Dinamika sistem

1.2.2. Dinamika sistem

  Menurut Forrester (1991), dinamika sistem mengkombinasikan teori, metode dan filosofi yang dibutuhkan untuk menganalisis perilaku suatu sistem yang tidak hanya manajemennya tapi juga perubahan lingkungan, politik, perilaku ekonomi, obat-obatan, teknik dan lainnya. Dinamika sistem menyediakan suatu landasan yang dapat diaplikasikan pada suatu yang ingin kita pahami dan bagaimana sesuatu itu berubah karena waktu. Proses dinamika sistem dimulai dari masalah yang ingin dipecahkan, suatu situasi yang ingin dipahami atau perilaku yang tidak diinginkan yang perlu diperbaiki atau dihindari.

  Gambar 1. Causal Loop Diagram Model Hutan

  Rakyat Berbasis Agroforestri

  Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012

  Gambar 1 menunjukkan adanya hubungan

  hubungan antar submodel pembangunan hutan

  antara pola tanam, produktivitas tanam jabon

  rakyat dengan produktivitasnya serta pengaruh

  dan sayur mayur, sistem silvikultur dan aspek

  langsung kepada produktivitas tanaman

  pasar. Hubungan ini akan berdampak negatif

  hortultura yang membantu dalam pembuatan

  pada persepsi petani ketika pembangunan

  keputusan masyarakat.

  hutan rakyat justru menurunkan pendapatan petani dari sektor pertanian. Batasan dari tool

  3.1.2. Pengenalan menu

  ini adalah masih terdapat simulasi hipotetik

  Menu yang dibuat dalam program ini sangat

  terutama pengaruh tutupan tajuk terhadap

  komunikatif serta bersifat generik. User

  produktivitas. Hal ini akan berpengaruh pada

  diberikan pilihan berdasarkan pengalaman dan

  ketepatan pendugaan dampak pertumbuhan

  pengetahuannya untuk mengubah beberapa

  tegakan dan penurunan pendapatan akibat dari

  variabel seperti luas lahan, lamanya usia

  pengaruh tutupan tajuk tersebut.

  tebang, produktivitas tanaman sayur mayur pada usia panen 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan

  3. Hasil dan pembahasan

  12 bulan. Variabel lainnya yang dapat

  3.1. Hasil

  dikontrol adalah pengaruh dari tutupan tajuk

  3.1.1. Hubungan antar submodel

  (crown closer) terhadap pertumbuhan tanaman

  Dengan menggunakan software Stella 9.0.1,

  sayur mayur. Menu dibuat dalam bentuk ikon-

  model dinamika ini dibangun. Adapun bentuk

  ikon sederhana dan dapat diakses dengan klik

  hubungan antar submodel disajikan pada

  tombol tersebut dan atau drag angka yang

  gambar 2. Gambar tersebut menunjukkan adanya

  terdapat dalam suatu variabel (Gambar 3).

  Gambar 2. Hubungan antar submodel penyusun model agroforestri

  Gambar 3. Menu Item Dalam Model

  Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012

  Pada gambar di atas, user dapat berinteraksi

  perlu dilakukan karena jabon butuh cahaya

  dengan memasukan daur yang diinginkan,

  yang tinggi. Jarak waktu penyiangan biasanya

  intensitas penjarangan () yang diatur setelah

  3 bulan selama tahun pertama dan setelah itu

  usia jabon 2 tahun, luas lahan yang dimiliki

  selang 6 bulan (Soerianegara dan Lemmens

  dan jarak tanam yang dikehendaki. Dari aspek

  1993 dalam Krisnawati et al. (2011). Selain itu

  produktivitas tanaman sayur mayur, user

  memberikan pupuk NPK minimal 15

  dengan pengetahuan dan pengalamnnya dapat

  grambatang akan memacu pertumbuhan

  memasukkan produktivitas tanaman yang ada

  Jabon.

  selama ini jika ditanam dengan tidak menggunakan sistem agroforestri. Pada bagian

  4.2. Nilai ekonomi jabon

  terakhir, user dapat memasukan harga setiap

  Studi terkait nilai jual jabon dilakukan di

  komoditi berdasarkan informasi pasar.

  Banjarnegara. Jabon baik untuk veneer. Ukuran diameter minimum adalah di atas 20

  3.1.3. Kriteria pengambilan keputusan

  cm, karena mata kayu sudah mulai tidak

  Pengambilan keputusan masyarakat untuk ikut

  tampak. Perusahaan veneer akan menerima

  dalam membangun hutan rakyat di lahan

  Jabon dengan harga per batangnya mencapai

  miliknya dengan pola agroforestri disajikan

  Rp. 500.000 – Rp. 700.000. Namun di beberapa

  dalam tool ini. Kriterianya adalah hasil panen

  tempat, nilai pasar jabon belum terbentuk,

  jabon di akhir daur harus lebih besar atau

  salah satunya di desa Lengkong – Sukabumi.

  setidaknya sama dibandingkan dengan total hasil panen tanaman sayur mayur (Kode 1).

