37 menggunakan metode pengocokan asam basa sampai diperoleh ekstrak alkaloida
kasar. Cara kerja: Sebanyak 26,50 gram ekstrak kental ditambahkan HCI 2N hingga pH 2 -
3, dikocok lalu disaring dan filtrat dibasakan dengan NH
4
OH p hingga pH 9 - 10. Dikocok dengan 100 ml kloroform dalam corong pisah, lapisan air dan lapisan
kloroform dipisahkan. Lapisan kloroform ditambahkan HCI 2N sama banyak dalam corong pisah, dikocok. Lapisan kloroform dan lapisan asam dipisahkan. Lapisan
asam dibasakan dengan NH
4
OH p hingga pH 9 - 10. Dikocok dengan 100 ml kloroform dalam corong pisah, lapisan air dan lapisan kloroform dipisahkan. Lapisan
kloroform ditambahkan HCI 2N sama banyak dalam corong pisah, dikocok. Lapisan kloroform dan lapisan asam. dipisahkan. Lapisan asam dibasakan dengan NH
4
OH p hingga pH 9 - 10. Dikocok dengan 100 ml kloroform dalam corong pisah. Lapisan
air dan lapisan kloroform dipisahkan. Lapisan kloroform yang diperoleh dikumpulkan kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator pada temperatur tidak
lebih dari 40
o
C hasilnya diperoleh ekstrak kasar alkaloida daun kitolod Fergusson, 1956. Bagan isolasi senyawa alkaloida dari ekstrak metanol dengan metode
pengocokan asam basa dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 57.
3.9 Analisis Ekstrak Alkaloida Kasar Secara KLT
Kromatografi lapis tipis KLT digunakan untuk mendapatkan fase gerak yang terbaik untuk dipakai pada KLT preparatif. Pada ekstrak alkaloida kasar
dilakukan analisis secara KLT menggunakan fase diam silika gel F
254
dan fase gerak campuran kloroform-metanol-ammonia dengan beberapa perbandingan fase
gerak kloroform-metanol-ammonia 90:10:1, 85:15:1, 80:20:1, 75:25:1, 70:30:1, 60:40:1. Penampak bercak digunakan pereaksi Dragendorff.
38 Cara kerja: Ekstrak alkaloida kasar dilarutkan dalam metanol, ditotolkan pada plat
lapis tipis, kemudian dimasukan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap fase gerak, setelah pengembangan selesai plat dikeluarkan dan dikeringkan, plat
disemprot dengan penampak bercak Dragendorff dan dipanaskan di oven pada suhu 110
℃ selama beberapa menit Gritter, et al.,1991. Warna yang terbentuk diamati dan dihitung harga Rf semua bercak. Fase gerak yang menghasilkan noda bercak
paling banyak jumlahnya adalah fase gerak yang terbaik. Hasil analisis ekstrak alkaloida kasar secara KLT dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 66 .
3.10 Isolasi Senyawa Alkaloida Secara KLT Preparatif
Isolasi senyawa alkaloida dilakukan secara KLT preparatif, sebagai fase gerak digunakan kloroform:metanol:ammonia 85:15:1 dan fase diam silika gel F
254
, sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Dragendorff Hostettman, 1995.
Cara kerja: Ekstrak kasar alkaloida daun kitolod diencerkan dengan metanol, kemudian ditotolkan berupa pita pada jarak 2 cm dari tepi bawah plat KLT berukuran
20 x 10 cm yang telah diaktifkan, setelah kering plat KLT dimasukkan ke dalam bejana yang telah jenuh dengan uap fase gerak, pengembang dibiarkan naik
membawa komponen yang ada, setelah mencapai batas pengembangan plat dikeluarkan dari bejana lalu dikeringkan. Bagian tengah plat ditutup dengan kaca
yang bersih, sedangkan pada sisi kiri plat disemprot dengan penampak bercak Dragendorff. Bagian tengah plat yang sejajar dengan bercak berwarna merah jingga
dikerok dan dikumpulkan, direndam dengan metanol satu malam lalu disaring kemudian pelarutnya diuapkan, kemudian dilakukan uji kemurnian dengan
KLTterhadap isolat yang diperoleh Hostettmann, et al., 1995. Hasil KLT Preparatif dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 67.
39
3.11 Uji Kemurnian Isolat Dengan KLT Satu Arah