Keadaan Pendudukan

B. Keadaan Pendudukan

Keadaan penduduk di suatu daerah erat hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi di daerah tersebut. Berikut adalah data keadaan penduduk Desa Sambirejo menurut umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian. Adapun penjelasan secara lebih rinci yaitu sebagai berikut:

1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Penduduk merupakan sejumlah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah pada waktu tertentu. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin dapat digunakan untuk mengetahui besarnya Sex Ratio atau perbandingan antara jumlah penduduk laki-kaki dan perempuan. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin di Desa Sambirejo adalah sebagai berikut : Tabel 5. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Sambirejo

No. Jenis Kelamin

Jumlah Penduduk

100 Sumber: Data Monografi Desa Sambirejo Tahun 2008 Berdasarkan tabel 5 maka dapat diketahui bahwa jumlah penduduk

Jumlah

laki-laki sebesar 3.728 jiwa (49,3%), sedangkan jumlah penduduk perempuan sebesar 3.834 jiwa (50,7%). Maka dapat dihitung sex ratio sebagai berikut:

jumlahlaki  laki Sex Ratio =

x 100 %

jumlahpere mpuan = 3.728 x 100 %

Angka sex ratio di Desa Sepat sebesar 97,24 %. Hal ini menunjukkan bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat 97 Angka sex ratio di Desa Sepat sebesar 97,24 %. Hal ini menunjukkan bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat 97

2. Keadaan Penduduk Menurut Umur

Penduduk menurut umur dapat digambarkan menurut jenjang yang berhubungan dengan kehidupan produktif manusia yaitu 0 –14 tahun merupakan kelompok umur non-produktif, umur 15 –64 tahun merupakan kelompok umur produktif dan penduduk umur 64 tahun keatas adalah kelompok umur sudah tidak produktif (Mantra, 1995). Keadaan penduduk menurut umur dapat digunakan untuk mengetahui besarnya Angka Beban Tanggungan (ABT) di suatu wilayah. Adapun besarnya jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin yaitu sebagai berikut:

Tabel 6. Jumlah Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin di Desa Sambirejo

Kelompok

Jumlah Prosen- Umur (th)

Laki-laki

Perempuan

(L+P) tase (%) 0 –4

7.562 100,00 Sumber : Data Sekunder Desa Sambirejo tahun 2008

Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa kelompok umur yang mempunyai jumlah terbesar yaitu pada umur 15-19 tahun sebesar 905 jiwa (11,94%).

Sedangkan kelompok umur terkecil yaitu pada umur lebih dari 75 tahun sebesar 139 jiwa (1,80%). Angka Beban Tanggungan (ABT) penduduk Sambirejo dapat diketahui dengan menghitung nilai ABT dengan rumus berikut:

 penduduk usia non produktif ABT =

X 100  penduduk usia produktif

Usia produktif adalah usia penduduk antara 15-64 tahun, sehingga di Desa Sambirejo terdapat 4854 orang usia produktif. Sedangkan usia non produktif yaitu usia penduduk antara 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas terdapat 2717 penduduk usia non produktif. Sehingga dapat dihitung ABT di Desa Sambirejo yaitu sebesar 55,9% berarti setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung 56 orang usia non produktif. Usia non produktif 0-14 tahun merupakan kelompok usia anak-anak yang secara ekonomis belum produktif.

Dalam Program Pekarangan Terpadu melibatkan anggota keluarga secara fleksible, dimana anggota keluarga yang kiranya mampu dan mau melaksanakan dapat membantu kelancaran pelaksanaan pekarangan terpadu di rumah tangga petani sendiri. Namun dari kegiatan pekarangan terpadu ini di peruntukkan juga untuk melatih keterampilan anggota keluarga petani dalam memanfaatkan lahan pekarangan secara intensif dan optimal. Keterlibatan setiap anggota keluarga diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi anggota keluarga baik usia non produktif maupun produktif untuk ikut serta dalam meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga petani.

3. Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan di suatu wilayah dapat menggambarkan kwalitas penduduk di wilayah tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka keadaan penduduk akan semakin baik jika diukur dari aspek pengetahuannya. Namun hal ini belum tentu dapat menjamin kesadaran masyarakat. Apabila dalam suatu masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi dan didukung dengan kesadaran masyarakat untuk Tingkat pendidikan di suatu wilayah dapat menggambarkan kwalitas penduduk di wilayah tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka keadaan penduduk akan semakin baik jika diukur dari aspek pengetahuannya. Namun hal ini belum tentu dapat menjamin kesadaran masyarakat. Apabila dalam suatu masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi dan didukung dengan kesadaran masyarakat untuk

Pendidikan Tingkat Pendidikan

Prosentase Tidak/belum sekolah

Jumlah (Jiwa)

1,93 Belum tamat SD

6,67 Tidak tamat SD

27,69 Tamat SD

26,34 Tamat SLTP

19,15 Tamat SLTA

15,15 Tamat PT/ Akademi

100 Sumber: Data Monografi Desa Sambirejo tahun 2008 Berdasarkan tabel 7. dari data monografi Desa Sambirejo tahun 2008

dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan di Desa Sambirejo belum tergolong tinggi, walaupun masyarakat yang bersekolah dalam jumlah banyak namun mayoritas hanya sampai Sekolah Dasar. Hal ini dikarenakan faktor ekonomi masyarakat, sehingga banyak masyarakat usia sekolah yang memilih untuk bekerja daripada melanjutkan pendidikan yang tinggi dengan biaya yang mahal. Tingkat pendidikan anggota keluarga petani juga mempengaruhi kesadaran dan keterlibatannya dalam mengelola pekarangan serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Semakin tinggi tingkat pendidikan anggota keluarga, kemungkinan semakin peduli terhadap lingkungan sekitar.

4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Salah satu penunjang keberhasilan pembangunan daerah yaitu tersedianya lapangan pekerjaan bagi penduduk sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah. Adanya berbagai jenis pekerjaan, maka pendapatan yang diperoleh juga berbeda-beda sesuai dengan pekerjaannya. Mata pencaharian penduduk disuatu wilayah dapat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alam atau potensi lokal, Salah satu penunjang keberhasilan pembangunan daerah yaitu tersedianya lapangan pekerjaan bagi penduduk sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah. Adanya berbagai jenis pekerjaan, maka pendapatan yang diperoleh juga berbeda-beda sesuai dengan pekerjaannya. Mata pencaharian penduduk disuatu wilayah dapat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alam atau potensi lokal,

Prosentase Petani dan buruh tani

Mata Pencaharian

Jumlah (jiwa)

89,06 Buruh/ karyawan swasta

11 1,26 TNI/ Polri

64 4,9 PNS

2,0 Jasa dan sosial

100 Sumber: Data Monografi Desa Sambirejo tahun 2008

Berdasarkan tabel 8 dari data monografi Desa Sambirejo tahun 2008 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Sambirejo bekerja di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Banyaknya penduduk yang bekerja di sektor tersebut, terutama sektor pertanian dikarenakan adanya sumberdaya alam potensial yang mampu mendukung pengelolaan usaha tani untuk mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu masyarakat juga memiliki keahlian dan pengalaman dalam berusaha tani karena telah diwariskan secara turun temurun. Sehingga dari hasil usaha tani dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan banyaknya penduduk yang bekerja disektor pertanian maka diharapkan dari kegiatan pekarangan terpadu ini mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat petani untuk menuju pada ketahanan pangan rumah tangga petani di Desa Sambirejo. Berdasarkan tabel 4.2 bahwa jika dilihat dari sex ratio yaitu sebesar 97, maka proporsi antara laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda walaupun terlihat bahwa jumlah perempuan Berdasarkan tabel 8 dari data monografi Desa Sambirejo tahun 2008 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Sambirejo bekerja di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Banyaknya penduduk yang bekerja di sektor tersebut, terutama sektor pertanian dikarenakan adanya sumberdaya alam potensial yang mampu mendukung pengelolaan usaha tani untuk mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu masyarakat juga memiliki keahlian dan pengalaman dalam berusaha tani karena telah diwariskan secara turun temurun. Sehingga dari hasil usaha tani dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan banyaknya penduduk yang bekerja disektor pertanian maka diharapkan dari kegiatan pekarangan terpadu ini mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat petani untuk menuju pada ketahanan pangan rumah tangga petani di Desa Sambirejo. Berdasarkan tabel 4.2 bahwa jika dilihat dari sex ratio yaitu sebesar 97, maka proporsi antara laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda walaupun terlihat bahwa jumlah perempuan