Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Penelitian

unggas maupun ikan. Bahan baku pelet untuk unggas maupun ikan pada umumnya berbasis tepung, teksturnya halus, dan mengandung pati sehingga mudah dipeletkan. Sedangkan karakteristik bahan yang akan dipeletkan pada penelitian ini kebalikan dari karakteristik bahan baku pelet di atas, yaitu: berbasis biomasa, teksturnya kasar, dan tidak starchy. Oleh karenanya sangat dimungkinkan menemui kesulitan dan memerlukan perlakuan yang berbeda bila dibandingkan dengan proses pelleting untuk pakan unggas maupun ikan. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka penelitian ini akan mempelajari pembuatan pelet dari pakan lengkap ternak ruminansia yang berbasis biomassa kelapa sawit.

1.2. Perumusan Masalah

Pakan ternak yang bahan bakunya berbasis tepung lebih mudah dipeletkan. Tepung yang ada pada bahan pakan selain sebagai salah satu nutrisi penting juga akan berfungsi sebagai pengikat sehingga pelet mudah dibentuk dan kompak. Teknologi pembuatan pelet dari bahan-bahan tersebut juga sudah banyak dijumpai aplikasinya terutama pada perusahan-perusahaan produsen pakan ternak unggas maupun ikan. Namun jika yang akan dipeletkan adalah pakan ternak yang bahan bakunya berasal dari biomassa kelapa sawit, kondisinya menjadi berbeda. Diameter lubang cetakan die, penambahan bahan pengikat, penambahan air panas dan rajangan pelepah menjadi faktor penentu keberhasilan proses peletisasi. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan penelitian ini.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi perlakuan terbaik antara diameter die, bahan pengikat, penambahan air panas dan jenis rajangan pelepah yang menghasilkan pelet berkualitas menurut parameter mutu indeks ketahanan pelet, hardness dan efisiensi pembuatan.

1.4. Batasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi: 1. Variabel penelitian: 1.1. Variabel tetap: a. Ransum pakan terdiri atas rajangan pelepah 33 bb, bungkil inti sawit 45 bb, dedak padi halus 15 bb, molasses 4 bb, garam 1 bb, mineral 1 bb, urea 1 bb. b. Konsentrasi bahan pengikat: 7 bb c. Temperatur air panas yang ditambahkan: 100 ˚C 1.2. Variabel tidak tetap: a. Jenis rajangan pelepah: diayak 9 mesh dan tidak diayak b. Bahan pengikat: tanpa pengikat, tepung gaplek, tepung terigu industri c. Penambahan air panas: 24 , 32, 40 bb d. Diameter die: 1. diameter lubang 8 mm tebal 40 mm Rasio L:D = 5 2. diameter lubang 10 mm tebal 30 mm Rasio L:D = 3 2. Rancangan percobaan dan analisa data: Rancangan acak lengkap 4 faktorial, analisa data menggunakan SPSS 18 3. Kualitas pelet diukur berdasarkan parameter: indeks ketahanan pelet, hardness, dan efisiensi pembuatan pelet 4. Mesin pelleting yang digunakan berkapasitas 1000 kgjam dengan die rata, dibuat oleh PT. Kaliber Mitra Sakti, Sidoarjo, Jawa Timur. 5. Penelitian dilakukan di Pilot Project Peletisasi Pakan Ternak di Kebun Aek Pancur milik PPKS, Tanjung Morawa, Deli Serdang.

1.5. Manfaat Penelitian