f42e
2. Pasal 5 ayat 2 pemilihan pengawas dan perencana konstruksi melalui
pelelangan umum
Lembaga merumuskan dan menerbitkan model dokumen termasuk tata cara mengenai sayembara sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sebagai acuan
bagi pengguna jasa.
3. Pasal 6 ayat 2 d dan e Pemilihan perencana dan pengawas jasa
konstruksi melalui pelelangan terbatas
2 Pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dengan syarat : d.
peserta yang berbentuk badan usaha atau usaha orang perseorangan harus sudah diregistrasi pada Lembaga;
e. tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha
atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga; dan
4. Pasal 7 ayat 2 c dan d pemilihan Perencana dan Pengawas jasa konstruksi
melalui penunjukan langsung
3 Pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dengan syarat : c.
peserta yang berbentuk badan usaha atau usaha orang perseorangan harus sudah diregistrasi pada Lembaga;
d. tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha
atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga; dan
5. Pengaturan tersebut juga berlaku bagi pemilihan pelaksana jasa konstruksi baik
melalui pelelangan umum pasal 9 ayat 2 butir c dan d pelelangan terbatas pasal 10 ayat 2 butir d dan e, pemilihan langsung pasal 11 ayat 2 butir c
dan d maupun penunjukan langsung Pasal 12 ayat 2 butir b dan c.
6. Pasal 14 ayat 1 dan 2
1 Lembaga merumuskan dan menerbitkan model dokumen untuk pemilihan
penyedia jasa sebagai acuan bagi pengguna jasa dalam melaksanakan pemilihan penyedia jasa konstruksi.
f43e 2
Pedoman tentang tata cara pelelangan umum dan tata cara evaluasi ditetapkan oleh Lembaga.
7. Pasal 37
Dalam pasal ini, dipersyaratkan bahwa penilai kegagalan bangunan harus memiliki sertifikat yang dikeluarkan LPJK.
8. Pasal 38 ayat 2 yang berbunyi
Penilai ahli berkewajiban untuk melaporkan hasil penilaiannya kepada pihak yang menunjuknya dan menyampaikan kepada Lembaga dan instansi yang
mengeluarkan izin membangun, paling lambat 3 tiga bulan setelah melaksanakan tugasnya.
9. Pasal 45 ayat 1 yang berbunyi
Pengguna jasa wajib melaporkan terjadinya kegagalan bangunan dan tindakan-tindakan yang diambil kepada Menteri atau instansi yang berwenang
dan Lembaga.
10. Pasal 50 ayat 3
Terdapat fenomena yang unik, bahwa mediator yang dalam kasus sengketa biasanya harus bersertifikat Mahkamah Agung tetapi dalam PP ini diatur harus
juga memiliki sertifikat LPJK. Berikut petikan aturannya Mediator tersebut harus mempunyai sertifikat keahlian yang ditetapkan oleh
Lembaga
11. Pasal 51 ayat 3
Begitu juga dengan rekonsiliator yang diharuskan bersertifikat LPJK.
12. Pasal 56 ayat 1 dan 4 tentang Sanksi Administratif
1 Pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah ini dikenakan sanksi administratif yang ditetapkan oleh Pemerintah kepada Lembaga, berupa
peringatan tertulis. 4 Pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah ini dikenakan sanksi
administratif yang ditetapkan oleh Lembaga kepada penyedia jasa dan asosiasi, berupa :
a. peringatan tertulis; atau b. pembatasan bidang usaha dan atau profesi.