Informan V MM MM adalah salah satu mahasiswi yang saat ini sedang berjuang

ketika bertukar film dengan teman dekatnya dan kemudian merasa penasaran terhadap isi film Di Balik Frekuensi.

5. Informan V MM MM adalah salah satu mahasiswi yang saat ini sedang berjuang

menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhirnya menuntut ilmu di Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Meskipun Ilmu Sejarah bukanlah pilihan utamanya dalam melanjutkan studi di perguruan tinggi, tetapi ia senang menjalaninya karena banyak pelajaran tentang budaya yang membuatnya bisa berwisata sambil belajar dengan berkunjung ke beberapa tempat yang unik dan mengandung nilai- nilai histori. Perawakannya terlihat kurus dengan tinggi sekitar 160 cm dan berat badan 42 kg. Dalam kesehariannya di luar rumah, ia menggunakan pakaian yang tertutup dengan jilbab yang terulur lebar hingga menutupi dada. Penampilan pakaiannya terlihat sederhana dengan paduan warna yang lembut. Feminin dan elegan menjadi ciri khasnya dalam berbusana. Meskipun begitu, ia lebih nyaman membawa tas ransel saat pergi kuliah. Informan V lahir di Takengon, 26 April 1992. Ia terlahir sebagai perempuan dalam keluarga yang menganut aliran patrilineal. Ayahnya suku Aceh dan ibunya suku Gayo. Meskipun begitu, dalam kesehariannya ia sering berkomunikasi menggunakan bahasa daerah Gayo dengan kerabat dan keluarganya . Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan asal tempat informan tinggal yang didominasi oleh masyarakat suku Gayo. Informan V dididik dalam keluarga yang memiliki tipe pola asuh yang demokratis dan penuh kasih sayang orang tua. Terlihat dari pola komunikasi mereka ketika saling bertukar kabar setiap hari. Hal ini menjadikan ikatan hubungan keluarga ia menjadi hangat dan dekat meskipun terpisah jarak dari Takengon ke Medan. Tak hanya itu, ia juga dibekali ilmu agama yang kuat. Terlihat dari kebiasaan sehari-harinya yang rajin beribadah. Ia merupakan satu-satunya anak perempuan dan sekaligus anak bungsu dari tiga bersaudara di keluarganya. Mungkin karena latar Universitas Sumatera Utara belakang inilah ia memiliki sifat yang cenderung datar sebagaimana sifat perempuan yang umumnya ekspresif. Bagi sebagian orang yang mengenalnya, informan V juga memiliki sifat cuek dan kurang peka. Namun di sisi lain, ia juga merupakan pendengar yang baik bagi teman dekatnya. Karena memang ia bukanlah termasuk tipe orang yang memiliki nilai self disclosure yang tinggi untuk orang yang belum dikenalnya. Meskipun begitu, saat ia sudah percaya tak jarang ia mampu memberikan solusi cerdas dalam membantu permasalahan orang lain. Tipe introvert sepertinya membuat ia memilih untuk tidak masuk di organisasi manapun meskipun sebelumnya pernah mencoba beberapa kegiatan masa orientasi di beberapa organisasi tertentu. Selain tidak ingin terikat dan memprioritaskan kuliah, ia menganggap pergaulan dalam organisasi cenderung tidak memiliki batas antara perempuan dan laki-laki. Semasa SMA ia juga pernah mengikuti organisasi PII Pemuda Islam Indonesia di Banda Aceh dan Takengon. Saat ini ia aktif mengikuti kursus bahasa Belanda di kampusnya. Menurutnya, sebagai mahasiswi Sejarah ia patut mendalami bahasa negara yang pernah menjadi bagian dari bangsa Republik Indonesia sebelum merdeka. Selain itu, kursus bahasa Belanda ditekuni untuk memudahkan informan V dalam memahami arsip-arsip sejarah yang masih banyak menggunakan bahasa Belanda. Selain membaca ia juga memiliki hobi menonton film. Salah satu film favoritnya adalah The Pursuit Of Happiness. Menurutnya film ini memiliki nilai kekeluargaan yang tinggi dan menyentuh hati. Side effect yang ia rasakan setelah menonton film ini juga membuat ia lebih semangat dan mengajarkannnya agar tidak mudah berputus asa. Informan V belum pernah menonton film dokumenter selain film Di Balik Frekuensi sebelumnya. Hal ini mengundang ketertarikan peneliti untuk terus menggali informasi mengenai perjumpaan pertamanya terhadap film ini. Ia pertama kali menonton film Di Balik Frekuensi pada bulan Januari 2014. Selain mendapat rekomendasi dari teman dekatnya, ia juga mengatakan bahwa ia merasa tertantang ingin menonton film dokumenter Universitas Sumatera Utara yang berdurasi 144 menit ini. Menurutnya sebagai orang awam, ia perlu tahu bagaiamana cara kerja media di belakang layar.

6. Informan VI RS RSadalah mahasiswi stambuk 2013 di Departemen Ilmu

Dokumen yang terkait

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

6 105 126

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

0 1 28

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

0 0 4

Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film

0 0 25

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

1 6 18

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 2

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 9

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

1 4 30

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 4

Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film (Analisis Resepsi Interpretasi Penonton Terhadap Konglomerasi Media Dalam Film Dokumenter Di Balik Frekuensi)

0 0 72