Aktifitas dan keterkaitan pada sasaran

dan menghilangkan prinsip-prinsip yang harusnya melekat dalam diri sebuah beritajurnalisme, yaitu Independensi. Film ini adalah sebuah usaha untuk bersama membuat pancingan supaya bisa menciptakan situasi dimana harapan akan sebuah jurnalisme yang lebih baik di Indonesia, semoga bisa tercipta. C. Keterkaitan pada kategori: Konten Lokal, Kemitraan, Strategi Kreatif, Aksi, dan Teknologi Tepat Guna Aksi Dalam bentuk film dokumenter, membuat sebuah media yang berbicara tentang kinerja media dan pers Indonesia. Mensosialisasikannya melalui berbagai media offline dan online dan aneka jaringan. Menggagas berbagai kerjasama dengan pihak-pihak yang bekerja di bidang media dan pers untuk bersama memutar film dokumenter yang membahas isu media ini. Selain bisa jadi bahan diskusi, film dokumenter yang dibuat dengan harapan bisa menjadi bahan refleksi saat menontonnya ini, juga diharapkan mampu menjadi sarana bercermin bersama guna terciptanya kinerja pers dan media di Indonesia ke depan yang lebih baik. Strategi Kreatif Dengan mengolah berbagai sumber dan data audio visual serta aneka footage koran dan foto dari aneka media juga aneka masa yang berhubungan dengan bagaimana pers Indonesia bekerja dari waktu ke waktu dengan penekanan pada masa 4 tahun lalujanuari 2008 dimana soeharto kritis sampai dengan meninggal, dan saat ini4 tahun kemudian saat era digital telah betul-betul menjadi tuan di era pers kita kini, akan dibuat suatu gambaran cerita visual yang diharapkan cukup menarik, penuh emosi, dan bisa bercerita tentang pers indonesia secara utuh meski tidak menyuluruh. Membawa keluar apa yang sebenarnya menjadi permasalahan yang dihadapi pers di masa lalu, dan apa pula yang harus dipersiapkan di masa mendatang supaya kegagalan jurnalisme dalam berpihak pada kebenaran semakin bisa dihindarkan dan spirit independensi bisa tumbuh di dada para jurnalis generasi masa kini. Semua cerita yang digambarkan dalam film dokumenter ini, akan didukung dengan grafis yang menarik, dan struktur cerita yang diharapkan bisa menggugah dan menginspirasi.

