Izin Usaha Pertambangan Izin Pengelolaan Mineral dan Batubara

ekplorasi batubara seluas 50.000 hektare dan WIUPK produksi batubara seluas 15.000 hektare. f. Jangka waktunya cukup panjang yaitu 48 tahun.

f. Izin Usaha Pertambangan

Berdasarkan pasal 1 angka 7 UUP Minerba, dijelaskan bahwasanya Izin Usaha Pertambangan adalah “Izin untuk melaksanakan usaha pertambangan”. 99 1. Adanya izin; dan Apabila kita analisis defenisi ini, maka ada dua unsur yang paling penting dalam IUP, yaitu: 2. Usaha pertambangan. Izin merupakan suatu pernyataan atau perstujuan yang memperbolehkan pemegangnya untuk melakukan usaha pertambangan. Sementara itu, usaha pertambangan atau mining business merupakan: “Kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral dan batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyeledikan umum, eksplorasi, studi kelayakan feasibility study, kontruksi, penambangan, pengolahan, dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang”. 100 • IUP Eksplorasi, adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan usaha pertambangan, yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan. Adapun macam-macam IUP terbagi menjadi dua bagian yaitu: 99 Pasal 1 Angka 7 Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara. 100 Pasal 1 Angka 6 Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara Universitas Sumatera Utara • IUP Operasi Produksi, yaitu izin usaha yanag diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP Ekplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi, yang meliputi kegiatan kontruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan. Maka dapat disimpulkan bahwa setiap mereka yang ingin mendapatkan izin usaha pertambangan harus melalui beberapa tahapan. Adapun tahapan itu antara lain adalah : • Penyelidikan Umum Penyelidikan umum merupakan tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui : − Kondisi geologi regional, yaitu keadaan struktur dan komposisi dari mineral pada suatu wilayah tertentu. dan − Indikasi adanya mineralisasi adalah tanda-tanda adanya bahan mineral yang terdapat dalam wilayah tertentu. • Eksplorasi merupakan tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang: − Lokasi bahan galian; − Bentuk bahan galian; − Dimensi bahan galian; − Sebaran bahan galian; − Kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian; dan − Lingkungan sosial dan lingkungan hidup. Universitas Sumatera Utara • Studi kelayakan feasibility study adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan, untuk menentukan : − Kelayakan ekonomis; − Kelayakan teknis usaha pertambangan; − Analisis mengenai dampak lingkungan; dan − Perencanaan pascatambang. • Operasi produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan kegiatan produksi bahan yang meliputi: − Kontruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi prosuksi dan pengendalian dampak lingkungan. − Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan mineral ikutannya. − Pengolahan dan pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan. − Pengangkutan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dari daerah tambang danatau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan. − Penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan. Sementara itu, yang dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh IUP Mineral dan batubara, yaitu: Universitas Sumatera Utara a Badan usaha, adalah setiap badan hukum yang bergerak dibidang pertambangan yang didirikan berdasarkan ketentuan hukum indonesia dan berkedudukan dalam wilayah NKRI. 101 • badan hukum yang bergerak dibidang pertambangan; Ciri badan usah yang dapat mengajukan permohonan IUP adalah: • didirikan berdasarkan hukum indonesia; dan • kedudukan badan usaha, yaitu wilayah NKRI. Adapun badan usaha dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: • badan usaha swasta nasional; • Badan Usaha Milik Negara BUMN; dan • Badan Usaha Milik Daerah BUMD. b Koperasi, adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 102 103 • keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka bagi siapa saja yang berminat untuk menjadi anggota dengan tanpa memalui suatu proses formal dan materi tertentu; Adapun prinsip-prinsip dari koperasi itu senidir adalah sebagai berikut: • pengelolaan usaha dilakukan secara demokratis dalam artian bahwa setiap keputusan yang berhubungan dengan usaha haruslah melalui 101 Pasal 1 Angka 32 Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara 102 Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. 103 Pasal 5 Undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian Universitas Sumatera Utara rapat anggota, pembentukan pengawas, penentuan pengurus, dan penunjukan pengelola sebagai karyawan yang bekerja dikoperasi; • pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. • Pemberian balas jasa yang diberikan kepada setiap anggota hanya terbatas terhadap modal yang diberikannya. • kemandirian, dimana koperasi tidak terikat pada suatu organisasi tertentu maupun bergantung kepada organisasi lainnya. c Perorangan, dapat berupa: • orang perorangan; • perseroan firma, adalah suatu perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha untuk melakukan suatu usaha dibawah satu nama bersama. 104 Dalam perseroan firma, tiap-tiap persero bertanggung jawab secara renteng untuk seluruh perikatan-perikatan perseroannya 105 • Perseroan Komanditer, adalh perseroan yang dibentuk dengan cara meminjamkan uang, didirikan antara seseorang atau beberapa orang persero yang memiliki tanggung jawab renteng. ; 106 Dengan di berlakukanya UU No.4Tahun 2009 tentang mineral dan Batubara secara secara otomatis membuat UU No.11 Tahun 1967 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Maka berakhirlah rezim KP,SIPD,PKP2B dan kontrak karya akan digantikan dengan Izin Usaha Pertambangan“IUP”.Sedangkan untuk 104 Pasal 16 Kitab Undang-undang Hukum Dagang KUHD 105 Pasal 17 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD 106 Pasal 19 Kitab Undang-undang Hukum Dagang Universitas Sumatera Utara KP,SIPD,Kontrak Karya dan PKP2B yang telah lahir sebelum berlakunya UU No.4 Tahun 2009 tetap dihormati sampai masa berlakunya berakhir. Berikut peraturan pelaksana dari UU No. 4 Tahun 2009: a. PP No.22 Tahun 2010 tentang wilayah Pertambangan. b. PP No.23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha. c. PP No.55 Tahun 2010 tentang konsep kontrak perjanjian digantikan dengan system IUP. Dari penjelasan diatas terdapat perbedaan yang sangat jelas antara kontrak izin pengusahaan pertambangan yang berlaku baik dimasing-masing masa peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Syarat untuk mendapatkan izin usaha pertambangan Minerba