  4.3. Dampak tutupan tajuk terhadap

  Bila yang terjadi sebaliknya maka masyarakat

  tumbuhan bawah

  akan memutuskan untuk tidak mengusahakan

  Untuk melihat dampak penutupan tajuk Jabon

  lahannya secara agroforestry.

  terhadap tanaman bawah di lakukan di Banjarnegara dan Lengkong-Sukabumi. Di

  4. Pembahasan

  Banjarnegara dengan jarak tanam 2 x 2,5 meter

  4.1. Pertumbuhan jabon

  pada umur tanaman 3 tahun, telah tumbuh

  Jabon merupakan salah satu jenis pohon yang

  besar dan tidak ada sinar matahari yang sampai

  memiliki prospek tinggi untuk hutan tanaman

  ke lantai hutan. Namun bila jarak tanamnya 2 x

  industri dan tanaman reboisasi (penghijauan) di

  3 meter pada daerah miring, pola pengusahaan

  bersama kopi masih bisa di kembangkan.

  pertumbuhan Jabon yang cepat, kemampuan

  Penanaman kapolaga bersama jabon yang

  beradaptasi pada berbagai kondisi tempat

  dipraktekkan di Lengkong-Sukabumi memberikan

  tumbuh, perlakuan silvikultur yang relatif

  dampak positif bagi pertumbuhan tanaman

  mudah, serta relatif bebas dari serangan hama

  bawahnya. Hal ini disebabkan oleh kapolaga

  dan penyakit yang serius (Krisnawati et al.

  merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh

  2011). Pertumbuhan diameter dan tinggi yang

  baik di bawah naungan.

  sangat cepat menjadikan Jabon dapat dipanen

  Sabarnudin

  et

  al. (2004) meneliti

  dalam waku singkat yakni sekitar 5 tahun.

  perkembangan

  tegakan S. macrophylla

  Menurut Krisnawati et al. (2011) bahwa

  menimbulkan efek terhadap dinamisnya

  diameter rata-rata Jabon yang ditanam di lahan

  pertanaman alley cropping. Seiring dengan

  milik petani pada umur di bawah 5 tahun

  waktu, masa aktif ruang pertanian semakin

  mencapai 25,3 cm dan tinggi mencapai 17,1

  berkurang

  karena

  penyebab kondisi

  meter.

  perkembangan tegakan S. macrophylla. Peran

  Dalam penelitian ini, diameter jabon di

  penting petani melakukan pemeliharaan

  tahun kelima mencapai 23 cm dan tinggi

  tegakan berupa pruning dan penjarangan

  mencapai 14 cm. Hal ini menunjukkan bahwa

  ataupun penebangan mengontrol tegakan

  pembangunan hutan Jabon dengan pola

  S. macrophylla dari kondisi penutupan ruang

  agroforestri dapat memberikan pertumbuhan

  pertanian yang tinggi bahkan pengaktifan

  yang baik.

  ruang pertanian. Di Desa Nglanggeran dengan

  Selain pola agroforestri, perlakuan teknik

  kisaran lebar alley cropping sebesar 6,0091 ±

  silvikultur perlu dijaga. Krisnawati et al.

  1,2375 m (P<0,05) masa aktif ruang pertanian

  (2011) menyebutkan bahwa Jabon merupakan

  berkisar 5,2 sampai 8,7 tahun.

  tanaman yang harus dirawat dengan intensif. Aplikasi teknik silvikutur seperti pendangiran

  Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012

  5. Kesimpulan

  Sabarnurdin M.S., P. Suryanto dan W.B.

  5.1 Dalam merencanakan pengelolaan lahan,

  Aryono.2004. Dinamika Pohon Mahoni

  diperlukan alat analisis yang dapat

  (Swietenia macrophylla King) Pada

  digunakan untuk membuat keputusan

  Agroforestry Pola Lorong (Alley

  yang tepat terutama dari pertimbangan

  Cropping). Ilmu Pertanian Vol. 11

  dampak ekonomi;

  No.1, 2004 : 63 – 73

  5.2 Penggunaan tool yang sederhana akan

  Sunaryo dan L. Joshi. 2003. Peranan

  membantu masyarakat dalam menentukan

  Pengetahuan Ekologi Lokal Dalam

  keputusan yang tepat.

  Sistem

  Agroforestri.[Bahan Ajar

  Agorforetri 7]. World Agroforestry

  6 Daftar pustaka

  Center

  BUK. 2006. Penatausahaan Hasil Hutan

  Rakyat Sebagai Upaya Mendorong Pembangunan Kehutanan Berbasis Masyarakat. Prosiding Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006 : 24-34

  Forrester J.W. 1991. System Dynamics and the

  Lessons of 35 Years. Sloan School of Management Massachusetts Institute of Technology

  Grant, WE, E.K. Pedersen dan Sl. Marin. 1997.

  Ecology

  and Natural

  Resource

  Management: System Analysis And Simulation. John WileySons.inc. New York. 358 hlm.

  Hilmanto, R dan S. Rahayu. [OPINI]: Strategi

  usaha tani menghadapi fluktuasi Harga.World Agoroforestry Center

  Kementerian Kehutanan. 2004. Peraturan

  03Menhut-V2004 tentang Pedoman Pembuatan Tanaman Hutan Rakyat Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Jakarta

  Krisnawati H, M Kallio dan M. Kanninen.

  Miq:Ekologi,

  Indonesia. Purnomo, H. 2006. Degradasi Hutan Dan

  Pengangguran:Menuju

  Pengelolaan

  Hutan Skala Kecil. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. XII No. 2 : 44-56 (2006)

  Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012