44 yang sebenarnya. Menurut Burns 1996:31 menambahkan adanya
self disclosure yang dapat mengubah suatu perkenalan yang diperolehnya
teman baru, utamanya pengungkapan diri yang bersifat pribadi.
4 Dukungan emosional emotional support yaitu ekspresi perasaan
yang memperlihatkan adanya perhatian, bersikap simpati dan penghargaan terhadap orang lain. Dukungan emosional juga mencakup
kemampuan untuk menenangkan dan memberikan perasaan nyaman kepada orang lain yang sedang dalam kondisi tertekan dan bermasalah.
Kemampuan ini erat hubungannya dengan kemapuan memebriakn efeksi dan empati.
5 Manajemen konflik conflict management yaitu suatu cara untuk
menyelesaikan adanya pertentangan dengan orang lain yang mungkin terjadi saat melakukan hubungan interpersonal. Walaupun konflik dapat
merusak hubungan sosial tetapi ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hal-hal tersebut. konflik dapat disalurkan dan
dibangun secara konstruktif sehingga menimbulkan kualitas hubunan antar pribadi. Teknik-teknik pengendalian dan kemampuan verbal individu
dapat digunakan berupa mendominasi, kompromi, kolaborasi, mengikuti kemauan teman dan menghindarnya.
B. Penelitian yang relevan
Sry Ayu Rejeki 2007, dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan
Antara Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga dengan Pemahaman Moral pada Remaja” menyimpulkan bahwa analisis diketahui koefisien korelasi yang
diperoleh sebesar 0,083 dengan taraf signifikansi sebesar 0,524 p 0,05. Hal
45 ini berarti menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara komunikasi
interpersonal dalam keluarga dengan pemahaman moral pada remaja. Hasil analisisnya juga menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki
komunikasi interpersonal dalam kategori rata-rata. Berdasarkan indeks Principle,
subjek dalam penelitian ini berada dalam kategori pemahaman moral rendah. Inna Mawaddah Ningsih2012, dalam penelitiannya yang berjudul
”Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dan Pengembangan Karir dengan
Kepuasan Kerja” menyimpulkan bahwa, sumbangan efektif komunikasi
interpersonal terhadap kepuasan kerja sebesar 23,76, sedangkan sumbangan efektif pengembangan karir terhadap kepuasan kerja sebesar 14,44, sehingga
sumbangan efektif komunikasi interpersonal dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja sebesar 38,2.Ada hubungan yang sangat signifikan antara
komunikasi interpersonal dan pengembangan karir dengan kepuasan kerja. Mayoritas subjek penelitian memiliki kepuasan kerja, komunikasi interpersonal
dan pengembangan karir pada kategori sedang. Fadli Rasaq 2012, dalam penelitiannya yang berjudul
“Hubungan Komunikasi Interpersonal Antara Guru dan Siswa dengan Keaktifan Belajar Siswa
Kelas Xi Program Keahlian Teknik Otomotif di Smk Muhammadiyah 4 Klaten Tengah
Tahun Ajaran 20122013” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal antara
guru dan siswa dengan keaktifan belajar siswa kelas XI program keahlian teknik otomotif di SMK Muhammadiyah 4 Klaten Tengah tahun ajaran 20122013. Hal
ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi r xy2 sebesar 0,556, koefisien determinan r
2
xy sebesar 0,309.
46 Soltanzadeh et, al,.2013:127-131 dan Yurdabakan et, al,.2012:43-58
dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa keaktifan belajar terdapat hubungan yang signifikan karena mampu mendorong prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dilakukan pada 561 siswa laki-laki dan 462 siswa perempuan pada umur 15-18 tahun dengan uji AMSTangket demografi. Hasil penelitian
penyatakan terdapat pengaruh yang signifikan pada prestasi belajar. Sehingga, pembelajaran yang aktif dikelas penting untuk memberikan dampak positif pada
perbaikan prestasi belajar disekolah. Hanushek 1971 dalam Angrist dan Lang 2004; Arcidiacono dan
Nicholson 2005 dalam Changhui Kang 2006 menyatakan tidak ada yang signifikan terkait sifat hubungan kedekatan antar siswa dengan prestasi belajar,
hal ini dalam penyelidikan hubungan teman kelas dengan prestasi pada pembelajaran matematika dan ekonomi. Umumnya prestasi lebih dipengaruhi
pada guru yang memiliki kemampuan baik pada menejemen kelas dan pemahaman pelajaran yang tinggi dibanding dengan interaksi antar siswa yang
baik, dan pencampuran antara siswa yang memiliki kemampuan siswa tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah pada penyelesaian pengerjaan
tugas soal mata pelajaran.
C. Kerangka Berfikir