Pasal 14 ayat 1 dan 2 Position Paper KPPU Terhadap Perkembangan Industri Jasa Konstruksi

f43e 2 Pedoman tentang tata cara pelelangan umum dan tata cara evaluasi ditetapkan oleh Lembaga.

7. Pasal 37

Dalam pasal ini, dipersyaratkan bahwa penilai kegagalan bangunan harus memiliki sertifikat yang dikeluarkan LPJK.

8. Pasal 38 ayat 2 yang berbunyi

Penilai ahli berkewajiban untuk melaporkan hasil penilaiannya kepada pihak yang menunjuknya dan menyampaikan kepada Lembaga dan instansi yang mengeluarkan izin membangun, paling lambat 3 tiga bulan setelah melaksanakan tugasnya.

9. Pasal 45 ayat 1 yang berbunyi

Pengguna jasa wajib melaporkan terjadinya kegagalan bangunan dan tindakan-tindakan yang diambil kepada Menteri atau instansi yang berwenang dan Lembaga.

10. Pasal 50 ayat 3

Terdapat fenomena yang unik, bahwa mediator yang dalam kasus sengketa biasanya harus bersertifikat Mahkamah Agung tetapi dalam PP ini diatur harus juga memiliki sertifikat LPJK. Berikut petikan aturannya Mediator tersebut harus mempunyai sertifikat keahlian yang ditetapkan oleh Lembaga

11. Pasal 51 ayat 3

Begitu juga dengan rekonsiliator yang diharuskan bersertifikat LPJK.

12. Pasal 56 ayat 1 dan 4 tentang Sanksi Administratif

1 Pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah ini dikenakan sanksi administratif yang ditetapkan oleh Pemerintah kepada Lembaga, berupa peringatan tertulis. 4 Pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah ini dikenakan sanksi administratif yang ditetapkan oleh Lembaga kepada penyedia jasa dan asosiasi, berupa : a. peringatan tertulis; atau b. pembatasan bidang usaha dan atau profesi. f44e

3.4. Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 2000 tentang Pembinaan Jasa Kosntruksi

Dalam Peraturan Pemerintah dijelaskan beberapa peran lembaga antara lain sebagai berikut : 1. Tata Laksana Pembinaan. Diatur antara lain dalam pasal 12 sebagai berikut : 1 Pelaksanaan pembinaan terhadap penyedia jasa, pengguna jasa, dan masyarakat oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 9, dan Pasal 11 dapat dilakukan bersama-sama dengan Lembaga. 2 Dalam hal Lembaga Daerah belum terbentuk, maka pembinaan jasa konstruksi diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah bersama Lembaga Nasional. Dari pengaturan ini tampak bahwa LPJK juga terlibat dalam proses pembinaan dalam industri jasa konstruksi.

3.5. Surat Edaran menteri Pekerjaan Umum No. 03SEM2005 tanggal 24

Februari 2005 Dalam peraturan ini, Pemerintah menyebutkan keharusan persyaratan IUJK, SBU, dan SKASKT sertifikat keahlian dan sertifikat keterampilan dalam setiap tender jasa konstruksi yang dilaksanakan oleh Pemerintah. Persyaratan- persyaratan ini sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangan yang lebih tinggi sebelumnya.

3.6. Rancangan Perubahan PP 28 Tahun 2000

Pemerintah saat ini telah menyusun sebuah Rancangan PP, yang merupakan koreksi atau perubahan terhadap PP 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi. Beberapa hal penting yang patut dicatat dari PP ini adalah munculnya beberapa pengaturan yang ditujukan untuk mengeliminasi beberapa penyelewengan yang terjadi dalam pengaturan jasa konstruksi saat ini, serta berperan kembalinya Pemerintah sebgai bagian dari LPJK. Beberapa perbedaan poko dari draft RPP tersebut dengan PP No. 28 Tahun 2000 antara lain terkait beberapa permasalahan seperti : 1. Pembidangan Usaha 2. Desain Kelembagaan termasuk didalam mengatur kembali tentang: