Sumber dana lainnya bila ada: Gambar Bergerak Kontribusi organisasi: Rp. 30.225.000,- Kontribusi dari kelompok target:

Jadi, salah satu indikator keberhasilannya adalah ketika para jurnalis terusik, mau berdiskusi, membicarakan serta membahas juga memutar film ini sebanyak mungkin. Inilah salah satu tanda bahwa film dokumenter ini berhasil dan bisa diterima. Dijadikannya film ini sebagai materi untuk workshop yang dilakukan oleh lembaga seperti AJI, ISAI, LSPP juga respon dari kampus dan mahasiswa yang berminat untuk memutar, tentu merupakan indikator yang menunjukkan keberhasilan project film dokumenter ini.

H. Keterkaitan proyek dengan perbaikan media dan keadilan sosial Perbaikan media

Andai film ini bisa diterima, sudah dipastikan bahwa harapan untuk perbaikan media dan jurnalisme di Indonesia ke depan pasti akan terjadi. kemauan media untuk mendengar adalah harapan untuk terciptanya insan- insan pers dan lembaga-lembaga pers yang lebih berpihak pada rakyat, hati nurani dan kebenaran. Keadilan sosial Pers yang memihak pada rakyat dengan menerapkan prinsip jurnalisme yang profesional adalah pers yang akan membantu terbangunnya budaya demokrasi. Dalam suasana demokrasi yang baik dan terjaga, prinsip keadilan sosial akan sangat mudah tumbuh dan dinikmati oleh lebih banyak orang.

I. Durasi waktu aktifitas dilaksanakan:

Januari 2012 – Desember 2012 12 bulan

J. Total kebutuhan dana untuk melakukan aktifitas: Rp. 800. 475.000,-

K. Dana yang diminta dari Ford Foundation melalui Cipta Media Bersama: Rp. 750.000.000,-

L. Sumber dana lainnya bila ada: Gambar Bergerak

Rp. 20.250.000,-

M. Kontribusi organisasi: Rp. 30.225.000,-

N. Kontribusi dari kelompok target:

Akan diusahakan untuk mencari kembali foto, stockshoot video dan segala dokumentasi yang berkenaan dengan peristiwa yang berhubungan dengan Universitas Sumatera Utara kinerja wartawan – yang dimiliki oleh teman-teman yang para pekerja media dan diharapkan, mereka bahkan akan bisa membantu menyumbangkan stockshoot dan footage tersebut dan juga turut mensosialisasikan project film dokumenter ini, baik ketika pembuatan maupun ketika film telah rampung dibuat. Universitas Sumatera Utara No HASIL WAWANCARA Informan I Nama : SY TTL : Medan, 4 Desember 1990 Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 23 tahun Anak ke : 3 dari 6 bersaudara Suku : Aceh Agama : Islam Hobi : Nyanyi, Main Biola, Acting, Nari Pendidikan : S1 Ilmu Komunikasi S.Ikom Profesi : Analis Media Yayasan KIPPAS Film Favorit : My Sister Keeper, Wedding Dress Film Dokumenter Favorit : Sixty Minutes, Lentera Indonesia Pelaksanaan wawancara : Senin, 22 Juli 2014. .... Kantor Yayasan KIPPAS P : Peneliti I : Informan ISI WAWANCARA REFLEKSI 1 P : Apakah anda tahu film Di Balik Frekuensi ? I : Tahu 2 P : Sudah berapa lama anda tahu tentang film Di Balik Frekuensi? I : Jadi sebenernya aku tahu itu sekitar awal 2013 kayanya. Jadikan aku akhir 2012 aku masuk ke KIPPAS. Disitu aku kan kerjanya sebagai media analis, jadi aku ya lihat juga websitenya remotivi. Jadikan mereka pernah review itu film. Aku kan penasaran, tapi kan itu gak jual di pasaran. Aku Cuma baca review nya terus baca wawancara si produsernya trus gimana wawancara motif- motifnya yang jadi tokoh utamanya, Luviana. Aku penasaran tapi belum bisa nonton. Nah, aku baru nontonnya itu tahun ini 2014, sama tahun kemaren aku bikin pelatihan buat jurnalis. Jadi salah satu trainernya itu pernah, Mas Stenli. Dia tadinya orang Komnas HAM, sekarang jadi di Dewan Pers kan dia bawa itu film. Jadi disitulah aku nonton film Di Balik Frekuensi. 3 P : Apa yang anda bayangkan tentang film Di Balik Frekuensi sebelum menonton? I : Jadikan karena aku udah baca reviewnya dan udah baca interviewnya juga sama sutradara dan kak Luvinya itu. Ya aku, Universitas Sumatera Utara memang ini ya, Metro TV udah jelas kan afiliasi politiknya gimana ya terus ya keliatanlah tokohnya siapa yang punya. Dan kuat sekali dariawal ada Nasdem, sebelum jadi partai yang masih apasih gerakan masyarakat gitu, ya keliatan keliatan kali itu digunain buat kepentingan si Surya Paloh. Bahkan setelah Deklarasi Parpol itu memang dimanfaatin betul medianya. Karena kebetulan aku anak komunikasi juga bergelut di jurnalistik juga sedikit tidaknya sudah lumayan pahamlah tentang konglomerasi. Apalagi juga dulu di kampus juga bahas tentang konglomerasi media. Jadi memang penasaran kali gitu sampe segimananya dan baca reviewnya. Dan gimana si kakak ini mau apa ya, minta haknya dana temen-temennya tapi gak boleh gitu. Kayanya emang udah parah gitu loh. Jadi, ya gitu sih. Kebayang aku pekerja media memang cuma buruh doang gitulah. 4. P : Kenapa anda tertarik menonton film Di Balik Frekuensi? I : Karena tema yang diangkat film ini 5 P: Kapan anda pertama kali menonton film Di Balik Frekuensi?

Dokumen yang terkait

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

6 105 126

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

0 1 28

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

0 0 4

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

0 0 25

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

1 6 18

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 2

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 9

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

1 4 30

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 4

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 72