76 Jawa- Madura

61 71 76 Jawa- Madura

Pedesaan n.a 53,2

Luar Jawa- Madura

Pedesaan n.a 29,5

Pedesaan n.a 82,7

n.a 14,4

n.a = tidak ada data Sumber: Tahun 1961 dan 1971 didasarkan pada Laporan Sensus Penduduk untuk tahun-tahun tersebut (Jakarta: Biro Pusat Statistik). Tahun 1930 diambil dari Indikator Ekonomi bulan Februari 1978 (Jakarta: Biro Pusat Statistik), hlm. 138. Tahun 1976 merupakan suatu perkiraan untuk bulan Oktober 1976 yang didasarkan pada Survei Kependudukan Intersensal pada bulan Maret 1976, yang diambil dari Staf Kebijaksanaan Pembangunan, Bank Dunia, Employment and Income Distribution in Indonesia, No. 51 dalam Penelitian mengenai Tenaga Kerja dan Pembangunan Desa, Tabel A-5.

lebih longgar. Hanya dengan memindahkan bulan survei dari musim panen yang sibuk ke musim senggang respons yang terkumpul, yang menyangkut jutaan pekerjaan, dapat berubah. Lebih dari itu, banyak orang mengganti pekerjaan dan bahkan tempat bekerja selama satu tahun. mereka akan bekerja di bidang pertanian, perdagangan, bangunan, dan jasa pada waktu-waktu dan tempat yang berbeda, tergantung dari adanya kesempatan kerja yang terbuka bagi mereka. Memasukkan orang-orang ini

Ekonomi Pembangunan: Overview Indonesia Masa Krisis 1998 | 199 Ekonomi Pembangunan: Overview Indonesia Masa Krisis 1998 | 199

Secara khusus, data mengenai pengangguran di negara- negara yang lebih miskin sedikit sekali memberi keterangan yang sebenarnya mengenai keadaan pasar kerja, mungkin dengan pengecualian orang-orang muda di kota, yang umumnya terdidik. Orang lain begitu memerlukan pendapatan sehingga mereka akan melakukan pekerjaan apa saja. Mereka dihitung sebagai orang yang bekerja, tetapi mungkin hanya berpendapatan kecil sekali dan sedang mencari pekerjaan yang lebih tetap dengan gaji yang lebih baik. Untuk memahami perubahan pada pekerjaan dan angkatan kerja, perlu dibedakan berbagai orang yang mempunyai pekerjaan seperti itu. Ini tidak mudah, tetapi usaha ke arah itu ditunjukkan di bawah ini.

Dalam usaha membandingkan data dari tahun 1961, 1971, dan 1976, telah diadakan beberapa penyesuaian dan penggabungan agar perbandingan dan kejelasannya semakin diperbaiki. Angkatan kerja dibagi menjadi empat kelompok utama:

Kelompok I: pertanian. Kelompok ini mencakup pertanian dan pertambangan, tetapi pertanian, mencakup 99,6% dari pekerjaan dalam sektor ini. Kategori in: mencakup perkebunan, kehutanan, dan perikanan, termasuk pemilik tanah kecil dan buruh pertanian di luar perkebunan. (Perkebunan merupakan usaha penanaman tanaman perdagangan (cash crop) yang umumnya dikelola pemerintah.)

200 | Ekonomi Pembangunan: Overview Indonesia Masa Krisis 1998

Kelompok II: manufaktur. Sektor ini mencakup industri, pekerjaan umum, dan usaha bangunan. Industri mencakup lebih dari 80% sektor ini, dan hampir seluruh bagian selebihnya terdiri dari usaha bangunan.

Kelompok III: perdagangan. Kelompok ini mencakup perdagangan, pengangkutan, perhubungan, keuangan, real estate (tanah dan rumah), serta jasa usaha. Perdagangan mencakup lima per enam dari pekerjaan dalam kelompok ini, selebihnya hampir semuanya termasuk dalam bidang pengangkutan dan perhubungan.

Kelompok IV: jasa-jasa, yaitu semua jasa masyarakat, sosial, dan pribadi, termasuk jasa pemerintah.

Untuk dapat mengadakan perbandingan yang lebih baik, jumlah angkatan kerja tahun 1971 disesuaikan dengan menempatkannya sedemikian rupa sehingga sama dengan interpolasi linier antara jumlah angkatan kerja tahun 1961 dan

jumlah angkatan kerja bulan Oktober 1976. Hal ini lebih disesuaikan 6 dengan definisi tahun 1961 atau 1976. Karena sensus

tahun 1961 dan 1971 diambil pada bulan September, survei angkatan kerja tahun 1976 yang dibuat pada bulan September sampai dengan bulan Desember digunakan, sedangkan survei bulan Maret 19,6 tidak digunakan. Angka-angka sensus tahun 1930 juga

diberikan sekadar sebagai perbandingan historis.

Dalam menganalisis Tabel 1.2, ditemukan beberapa kenyataan amat menonjol. Salah satu di antaranya adalah bahwa pertanian tetap penting bagi seluruh angkatan kerja meskipun bagiannya semakin berkurang sejak tahun 1961 hingga 1976. Pada tahun 1976 pertanian masih menampung hampir tiga di antara lima

pekerja di Jawa dan lebih dari dua di antara tiga pekerja di luar Jawa. Apabila jumlah pekerja yang bekerja dalam sektor pertanian dihitung pada bulan Maret, yaitu musim puncak, dan bukan pada

6 Teknik ini digunakan dalam Development Policy Staff. World Bank, Employment and Income Distribution in Indonesia, Tabel A-12.

Ekonomi Pembangunan: Overview Indonesia Masa Krisis 1998 | 201 Ekonomi Pembangunan: Overview Indonesia Masa Krisis 1998 | 201

lamban pada bidang industri. Sesungguhnya selama tahun 1971 – 1976, bagian industri hampir tidak berubah, dan pada tahun 1976 belum juga tercapai jumlah yang dialami pada tahun 1930: Karena hasil produksi industri tumbuh sebanyak hampir 15% per tahun sejak tahun 1971 hingga 1976, kurangnya pertumbuhan bagian angkatan kerja dalam bidang ini lebih patut diperhatikan.

Karena perbedaan dalam kepadatan penduduk dan infrastruktur, mungkin agak mengherankan bahwa tidak terlihat lebih banyak perbedaan dalam pola angkatan kerja di Jawa dan daerah luar Jawa. Jawa mempunyai jumlah angkatan kerja yang sedikit lebih rendah dalam pertanian, sedangkan dalam perdagangan dan industri sedikit lebih tinggi, namun dalam bidang jasa, sama. Perubahan struktural pada angkatan kerja lebih jelas di daerah luar Jawa meskipun sumber daya dan investasi terpusat di Jawa. Tetapi, pola-pola dasarnya sudah jelas. Jumlah angkatan kerja semakin berkurang dalam kegiatan ekstraktif, meningkat pesat dalam bidang perdagangan dan pengangkutan, dan meningkat secara lambat dalam bidang industri, usaha bangunan, dan jasa.

Tabel 15a. Penyebaran dan Jumlah Angkatan Kerja di

Indonesia 1930-1976

Indonesia (%) Sektor

100,0 100,0 100,0 100,0 Angka keseluruhan (jutaan) 20,9 34,8 44,1 51,0 Pertumbuhan tahunan (%)

202 | Ekonomi Pembangunan: Overview Indonesia Masa Krisis 1998

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Prosedur Verifikasi Internal Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat

2 110 1