4
B. Perumusan Masalah
Jagung
Zea mays
merupakan salah satu komoditas yang bernilai ekonomis
serta mempunyai
peluang untuk
dikembangkan karena
kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Hampir seluruh bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan. Batang dan daun tanaman yang masih muda dapat digunakan untuk pakan ternak, yang tua setelah dipanen dapat digunakan
untuk pupuk hijau atau kompos. Saat ini cukup banyak yang memanfaatkan batang jagung untuk kertas. Harganya cukup menarik seiring dengan kenaikan
harga bahan baku kertas berupa pulp. Buah jagung yang masih muda banyak digunakan sebagai sayuran dan bahan lauk pauk. Kegunaan lain dari jagung
adalah sebagai pakan ternak, tekstil, minyak goreng, dan etanol. Ketersediaan jagung merupakan salah satu faktor utama bagi
tercukupinya kebutuhan akan jagung. Oleh karena itu, untuk menjamin ketersediaan jagung tentunya perlu mempertimbangkan besarnya permintaan
jagung serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut data Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Klaten tahun 2008, permintaan jagung
pada tahun 2008 sebesar 47.598,08 ton. Jumlah ketersediaan jagung jika ditinjau dari produksinya pada tahun yang sama sebesar 79.518 ton. Hal ini
menunjukkan bahwa ketersediaan jagung di Kabupaten Klaten masih mencukupi bagi permintaan jagung. Seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk dan berkembangnya industri serta populasi unggas yang memerlukan pakan yang menggunakan bahan baku jagung terus meningkat,
menyebabkan permintaan jagung di dalam negeri juga mengalami peningkatan Tabel 2. Dalam kontek global juga berkembang isu kelangkaan energi, yang
ke depan jagung merupakan salah satu sumber bio etanol. Dengan demikian diperkirakan permintaan jagung di Kabupaten Klaten mengalami peningkatan
di masa-masa yang akan datang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jagung di
Kabupaten Klaten meliputi harga barang itu sendiri yaitu harga jagung, harga barang-barang lain yang berkaitan dengan barang tersebut jagung yaitu harga
beras, harga ketela pohon dan harga kedelai. Pemilihan variabel harga tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa beras dapat dijadikan sebagai barang
5
komplementer jagung, ketela pohon dapat dijadikan sebagai barang subtitusi jagung dan kedelai juga dapat dijadikan sebagai barang komplementer jagung.
Selain dipengaruhi oleh harga, permintaan jagung juga dipengaruhi oleh pendapatan perkapita dan jumlah penduduk. Untuk mengetahui dinamika
hubungan antara faktor tersebut,
maka penelitian ini mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap permintaan jagung di
Kabupaten Klaten ? 2.
Bagaimana elastisitas permintaan jagung di Kabupaten Klaten ?
C. Tujuan Penelitian