Peningkatan Produktivitas Lahan Pekarangan Dan Pendapatan Petani
3. Peningkatan Produktivitas Lahan Pekarangan Dan Pendapatan Petani
Peningkatan produktivitas lahan pekarangan setelah adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan melaksanakan program pekarangan terpadu ini mampu meningkatkan pendapatan petani di Desa Sambirejo dapat dilihat dari komoditas tanaman sayuran, kambing dan ikan. Karena komoditas tersebutlah yang merupakan bantuan yang diberikan selama program pekarangan terpadu ini dilaksanakan. Selain itu, dalam komoditas tanaman dan ternak yang sudah ada di pekarangan petani dan wanita tani Desa Sambirejo, dengan adanya program ini dibantu dalam melakukan kegiatan penataan lahan pekarangan dan juga pengoptimalan pemeliharaan komoditas tanaman dan ternak yang sudah ada supaya mampu meningkatkan hasil yang telah lalu. Penataan letak tanaman akan mempengaruhi sanitasi lingkungan sekitar rumah, system ekologi antara tanaman, hewan dan manusia, memperindah pekarangan serta memperbaiki kesuburan tanah karena kebutuhan akan unsur hara dan pupuk organik dalam tanah akan di pengaruhi oleh jarak tanam antar tanaman dan jenis tanaman yang di tanam.
Meskipun peningkatan produktivitas hewan ternak yang sudah dimiliki petani dan wanita tani sebelum adanya program ini tidak begitu besar namun paling tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga hasilnya pun mampu meningkatkan ketahanan pangan keluarga petani. Peningkatan produktivitas hewan ternak dilahan pekarangan ini di sebabkan pula oleh hobi dan kemauan keluarga petani untuk meningkatkan nilai gizi keluarga. Selain Meskipun peningkatan produktivitas hewan ternak yang sudah dimiliki petani dan wanita tani sebelum adanya program ini tidak begitu besar namun paling tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga hasilnya pun mampu meningkatkan ketahanan pangan keluarga petani. Peningkatan produktivitas hewan ternak dilahan pekarangan ini di sebabkan pula oleh hobi dan kemauan keluarga petani untuk meningkatkan nilai gizi keluarga. Selain
Budidaya ikan lele mulai banyak di terapkan di pekarangan masyarakat setelah melihat keuntungan dari budidaya ikan lele ini, selain menambah nilai gizi keluarga juga mampu meningkatkan pendapatan keluarga sehari-hari dengan menjualnya ke pasar.
Perbandingan produktifitas tanaman, ternak dan ikan di pekarangan sebelum dan sesudah melaksanakan pekarangan terpadu dapat dilihat dari peningkatan hasil panen tiap komoditas serta rendahnya input yang dikeluarkan oleh keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga karena sudah terpenuhi oleh milik pribadi. Seperti yang disampaikan Sutanto dalam buku Pertanian Organik (2002), bahwa “Produktifitas tidak hanya didasarkan atas parameter sederhana, hasil tanaman/pendapatan saja, tetapi penilaian harus didasarkan atas bahan yang dapat dikumpulkan sehingga meningkatkan pendapatan keluarga petani, termasuk bahan pangan dan pendapatan ”. Produktivitas juga harus didasarkan perbaikan stabilitas usaha tani, meningkatkan efisiensi tenaga kerja, menurunnya masukan dari luar usaha tani dan harkat lahan meningkat. Dari teori di atas maka peroduktifitas juga dilihat dari besarnya perbandingan antara masukan dari luar yang harus dikeluarkan dengan hasil yang di peroleh dari pekarangan tersebut.
Peningkatan pendapatan petani melalui kegiatan usahatani di pekarangan ini dilakukan secara mandiri dan juga komersial, yaitu dengan menjual sebagian atau seluruh produksinya kepada pihak luar. Seperti ungkapkan oleh Popkin dalam Mardikanto (2009), bahwa “ciri-ciri usaha tani komersial yaitu: menyukai inovasi (perubahan),memerlukan pasar dan hubungan eksploitasi ”. Usahatani komersiil selalu mencari inovasi demi perubahan demi peningkatan produksi dan produktivitasnya serta perbaikan efisiensi. Karena dengan adanya inovasi memberikan peluang menuju perbaikan usaha tani dan kehidupannya.Sedangkan petani juga membutuhkan pasar sebagai tempat Peningkatan pendapatan petani melalui kegiatan usahatani di pekarangan ini dilakukan secara mandiri dan juga komersial, yaitu dengan menjual sebagian atau seluruh produksinya kepada pihak luar. Seperti ungkapkan oleh Popkin dalam Mardikanto (2009), bahwa “ciri-ciri usaha tani komersial yaitu: menyukai inovasi (perubahan),memerlukan pasar dan hubungan eksploitasi ”. Usahatani komersiil selalu mencari inovasi demi perubahan demi peningkatan produksi dan produktivitasnya serta perbaikan efisiensi. Karena dengan adanya inovasi memberikan peluang menuju perbaikan usaha tani dan kehidupannya.Sedangkan petani juga membutuhkan pasar sebagai tempat
Peningkatan pendapatan keluarga petani tidak hanya diakibatkan dari peningkatan pendapatan dari pekarangan melainkan juga terjadi karena sebagian petani mempunyai pekerjaan sampingan baik sebagai pedagang maupun wirausaha lainnya, disamping itu sebagian petani pelaksana pekarangan terpadu ini terdapat beberapa anggota keluarga yang bekerja sebagai guru/pedagang, sehingga mampu memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga. Karena sebagian besar ibu rumah tangga di Desa Sambirejo mampunyai pekerjaan untuk membantu memenuhi pendapatan keluarga.
Pencapaian ketahanan pengan yang di lihat dari unsur kesediaan pangan keluarga petani mayoritas cukup, walaupun dari beberapa subyek menyatakan bahwa dahulu belum bisa semudah ini mendapatkan makanan seperti saat ini karena faktor ekonomi, namun setelah melakukan kegiatan pekarangan terpadu dan didukung dengan adanya pekerjaan sampingan anggota keluarga sehingga pangan bisa tersedia setiap hari. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan pangan keluarga sudah tercukupi oleh bahan masakan yang sudah tersedia di pekarangan sehingga keluarga petani bisa mengaksesnya dengan cepat, selain dari pekarangan milik sendiri juga karena letak pasar desa juga terletak di tengan-tengan kelurahan sehingga mudah mengaksesnya. Kualitas dari makanan yang ditanam sendiri di pekarangan bisa di pantau sendiri oleh petani, sehingga petani mengerti tingkat keamanan/kualitas dari tanaman tersebut untuk keluarga karena dalam program pekarangan terpadu ini diarahkan untuk tidak menggunakan pupuk kimia, semuanya meggunakan organik.