38 Cara kerja: Ekstrak alkaloida kasar dilarutkan dalam metanol, ditotolkan pada plat
lapis tipis, kemudian dimasukan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap fase gerak, setelah pengembangan selesai plat dikeluarkan dan dikeringkan, plat
disemprot dengan penampak bercak Dragendorff dan dipanaskan di oven pada suhu 110
℃ selama beberapa menit Gritter, et al.,1991. Warna yang terbentuk diamati dan dihitung harga Rf semua bercak. Fase gerak yang menghasilkan noda bercak
paling banyak jumlahnya adalah fase gerak yang terbaik. Hasil analisis ekstrak alkaloida kasar secara KLT dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 66 .
3.10 Isolasi Senyawa Alkaloida Secara KLT Preparatif
Isolasi senyawa alkaloida dilakukan secara KLT preparatif, sebagai fase gerak digunakan kloroform:metanol:ammonia 85:15:1 dan fase diam silika gel F
254
, sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Dragendorff Hostettman, 1995.
Cara kerja: Ekstrak kasar alkaloida daun kitolod diencerkan dengan metanol, kemudian ditotolkan berupa pita pada jarak 2 cm dari tepi bawah plat KLT berukuran
20 x 10 cm yang telah diaktifkan, setelah kering plat KLT dimasukkan ke dalam bejana yang telah jenuh dengan uap fase gerak, pengembang dibiarkan naik
membawa komponen yang ada, setelah mencapai batas pengembangan plat dikeluarkan dari bejana lalu dikeringkan. Bagian tengah plat ditutup dengan kaca
yang bersih, sedangkan pada sisi kiri plat disemprot dengan penampak bercak Dragendorff. Bagian tengah plat yang sejajar dengan bercak berwarna merah jingga
dikerok dan dikumpulkan, direndam dengan metanol satu malam lalu disaring kemudian pelarutnya diuapkan, kemudian dilakukan uji kemurnian dengan
KLTterhadap isolat yang diperoleh Hostettmann, et al., 1995. Hasil KLT Preparatif dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 67.
39
3.11 Uji Kemurnian Isolat Dengan KLT Satu Arah
Uji kemurnian isolat hasil isolasi dilakukan dengan KLT satu arah menggunakan tiga fase gerak yang berbeda yaitu kloroform:metanol:ammonia
85:15:1, metanol:diklorometan:ammonia 30:70:1, dan benzen:etilasetat 80:40, sebagai penampak bercak digunakan Dragendorff.
Caranya: Isolat ditotolkan pada plat lapis tipis, lalu dimasukan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap fase gerak, setelah pengembangan selesai plat
dikeluarkan dan dikeringkan, lalu plat disemprot dengan penampak bercak Dragendorff, dipanaskan di oven pada suhu 110
℃ selama 10 menit Gritter, et al., 1991. Hasil uji diperoleh kemurnian isolat dapat dilihat pada Lampiran 10
halaman 68.
3.12 Uji Kemurnian Isolat Dengan KLT Dua Arah
Terhadap isolat hasil isolasi dilakukan uji kemurnian dengan KLT dua arah menggunakan fase diam plat pra lapis silika gel F
254
dengan fase gerak pertama kloroform:metanol:ammonia 85:15:1 dan fase gerak kedua kloroform:metanol:
ammonia 70:30:1 sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Dragendorff. Cara kerja: Isolat ditotolkan pada plat pra lapis silika gel F
254
ukuran 20 x 20 lalu dikembangkan memakai fase gerak pertama hingga mencapai batas pengembangan,
kemudian plat dikeluarkan dari dalam bejana dan dikeringkan, setelah plat kering dikembangkan kembali dengan arah diputar 90
o
memakai fase gerak kedua, plat dikeluarkan dari dalam bejana lalu disemprot dengan memakai penampak bercak
Dragendroff, setelah itu plat dipanaskan pada suhu 110
o
C selama beberapa menit lalu bercak yang terbentuk ditandai Sastrohamidjojo, 1985. Hasil uji kemurnian isolat
dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 69 .
40
3.13 Karakterisasi Isolat