Kompetensi Interpersonal Hubungan Interpersonal Antar Siswa

41 memilih satu atau sejumlah orang anggota kelompok yang disukai berkaitan dengan aktivitas-aktivitas tertentu, dan siapa pula yang tidak disukainya. Dalam teknik sosiometrik ada beberapa teknik yang dikembangkan dan biasa digunakan oleh para ahli dengan maksud atau tujuan-tujaun penelitian-penelitian tertentu, antara lain: 1 Teknik sosiometrik melalui penilaian sendiri analisis rasional, teknik ini digunakan untuk melihat ketepatan dan distorsi persepsi interpersonal; 2 Teknik menyusun data, teknik ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sosial dari individu terhadap anggota di kelompoknya; 3 teknik survai sebagai hubungan sosiometrik, teknik ini digunakan untuk mengetahui kesamaan karakteristik orang-orang yang dipilih oleh seseorang diantara anggota dalam kelompoknya; 4 teknik memperkirakan waktu, teknik ini digunakan untuk menyusu klasifikasi pola- pola rasional dalam suatu kelompok; 5 teknik tebak siapa, teknik ini digunakan untuk mengetahui reputasi atau impresi yang diciptakan subyek terhadap anggota lain.

b. Kompetensi Interpersonal

Berdasarkan pengaruh hubungan interpesonal salah satunya adalah kompetensi interpersonal. Menurut Caplin 2001:21 kompetensi interpersonal merupakan kopetensi sebagai kelayakan kemampuan atau pelatihan untuk melaukan suatu tugas dan dalam psikologis forensik merupakan suatu keadaan mental yang memberikan kualitfikasi seseorang untuk berwenang dan bertanggung jawab atas tidakan dan perbuatannya. Menurut Buhrmester et al. 1998:991 kompetensi interpersonal perupakan kecapakan yang dimiliki seseorang untuk memahami berbagai 42 situasi sosial dimanapun berada serta bagaimana menampilkan tingkah laku yang sesuai dengan harapan orang lain yang merupakan interaksi dari individu yang satu dengan individu yang lain. Kekurangmampuan dalam mebina hubungan interpersonal berakibat terganggunya kehidupan sosial seseorang, seperti malu menarik diri, berpisah atau putus hubungan dengan seseorang yang akhirnya menyebabkan kesepian. Kemampuan interpersonal berpengaruh terhadap banyaknya hal seperti, popularitas anak dalam kelompok sebaya, kesuksesan menjalin hubungan antar jenis manusia dewasa dan kepuasan kehidupan perkawinan. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi interpersonal adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki untuk mengerjakan tugas dan lainnya. Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang akan terbentuk dengan interaksi antar individu atau kelompok dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas atau tujuan tertentu. Dengan demikian kompetensi berkaitan erat dengan hubungan interpersonal individu atau sekelompok dalam menjalani kelangsungan dikehidupannya. Pendekatan untuk menentukan komponen dan kompetensi interpersonal terdapat dua pendekatan yaitu dengan melibatkan bagian-bagian dari kompetensi interpersonal berdasarkan dimensi-dimensi tugas, seperti berinisiatif dalam percakapan, dan menolak permintaan yang tidak masuk akal. Kemudian yang kedua adalah pendekatan yang mengidentifikasikan ketrampilan-ketrampilan yang termanisfestasikan dalam bentuk perilaku yang dapat membentuk terciptanya interaksi yang efektif seperti, kemampuan dalam memahami komunikasi non verbal dan ekspresi emosional. 43 Menurut Buhrmester, et al. 1998:1992 Dalam kompetensi interpersonal pendekatan komponen melalui pendekatan berdasarkan dimensi-dimensi tugas ada beberapa aspek kompetensi interpersonal sebagai berikut: 1 Bersikap Inisiatif dalam hubungan initiative yaitu usaha untuk melalui suatu bentuk interaksi dengan orang lain atau dengan lingkungan sosial yang lebih besar. Pengertian ini sering diartikan pada penciptaan suatu bentuk hubungan antar pribadi yang berhubungan baru atau dengan seseorang yang sudah dikenal atau dapat disebut membina hubungan baru dengan orang lain dan mempertahankan hubungan interpersonal yang telah dibina. 2 Bersikap asertif Negatif assertion yaitu kemampuan untuk mempertahankan diri dari tuduhan yang tidak benar, kemampuan untuk mengatakan tidak terhadap permintaan yang tidak masuk akal dan kemampuan untuk meminta pertolongan atau bantuan saat diperlukan, mengemukakan gagasan, perasaan, dan keyakinan secara langsung, jujur, jelas dan dengan cara yang sesuai. 3 Pengungkapan diri disclosure yaitu pengungkapan bagian dalam diri seperti contoh pengungkapan pendapat, minat, pengalaman- pengalaman, dan perasaan-perasaannya kepada orang lain, menunjukan kepercayaan dalam membagi perasaan menunjukan keterbukaan dalam hubungan interpersonal dan menunjukkan kejujuran. dengan mengungkapkan diri maka akan membuat suatu hubungan menjadi bermakna. Pada saat pengungkapkan diri individu untuk sementara waktu merendahkan pertahanannya dan memberikan gambaran tentang diri 44 yang sebenarnya. Menurut Burns 1996:31 menambahkan adanya self disclosure yang dapat mengubah suatu perkenalan yang diperolehnya teman baru, utamanya pengungkapan diri yang bersifat pribadi. 4 Dukungan emosional emotional support yaitu ekspresi perasaan yang memperlihatkan adanya perhatian, bersikap simpati dan penghargaan terhadap orang lain. Dukungan emosional juga mencakup kemampuan untuk menenangkan dan memberikan perasaan nyaman kepada orang lain yang sedang dalam kondisi tertekan dan bermasalah. Kemampuan ini erat hubungannya dengan kemapuan memebriakn efeksi dan empati. 5 Manajemen konflik conflict management yaitu suatu cara untuk menyelesaikan adanya pertentangan dengan orang lain yang mungkin terjadi saat melakukan hubungan interpersonal. Walaupun konflik dapat merusak hubungan sosial tetapi ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hal-hal tersebut. konflik dapat disalurkan dan dibangun secara konstruktif sehingga menimbulkan kualitas hubunan antar pribadi. Teknik-teknik pengendalian dan kemampuan verbal individu dapat digunakan berupa mendominasi, kompromi, kolaborasi, mengikuti kemauan teman dan menghindarnya.

B. Penelitian yang relevan

Sry Ayu Rejeki 2007, dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga dengan Pemahaman Moral pada Remaja” menyimpulkan bahwa analisis diketahui koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,083 dengan taraf signifikansi sebesar 0,524 p 0,05. Hal

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 4 27

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL ANTAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM Pengaruh Budaya Sekolah Dan Hubungan Interpersonal Antar Siswa Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi Di SMK N 1

0 7 10

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KELAS XI SMK NEGERI 6 BANDUNG.

0 2 39

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELUARGA MENUJU SEJAHTERA DAN SISWA REGULER PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 108

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PAJANGAN.

0 3 1

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN KEBIASAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 1 154

HUBUNGAN KARAKTER SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL) DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 2 124

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 2 YOGYAKARTA.

0 0 138

HUBUNGAN INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 299