D. Aktifitas dan keterkaitan pada sasaran

 Kontribusi untuk sasaran A – Melalui scene-scene gambar yang tak dimanipulasi, memberikan gambaran tentang fakta-realita cara kerja pers di lapangan dalam melakukan peliputan. Cara kerja pers yang baik, ataupun yang buruk. Dengan begitu, diharapkan membuat media dan para pekerja pers mampu melakukan refleksi dan me-redefiniskan kembali apa arti media, jurnalisme, dan profesi mereka. Universitas Sumatera Utara Aktivitas:  Menggarap isu media dengan perencaan strategi pembuatan story yang kuat dan kreatif. Membuat desain produksi yang kuat sejak dari awal dengan membentuk tim untuk melakukan riset akurat serta mendalam tentang kinerja pers indonesia. Selain dari data gambar yang telah ada yang telah diambil pada tahun 2008 dan yang akan diambil melalui shooting dan produksi kami juga berencana untuk mencari arsip dan footage serta stockshoot dari lembaga arsip dll, hingga penyusunan cerita dalam film tentang gambaran fakta realita cara kerja pers di lapangan dalam melakukan peliputan kinerja pers yang baik ataupun yang buruk menjadi kredibel dan akurat.  Melakukan pemutaran film Roadhsow di tempat atau aliansi dimana para jurnalis bernaung, lampiran di bawah  Forum diskusi  Kontribusi untuk sasaran B – Secara spisifik melakukan perbandingan kinerja pers 4 tahun yang lalu – melalui peristiwa krisis soeharto pada Januari 2008 dimana era social network belum populer, dengan kinerja pers kini di era digital yang semakin penuh tantangan. Adakah perubahan? Ke arah yang positif atau justru lebih ke arah kehancuran pers kita? Membuat perbandingan konperenhensif kinerja pers Indonesia aneka jaman dan pergulatan permasalahan media di dalamnya, termasuk tentang bagaimana awal mula munculnya infotainment yang keberadaannya sampai sekarang masih menjadi kontroversi. Bagaimana pula posisi pers di antara banyaknya portal online independen dan berita yang dibuat oleh para citizen journalist yang bersungguh-sungguh ingin memberikan pelaporan yang baik, jujur dan akurat kepada sesama warga. Aktifitas:  Dalam produksi dan pembuatan alur cerita dalam film, diperlihatkan perbedaan yang terjadi antara bagaimana pers bekerja pada saat itu, serta bagaimana pers bekerja pada jaman kini yang tengah bergulat menghadapi era digital.  Melalui riset mendalam tentang aneka berita tentang berita jaman lalu di perpusnas, mencari arsip stockshoot gambar yang berkenaan dengan bagaimana media jaman dulu bekerja, dan dibandingkan dengan keaad sekarang serta bagaimana kemungkinan ke depannya, di mana pernah dikatakan bahwa era kertas di koran akan segera berakhir.  Kontribusi untuk sasaran C - Mempertanyakan etika media, juga prinsip- prinsip utama jurnalisme di era digital yang kerap dikesampingkan dalam Universitas Sumatera Utara pemberitaan demi untuk persaingan dalam kecepatan dan komersialisme. Dimanakah akurasi dan verifikasi? kenapa rating begitu penting? Aktivitas:  Dalam produksi, akan mengikuti seorang pekerja media yang bergerak di media online, mengikuti pekerja pers yang bekerja di media tv dan juga media radio. Melalui karakter-karakter tersebut kita akan dibawa dalam story yang lebih konperensif yang berbicara tentang isu media yang juga melibatkan emosi. Dari situ, para mahasiswa bisa belajar bagaimana sebuah berita diproduksi dan sebagai penonton mereka akan melihat bagaimana alur pembuatan sebuah berita hingga berita tersebut terhidang dan sampai ke khalayak sebagai konsumen informasi.  Melakukan pemutaran film di kampus-kampus Roadshow lampiran di bawah  Membuat Forum diskusi mahasiswa dan mengajak mereka terus membicarakan hal ini supaya permasalahan tersebut tampak ‘ada’ dan sedang terjadi.  Kontribusi untuk sasaran D - Memberi alternatif isu dan cerita bagi para pecinta film dokumenter dengan memunculkan cerita tentang kinerja media dan para pekerja pers di Indonesia. Diharapkan . Aktivitas:  Melakukan pemutaran film di Komunitas-komunitas Film Roadshow lampiran di bawah  Membuat Forum diskusi dan QA, serta share tentang cerita-cerita behind the scene.  Kontribusi untuk sasaran E – Film ini bermaksud untuk menampilkan permasalahan-permasalahan pers dan kinerjanya, ke publik. Dipertontonkan kepada para mahasiswa dan pekerja media serta para peneliti, juga mereka yang konsern terhadap isu media serta publik yang lebih luas guna menstimulus diskusi dan menumbuhkan awareness berbagai pihak akan kebutuhan terhadap pers yang berpihak pada kebenaran dan rakyat. Aktifitas:  Mengupload di internet dan men-share nya untuk bisa dilihat dan diunduh serta digunakan semaksimal mungkin untuk membuat media dan kinerja pers yang lebih baik di indonesia. Universitas Sumatera Utara E.Latar belakang dan demografi pelaku proyek Pemimpin Proyek yang berkenaan dengan kreatif dan produksi: Ucu Agustin, perempuan dengan pengalaman berorganisasi selama 12 tahun, berpengalaman sebagai penulis selama 12 tahun, bekerja di bidang media sebagai wartawan profesional selama 5 tahun, berpengalaman dengan media audio visual khususnya dokumenter selama 6 tahun, berumur 35 dan berasal dari kelas menengah. Secara kreatif akan mengepalai tim produksi dan Staf lainnya berjumlah total 15 orang, laki-laki dan perempuan, berasal dari kelas menengah, berfungsi sebagai konsultan, co- producer, line producer, tim administrasi, cameraman, sound man, editor online dan offline desainer grafis, ilustrator music, sound desainer dan tim publicist. Pemimpin proyek yang berkenaan dengan pekerjaan publikasi dan distribusi: Ursula Tumiwa, Perempuan, berpengalaman di bidang film dan distribusi alternatif selama 5 tahun. Bekerja di bidang media, memiliki production house dan telah bekerja bersama para filmmaker muda indonesia, berasal dari kelas menengah. Bertanggungjawab untuk pekerjaan administrasi, sensor, pengurusan kontrak dan royalti dengan para pihak, distribusi, perijinan lokasi pemutaran, bekerjasama dengan kampus-kampus dan komunitas serta hubungan komunikasi dengan media. Akan mengepalai mengepalai tim produksi dan staf lainnya berjumlah total 15 orang, laki-laki dan perempuan, berasal dari kelas menengah, berfungsi sebagai konsultan, co-producer, line producer, tim administrasi, cameraman, sound man, editor online dan offline desainer grafis, ilustrator music, sound desainer dan tim publicist.

F. Demografik kelompok target

Dokumen yang terkait

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

6 105 126

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

0 1 28

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

0 0 4

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

0 0 25

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

1 6 18

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 2

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 9

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

1 4 30

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 4

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 72