeh.

  3) tanaman pertanian seperti cabe, jahe, umbi- umbian, kol, tomat, jagung, dan kacang- kacangan. Informasi jenis tanaman diatas menjadi

  dasar bagi kelompok tani untuk menentukan jenis yang disukai dengan membuat matrik rangkingperingkat jenis tanaman berdasarkan

  5 aspek yakni: kecocokan kesesuaian tumbuh, umur ekonomis, kemudahan pengelolaan, pemasaran, dan hama penyakit dengan sistem skoring mulai 1 sampai 5. Kelima aspek tersebut merupakan hasil kesepakatan semua anggota kelompok tani sebagai pertimbangan dalam menentukan jenis yang akan ditanam.

  Aspek

  kecocokankesesuaian tumbuh merupakan aspek utama dalam menentukan jenis dimana bagi petani aspek ini merupakan faktor yang sangat menentukan. Cara yang digunakan oleh anggota kelompok tani dalam menilai (memberi skor) jenis tanaman dalam kecocokankesesuaian tumbuh merupakan aspek utama dalam menentukan jenis dimana bagi petani aspek ini merupakan faktor yang sangat menentukan. Cara yang digunakan oleh anggota kelompok tani dalam menilai (memberi skor) jenis tanaman dalam

  Seperti diketahui, biasanya rantai pemasaran

  yakni dengan mempertimbangkan jenis yang

  produk pertanian perkebunan kehutanan

  ada dan pernah tumbuh di lokasidi daerah

  relatif panjang, sehingga produsenpetani

  Sipangan Bolon, apakah jenis yang adapernah

  sering dirugikan (mendapat harga yang

  tumbuh tersebut mempunyai pertumbuhan dan

  rendah). Panjangnya rantai pemasaran tersebut

  kondisi yang baik atau sebaliknya.

  antara lain disebabkan oleh: pasar yang tidak

  Umur tanaman menjadi pertimbangan dalam

  bekerja secara sempurna, minimnya pengetahuan

  penentuan jenis terkait dengan jangka waktu

  tentang informasi pasar, lemahnya produsen

  pengusahaan tanaman yang berhubungan

  petani dalam memanfaatkan peluang pasar,

  dengan hasilpendapatan yang akan diperoleh

  posisi

  tawar

  produsen lemah untuk

  dari tanaman tersebut dimana pola agroforestry

  mendapatkan harga yang layak, dan biasanya

  dengan kombinasi jenis tanaman pertanian

  dalam melakukan kegiatan bisnis usaha tani

  (pendapatan mingguan bulanan), perkebunan

  tidak (kurang) didasarkan atas permintaan pasar

  (lemah dalam merespon perilaku konsumen).

  (pendapatan tahunan). Aspek kemudahan

  Faktor hama penyakit diperhitungkan terkait

  pengelolaan menjadi pertimbangan juga dalam

  dengan kerentanan jenis tanaman terhadap

  penentuan jenis. Menurut Suharjito (2002),

  serangan hama sehingga tanaman yang dipilih

  kemudahan pengelolaan pemeliharaan menunjuk

  petani adalah tanaman yang paling sedikit

  pada orientasi hemat input produksi (tenaga

  mendapat resiko serangan hama dan penyakitnya.

  kerja, pupuk, obat-obatan). Salah satu karakteristik dari tanaman pertanian adalah memerlukan

  3.3. Penentuan jenis tanaman yang akan

  penanganan yang intensif berbeda halnya

  ditanam di demplot

  dengan karakteristik dari tanaman kehutanan.

