pertambangan bahan galian yang termasuk dalam golongan bahan galian strategis dan golongan bahan galian vital, baru dapat dilaksanakan apabila terlebih dahulu
mendapatkan kuasa pertambangan. Dimana kuasa pertambangan tersebut dituangkan kedalam surat keputusan kuasa pertambangan, yang diterbitkan oleh:
• Kewenangan bupatiwalikota
Bupatiwalikota berwenang menerbitkan surat keputusan kuasa pertambangan apabila wilayah kuasa pertambangannya terletak dalam wilayah kabupatenkota
danatau diwilayah laut sampai 4 mil laut. •
Kewenangan Gubernur Gubernur berwenang menerbitkan kuasa pertambangan apabila wilayah kuasa
pertambangannya terletak dalam beberapa wilayah kabupatenkota dan tidak dilakukan kerjasama antara kabupatenkota maupun antar kabupatenkota dengan
provinsi, danatau diwilayah laut yang terletak antara 4 sampai dengan 12 mil laut. •
Kewenangan Menteri Menteri berwenang menerbitkan kuasa pertambangan apabila wilayah kuasa
pertambangannya terletak dalam beberapa wilayah provinsi dan tidak dilakukan kerja sama antar provinsi, danatau diwilayah laut yang terletak diluar 12 mil laut.
Sebelum pejabat yang berwenang menerbitkan surat kuasa pertambangan, syarat dan ketentuan yang berlaku pada saat itu yang terdapat dalam surat
keputusan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K29MEM2000 Tentang Pedoman Teknis penyelenggaraan Tugas Pemerintahan
diBidang Pertambangan Umum.
c. Kuasa Pertambangan
Universitas Sumatera Utara
Selain konsep Kontrak Karya Pertambangan ini terdapat juga konsep Kuasapertambangan. Menurut Undang-undang No 11 Tahun 1967,kuasa
pertambangan adalah wewenang yang diberikan kepada badanperorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan.
89
Kuasa Pertambangan adalah salah satu instrumen hukum yangdapat digunakan untuk melaksanakan
kegiatan usaha pertambangan olehuntuk melaksanakan kegiatan usaha pertambangan olehpemegang kuasa pertambangan. Setiap pihak yang ingin
melakukan usaha pertambangan di Indonesia harus memiliki kuasa pertambangan terlebih dahuluWewenang yang dimaksud di dalam pasal 2
huruf i Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 adalah hak dan kekuasaan yang secara hukumdiberikan kepada badanperseorangan untuk melakukan
usaha pertambangan. Wewenang untuk memberikan Kuasa Pertambangan tersebut dimiliki oleh pejabat-pejabat sesuai dengan wilayah kekuasaannya
diantaranya adalah menteri, gubernur, walikotabupati. Menurut pasal 5 Undang-undangNomor
11 Tahun 1967yang tergolongdalambadanperseorangan yang dapat diberikan kuasa
pertambangan adalah sebagai berikut:
90
a. Instansi Pemerintah yang ditunjuk olehMenteri;
b. PerusahaanNegara;
c. PerusahaanDaerah;
d. Perusahaan dengan modal bersama antara Negara danDaerah;
89
Indonesia,Undang-Undang tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan,UU Nomor11 Tahun 1967,LN No.22 Tahun 1967 ,Ps. 2 huruf i.
90
Indonesia,Undang – Undang tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan,UU Nomor 11 Tahun 1967,LN No.22 Tahun 1967.Ps 5.
Universitas Sumatera Utara
e. Koperasi;
f. Badan atau perseorangan swasta yang telah memenuhipersyaratan;
g. Perusahaan dengan modal bersama antara Negara danatau Daerah
dengan Koperasi danatau BadanPerseorangan Swasta yang telah memenuhi persyaratan;
h. Pertambanganrakyat.
Walaupun telah ditentukan para pihak-pihak yang dapat memiliki Kuasa Pertambangan,namun di dalam pasal 6 sampai dengan pasal 9 Undang – undang No 11
Tahun 1967 Tentang Ketentuan – ketentuan Pokok Pertambangan mengatur lebih rinci pembagian pihak – pihak lembaga,badan usaha atau perseorangan yang dapat melakukan
usaha pertambangan khususnya bahan galian strategis dan bahan galian vital. Konsep Kuasa Pertambangan memiliki tiga jenis yang diatur lebih lanjut di dalam
Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang – undang No 11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan – ketentuan Pokok Pertambangan, antara lain :
a. Surat Keputusan PenugasanPertambangan
Surat Keputusan Penugasan Pertambangan adalah Kuasa Pertambangan yang diberikan oleh menteri, gubernur, bupatiwalikota sesuai kewenangannya
kepada Instansi Pemerintah yang meliputi tahap kegiatan penyelidikan umum dan tahap eksplorasi.
b. Surat Keputusan Izin PertambanganRakyat
Surat Keputusan Izin Pertambangan Rakyat adalah Kuasa Pertambangan yang diberikan oleh BupatiWalikota kepada rakuat setempat untuk melaksanakanusaha
pertambangan secara kecil – kecilan dan dengan luas wilayah yang sangat terbatas.
