Pakan Konsentrat Pakan Lengkap

frondOPF, daun, tandan kosong empty fruit bunchesEFB, serat perasan fiber, lumpur sawit solid decanterSD, dan bungkil inti sawit palm kernel cakePKC. Ranjhnan 2001 mengemukakan bahwa produk samping industri kelapa sawit seperti ampas press, serat, lumpur sawit, bungkil inti sawit dapat digunakan sebagai bahan pakan. Lumpur sawit dapat digunakan sebagai bahan pakan sampai dengan 10 dari total pakan untuk ternak sapi dan babi. Bungkil inti sawit dapat digunakan sebagai sumber protein maupun energi. Menurut Siahaan dkk. 2009 daya dukung produk samping kelapa sawit menjadi bahan baku pakan adalah bahan kering pelepah mencapai 37,52 juta tontahun dari total tanaman kelapa sawit produktif. Sedangkan produk samping industri kelapa sawit dalam kghatahun adalah bahan kering bungkil inti sawit 470,58 kg, lumpur sawit 264,88 kg, dan serat perasan 2457,84 kg.

2.2. Pakan Ternak Ruminansia

2.2.1. Pakan Konsentrat

Konsentrat adalah pakan yang mengandung kepadatan nutrien tinggi, biasanya kadar serat kasarnya rendah kandungan serat kasar kurang dari 18 bahan kering dan kadar Total Digestible Nutrient TDN nya tinggi. Konsentrat dapat diberikan sebagai pakan tunggal atau dicampur dalam ransum seimbang untuk tujuan produksi tertentu. Ada dua macam pakan konsentrat, yaitu carbonaceous concentrate dan proteinaceous concentrate. Carbonaceous concentrate atau pakan sumber energi adalah jenis pakan dengan kandungan TDN yang sangat tinggi tetapi rendah protein 8 – 11, contohnya adalah biji-bijian sereal jagung, oat, barley, gandum. Proteinaceous concentrate atau bahan pakan sumber protein adalah jenis pakan yang kandungan proteinnya tinggi lebih dari 15 misalnya bungkil kedelai, bungkil kacang, canola, biji bunga matahari, bungkil kelapa, tepung ikan FAO, 1983. Menurut Mariyono dan Romjali 2007, konsentrat sapi potong tidak selalu berbentuk konsentrat buatan pabrik komersial, namun dapat berupa bahan pakan tunggal atau campuran beberapa bahan pakan. Introduksi penggunaan konsentrat sapi potong banyak digunakan untuk usaha penggemukan dan pada sapi induk dianjurkan sebesar 1-1,5 bobot badan. Kandungan gizi konsentrat sapi potong yang dibuat oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor bekerjasama dengan perusahaan pakan “Yellow Feed” adalah: kadar air maks 13, protein kasar min 12, lemak kasar maks 5, serat kasar maks 15, abu maks 10, TDN min 63, Ca 0,9 dan P 0,5 Mariyono dan Romjali, 2007.

2.2.2. Pakan Lengkap

Complete feed pakan lengkap adalah kombinasi konsentrat dan pakan kasar roughages dalam satu ransum Sunarso et al., 2011. Pakan lengkap adalah campuran berbagai bahan pakan menjadi ransum untuk memenuhi kebutuhan nutrien spesifik sehingga meningkatkan konsumsi nutrien dan efisiensi pakan. Pakan lengkap dapat mengandung pakan kasar maupun tidak Wright and Lackey, 2008. Bahan penyusun pakan lengkap dapat berasal dari produk pertanian jagung, gaplek, atau mengoptimalkan pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami jerami padi, jerami jagung, dedak padi, bekatul, dapat juga menggunakan limbah industri pertanian seperti bungkil kelapa, bungkil sawit, bungkil kapuk, bungkil kacang, bungkil kedelai, onggok dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut memiliki nilai nutrisi yang cukup untuk diolah sebagai bahan penyusun ransum pakan lengkap yang berkualitas Soeharsono, 2004. Keuntungan pemberian pakan lengkap yaitu peternak lebih bisa mengontrol program pemberian pakan, menghemat tenaga dan keseluruhan biaya produksi. Semua hijauan, biji-bijian, suplemen protein, mineral dan vitamin telah dicampur menjadi satu dan ternak akan mengonsumsi semuanya karena tidak bisa memilih bahan pakan yang disukai. Nutrien pakan lengkap telah disesuaikan menurut periode produksi, fisiologis ternak dan produksi yang ingin dicapai sehingga tidak berlebih maupun tidak kurang. Pemberian pakan lengkap lebih praktis saat diaplikasikan pada ternak ruminansia karena sudah mengandung hijauan dan konsentrat, sehingga tidak perlu ada interval waktu pemberian konsentrat dan hijauan. Kelemahan pakan lengkap yaitu lebih rumit dalam penyiapannya, ternak harus dikelompokkan berdasarkan produksinya terutama untuk ternak perah karena kebutuhan nutriennya berbeda-beda, diperlukan peralatan yang memiliki kapabilitas untuk mencampur seluruh komponen pakan secara akurat Schroeder and Park, 2010. Menurut Mariyono dan Romjali 2007, teknologi pakan lengkap murah telah dikembangkan dan diadopsi secara komersial oleh pabrik pakan Prima Feed di Pasuruan, Jawa Timur sejak tahun 2002. Kandungan nutrisi pakan lengkap yang dikembangkan tersebut adalah: kadar air maks 15, protein kasar 9-12, lemak kasar maks 4, serat kasar 20, abu maks 10, TDN min 60, Kalsium 1,0 dan P 0,5. Pakan tersebut banyak digunakan untuk penggemukan dan pembibitan sapi di wilayah yang tidak tersedia pakan hijauan sepanjang tahun seperti di daerah Nusa Tenggara.

2.2.3. Pakan Berbasis Biomassa Kelapa Sawit