  Untuk menentukan jenis yang akan ditanam di

  Kegiatan yang terkait dengan hutan rakyat

  lokasi demplot yang akan menerapkan pola

  terutama kegiatan pemeliharaan adalah kegiatan

  agroforestry dilakukan kegiatan FGD (focus

  yang tidak banyak dilakukan. Pemeliharaan

  group discussion) yang dihadiri oleh seluruh

  pada umumnya dilakukan pada tanaman muda

  anggota kelompok tani (20 orang) dengan

  (berumur kurang lebih satu tahun).

  menggunakan matrik rangking. Matrik

  Aspek pemasaran juga menjadi pertimbangan

  rangking digunakan untuk menganalisa

  yang sangat penting. Pemasaran merupakan

  sejumlah topik yang sudah teridentifikasi

  kegiatan produktif yang menciptakan kegunaan

  dengan tujuan untuk mendapat prioritas

  dalam dimensi bentuk, tempat, waktu, dan

  masalah dan memilih alternatif pemecahan

  pemilikan atas barang dan jasa oleh lembaga

  yang paling layak dipertimbangkan sesuai

  ekonomi yang terlibat. Khususnya untuk

  keadaan setempat. Dengan adanya teknik ini

  komoditi pertanian ada beberapa faktor yang

  dapat mendorong dan merangsang daya pikir

  menjadi dasar mengapa pemasaran penting

  masyarakat untuk

  menentukan pilihan

  diantaranya adalah: jumlah produk yang dijual

  alternatif sendiri dan memperoleh pengertian

  selalu menurun, selalu terjadi perubahan

  tentang pilihan tersebut misalnya tentang jenis

  selerakeinginan konsumen, kompetisi semakin

  tanaman. Kegiatan pembuatan matrik tanaman

  berat, biaya untuk penjualan biasanya besar,

  dilakukan sebagai dasar penentuan jenis-jenis

  kebutuhan yang selalu mendesak, dan tingkat

  yang akan ditanam dengan cara memberikan

  harga yang menguntungkan.

  Menurut

  rangkingperingkat tanaman yang disukai

  Suharjito (2002), faktor mudahnya pemasaran

  masyarakat. Matrik rangking penentuan jenis

  menunjukkan orientasi komersial dalam usaha

  yang akan ditanam di demplot agroforestry di

  kebun-talun. Keseimbangan antara stabilitas

  Sipangan Bolon disajikan pada Tabel 1.

  dan kenaikan harga jual hasil kebun-talun

  Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa

  menjadi pertimbangan petani dalam memilih

  jenis-jenis tanaman yang sangat disukai oleh

  jenis tanaman. Jenis tanaman yang harga

  anggota kelompok tani adalah cabe untuk jenis

  jualnya relatif stabil lebih aman untuk dipilih,

  pertanian, kopi untuk jenis perkebunan, terung

  tetapi petani juga tertarik untuk mengusahakan

  belanda untuk jenis buah-buahan, dan suren

  jenis tanaman yang harga jualnya sedang naik.

  untuk kayu-kayuan. Hal yang menarik dari

  Menurut Andayani (2002), produk

  proses penentuan jenis tanaman diatas adalah

  pertanian termasuk kehutanan memiliki

  diskusi yang alot dalam penentuan skor (1-5)

  karakteristik yang berbeda dengan banyak komoditas yang diperdagangkan dalam bisnis.

  Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012

  Tabel 1. Matrik rangking komoditas pertanian, perkebunan, dan kayu-kayuanbuah-buahan di Desa

  Sipangan Bolon Kriteria

  Kemudahan Pemasa

  No. Penilaian

  tanaman

  penyakit Jumlah Ranking

  A. Pertanian

  B. Perkebunan

  C. Buah-Buahan

  D. Kayu-Kayuan

  Sumber: Data primer, Maret 2008

  pada tiap parameter dan jenis tanaman yang

  bisa dipanen pada umur 2 tahun dan kegiatan

  kemudian disepakati bersama setelah masing-

  pemanenan bisa dilakukan per tiga hari bahkan

  masing anggota mengeluarkan pendapatnya.

