Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pemberdayaan Masyarakat Petani dalam Pekarangan Terpadu

5. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pemberdayaan Masyarakat Petani dalam Pekarangan Terpadu

Dari pembahasan dan wawancara dengan subyek dan informan penelitian dapat di peroleh faktor pendukung dan faktor penghambat kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam program pekarangan terpadu di Desa Sambirejo. Faktor pendukung dari kegiatan pemberdayaan ini adalah pendidikan formal, luas lahan pekarangan, partisipasi, aksesibilitas informasi dan kapasitas organasi lokal. Pendidikan formal keluarga subyek mayoritas SMP, dimana dengan pendidikan yang relatif tinggi untuk kalangan petani sudah bisa melakukan kegiatan membaca dan menulis, sehingga sangat membantu petani dalam memahami konsep dari program pekarangan terpadu ini. Selain itu, dengan pendidikan yeng relatif tinggi petani bisa secara kreatif melakukan seni penataan pekarangan sesuai kemauan dan kemampuan petani dan sumberdaya yang ada di sekitarnya.

Luas lahan pekarangan menjadi salah satu faktor mendukung dalam pemberdayaan masyarakat ini karena dengan luas lahan pekarangan petani yang relatif luas tapi kurang dimanfaatkan dengan baik, membuat petani merasa diharuskan untuk melakukan pengolahan guna menambah pendapatan keluarga sesuai dengan tujuan pemberdayaan itu sendiri. Partisipasi masyarakat Desa Sambirejo yang aktif merupakan salah satu faktor pendukung dalam pemberdayaan masyarakat, dimana dengan masyarakat desa yang aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, tertarik dengan materi yang disampaikan, bersedia menerapkan program di pekarangan miliknya sendiri dengan kemampuan yang mereka miliki merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang aktif. Hal ini juga di pengaruhi oleh kapasitas organisasi lokal yang memberikan sarana untuk selalu terlibat langsung dengan kegiatan pertanian dan kemasyarakatan di desa, misalnya penyuluhan dan pelatihan bersama anggota dan PPL Desa Sambirejo. Kapasitas organisasi lokal menjadi salah satu faktor pendukung dilihat dari pelaku program semuanya mengikuti organisasi di pedesaan, minimal adalah anggota dari kelompok tani dan kelompok wanita tani. Karena dengan menjadi anggota dari organisasi Luas lahan pekarangan menjadi salah satu faktor mendukung dalam pemberdayaan masyarakat ini karena dengan luas lahan pekarangan petani yang relatif luas tapi kurang dimanfaatkan dengan baik, membuat petani merasa diharuskan untuk melakukan pengolahan guna menambah pendapatan keluarga sesuai dengan tujuan pemberdayaan itu sendiri. Partisipasi masyarakat Desa Sambirejo yang aktif merupakan salah satu faktor pendukung dalam pemberdayaan masyarakat, dimana dengan masyarakat desa yang aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, tertarik dengan materi yang disampaikan, bersedia menerapkan program di pekarangan miliknya sendiri dengan kemampuan yang mereka miliki merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang aktif. Hal ini juga di pengaruhi oleh kapasitas organisasi lokal yang memberikan sarana untuk selalu terlibat langsung dengan kegiatan pertanian dan kemasyarakatan di desa, misalnya penyuluhan dan pelatihan bersama anggota dan PPL Desa Sambirejo. Kapasitas organisasi lokal menjadi salah satu faktor pendukung dilihat dari pelaku program semuanya mengikuti organisasi di pedesaan, minimal adalah anggota dari kelompok tani dan kelompok wanita tani. Karena dengan menjadi anggota dari organisasi

Faktor penghambat dalam pemberdayaan masyarakat petani adalah jumlah anggota keluarga dan akuntabilitas. Jumlah anggota keluarga dapat manjadi faktor penghambat pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan pekarangan terpadu karena sebagian dari petani memiliki jumlah anggota yang sedikit dan mempunyai anak yang masih kecil, selain itu petani yang mempunyai pekerjaan lain selain menjadi petani yang juga menjadi penghambat kegiatan pengelolaan pekarangan karena waktu yang banyak digunakan untuk melakukan kegiatan yang lebih utama, misalnya bertani di sawah dan menjadi pedagang. Selain itu, akuntabilitas atau pertanggungjawaban serta keterlibatan pemerintah desa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat juga bisa menjadi faktor penghambat karena pendanaan teknis kegiatan pekarangan terpadu ini dipenuhi oleh petani sendiri, tanpa ada bantuan finansial dari pemerintah untuk melaksanakannya, dan juga pemerintah sendiri tidak pernah melakukan pemantauan atau evaluasi dari kegiatan tersebut, seluruhnya kegiatan pendampingan di serahkan kepada PPL.