Universitas Sumatera Utara
c. Surat Keputusan Pemberian KuasaPertambangan
Surat Keputusan Pemberian Kuasa Pertambangan adalah Kuasa Pertambangan yang diberikan oleh menteri, gubernur, bupatiwalikota sesuai
kewenangannya kepada perusahaan negara, perusahaan daerah, badan usaha swasta atau perorangan untuk meliputi usaha pertambangan yang meliptu tahap
kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan pemurnian serta pengangkutan dan penjualan barang tambang.
Pemberian Kuasa Pertambangan bersifat parsial pada setiap tahapan kegiatan usaha pertambangan. Berdasarkan pasal 7 ayat 2 Peraturan
Pemerintah No. 75 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang – undang No 11 Tahun 1967
tentang Ketentuan-ketentuanPokok Pertambangan. Jenis-jenis Kuasa Pertambangan tersebut adalah sebagai berikut:
91
a. Kuasa Pertambangan PenyelidikanUmum
Kuasa pertambangan penyelidikan umum adlah kuasa untuk melakukan penyelidikan secara geologi umum dengan maksud untuk membuat peta
geologi umum atau untuk mentepkan tanda – tanda adanya bahan galian pada umumnnya;
b. Kuasa PertambanganEksplorasi
Kuasa pertambangan eksplorasi adalah wewenang yang diberikan oleh pejabat berwenang untuk melakukan penyidikan geologi pertambangan
91
Indonesia,Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang – undang No 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan – ketentuan
Pokok Pertambangan, PP No 75 Tahun 2001,LN Nomor 151 Tahun 2001.Ps 7 ayat 2
Universitas Sumatera Utara
untuk menetapkan lebih telitiseksama adanya sifat letakan bahan galian;
c. Kuasa PertambanganEksploitasi
Kuasa pertambangan eksploitasi adalah kuasa pertambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya;
d. Kuasa Pertambangan Pengolahan danPemurnian
Kuasa pertambangan pengolahan dan pemurnian adalah kuasa pertambangan untuk mempertinggi mutu bahan galian serta untuk
memanfaatkan dan memperoleh untur yang terdapat pada bahan galian tersebut;
e. Kuasa Pertambangan Pengankutan danPenjualan
Kuasa pertambangan pengangkutan dan penjualan adalah kuasa pertambangan untuk memindahkan bahan galian dan hasil pengelolahan dan pemurnian bahan
galian dari daerah eksplorasi atau tempatpengolahanpemurnian.
Adapun prosedur pengajuan kuasa pertambangan yang diatur dalam pasal 13,15, dan 17 Peraturan Pemerintah No 75 Tahun 2001 dan Keputusan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral No 1453 K29MEM2000 tentang Pedoman teknis Penyelenggaran Tugas Pemerintah di Bidang Pertambangan Umum.
Dalam pasal tersebut menyebutkan bahwa kuasa pertambangan diajukan sesuai dengan bentuk yang ditentukan oleh oleh menteri,gubernur,atau bupatiwalikota.
Suatu Kuasa Pertambangan diajukan terpisah secara sendiri-sendiri, lapangan- lapangan untuk pertambangan yang terpisah harus diajukan secara terpisah pula
dengan masing-masing kuasa pertambangan yang terpisah pula. Pada tahapan
Universitas Sumatera Utara
penyelidikan umum dan eksplorasi, kuasa pertambangan yang diajukan harus melampirkan peta wilayah lapangan usaha pertambangan dengan batas – batas
yang jelas, serta menyebutkan bahan galian yang terdapat di wilayahtersebut.
Kuasa Pertambangan memiliki persyaratan yang berbeda – beda untuk pengumpulan permohonan berkas – berkas yang diajukan. Hal ini diatur dalam lampiran Keputusan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 1453 K29MEM2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Bidang Pertambangan Umum. Sedangkan
prosedur untuk permohonan Kuasa Pertambangan bergantung pada pejabat yang berwenang untuk memberikan Kuasa Pertambangan tersebut untuk para pihak pemohon.
d. Izin Pertambangan Rakyat IPR