  bisa 2 minggu sekali tergantung musim (sinar

  Kegiatan diskusi dilakukan dengan partisipasi

  mataharipanas), kopi bisa dipanen sampai umur

  dan antusiasme yang tinggi dari semua anggota

  kopi 10 tahun. Rata-rata satu batang kopi bisa

  kelompok tani, hal ini menunjukkan bahwa

  menghasilkan kurang lebih 0,2 kg sekali panen.

  tingkat kepedulian semua anggota kelompok

  Ketika umur tanam cabe sudah berakhir (6

  tani terhadap keberhasilan demplot agroforestry

  bulan), lahan bekas cabe kemudian ditanami

  dan rasa memiliki terhadap lahan marga Sinaga

  Terung Belanda (tiung) dengan jarak tanam 2 x

  cukup tinggi

  2 m dimana tiung bisa dipanen pada umur 1-2

  Pada prakteknya, tanaman cabe, kopi, dan

  tahun dan kegiatan panen bisa dilakukan tiap

  pohon ditanam secara bersamaan dengan jarak

  minggu dengan umur tiung bisa sampai 5-6

  tanam tertentu dan sistem jalur (selang-seling).

  tahun. Berdasarkan hasil wawancara diketahui

  Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa

  bahwa rata-rata 1 tanaman tiung bisa

  cabe biasanya mulai bisa dipanen pada umur 5

  menghasilkan 0,5 kg tiap panen.

  bulan dimana pemanenan cabe bisa dilakukan

  Tanaman pohon seperti suren, dan jenis

  tiap minggu (bisa 1 kali bisa 2 kali tergantung

  lainnya bisa ditanam di sela-sela tanaman kopi

  kondisi cabe), dan kegiatan pemanenan cabe

  dan cabe dengan jarak tanam bisa 3 x 3 m

  bisa dilakukan selama 12 kali panen. Rata-rata

  ataupun ditanam di pinggir lahan yang dapat

  satu batang tanaman cabe menghasilkan 1 kg

  berfungsi sebagai tandabatas kepemilikan

  cabe selama umur cabenya.

  lahan. Secara ekologi ada manfaat yang

  Tanaman kopi banyak dibudidayakan oleh

  diperoleh

  dari

  pola agroforestry ini

  petani di sekitar Daerah Tangkapan Air Danau

  diantaranya: 1) input produksi berupa pupuk

  Toba dan kopi dikenal sebagai sigararutang

  dari luar dibuat seminimal mungkin karena

  (pembayar hutang) sebagai ungkapan kiasan

  mekanisme dekomposisi bagian tumbuhan

  dari pendapatan rutin per minggu yang

  yang telah mati, seperti daun dan ranting

  diperoleh petani dari hasil kopi. Kopi mulai

  pohon, yang menjadi sumber hara; 2)

  Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012 Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012

  

  Suharjito, D. 2002. Pemilihan Jenis

  penahan aliran air permukaan yang efektif,

  Tanaman Kebun-Talun: Suatu Kajian

  sehingga kehilangan hara dari lahannya bisa

  Pengambilan Keputusan oleh Petani.

  diminimalisir.

  Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol.

  VIII No. 2 : 47-56. Departemen

  4. Kesimpulan

  Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan

  Lima aspek penting yang menjadi pertimbangan

  IPB. Bogor.

  dalam penentuan jenis tanaman yang akan ditanam di demplot agroforestry terdiri dari kecocokankesesuaian tumbuh, umur ekonomis, kemudahan pengelolaan, pemasaran, dan hama penyakit. Yang menarik dari proses ini adalah penentuan lima aspek penting tersebut muncul dari anggota kelompok tani berdasarkan pengalaman bertaninya selama ini. Kombinasi tanaman cabe (pertanian), kopi (perkebunan), terung belanda (buah-buahan), dan suren (kehutanan) merupakan kombinasi yang paling disukai oleh masyarakat di Desa Sipangan Bolon. Hal ini terkait dengan kontinyuitas pendapatan uang (cash income).